Chapter 14

20 3 1
                                    

“Penyelamatan Sang Pahlawan”

6 april 2019, sabtu (13.09)

“Jadi apa alasanmu mengumpulkan kami disini?” tanya Alfi pada Rigan yang mengirim pesan padanya dan memintanya untuk mengajak Bintang juga.

“Kita tidak bisa diam saja menghadapi ini,” ucap Rigan mengajak mereka masuk ke dalam rumahnya.

“Memangnya apa masalahnya?” tanya Bintang.

“Jika yang dikatakan Winda saat itu benar maka kita akan dalam masalahkan?” tanya Rigan.

“Bagian mana yang kau maksud?” tanya Alfi sembari mengerutkan alisnya karena mendengar nama itu.

“Mungkin bagian kekuatan sempurna itu kan?” tanya Zane yang entah muncul dari mana.

“Kekuatan sempurna… Zane?! Kenapa kau pergi keluar sekolah??” tanya Alfi yang terkejut.

“Di sekolah… hanya ada empat orang itu saja, aku tidak menyukainya… apalagi kemarin mereka sempat membuat perundingan yang dengan terpaksa disetujui,” ucap Zane setengah-setengan.

“Apa maksudmu? Aku tidak paham,” tanya Bintang dengan agak kesal.

“Jadi karena tugas sudah beralih ke mereka maka mereka juga yang harus menjaga para murid yang terkena racun itu. Tapi alih-alih menjaga, mereka malah memanggil Icha dan menyuruh Icha untuk menjaga para murid itu. Dan dengan terpaksa Icha setuju, karena kalau tidak Icha akan dilenyapkan… begitu,” ucap Zane mejelaskan.

“Ini sudah keterlaluan… apa itu alasanmu memanggil kami?” tanya Alfi pada Rigan yang menundukkan wajahnya menandakan kegelihasan dan kebingungan.

“Kenapa?” tanya Bintang.

“Apakah kalian merasakannya juga?” tanya Rigan yang mengangkat wajahnya namun ekspresinya tetap tidak berubah.

“Hey! Kau kenapa?!” tanya Alfi cemas melihat ekspresi Rigan yang sangat mencenkam itu.

“Aku tanya… apa kalian merasakannya juga?” tanya Rigan mengulangi kalimatnya.

“Apa maksudmu?” tanya Bintang kebingungan.

“Entah mengapa. Tapi aku merasa ada yang hilang di rumah ini. Ada sesuatu yang salah di duniaku. Seperti… mengapa dirumahku yang hanya ada aku seorang yang tinggal ini… memiliki tiga kamar, dua lemari yang salah satunya berisi baju wanita dan pria dewasa yang pasti bukan milikku. Lalu… di lemariku terdapat baju-baju seorang wanita kecil yang kira-kira umurnya hanya sepuluh tahun? Padahal aku tinggal sendiri…” ucap Rigan yang tanpa sadar air matanya mulai menerobos keluar dan jatuh tertarik gravitasi.

“Kau… menangis?” tanya Alfi.

“Menangis?” tanya Rigan sembari memegang air matanya yang menetes di pipinya.

“Daripada itu… sepertinya hal serupa kurang lebih terjadi padaku… tentang ada yang kurang dirumahku dan adanya pakaian ataupun peralatan yang bukan milikku namun tersusun rapi di dalam rumahku,” jelas Bintang menyetujui hal aneh yang dikatakan Rigan.

“Ada sesuatu yang aneh pada kalian,” ucap Zane tiba-tiba.

“Hal yang aneh?” tanya Rigan.

“Kalian adalah kalian yang biasanya. Namun ada beberapa yang dihilangkan dari kalian, dan ingatan tentang sesuatu yang dihilangkan itupun ikut dihilangkan,” ucap Zane yang kata-katanya sangat sulit dipahami.

“Apa maksudmu?” tanya Rigan.

“Lupakan saja tentang itu. Tapi sekarang apa yang ingin kalian lakukan disini?” tanya Zane mengalihkan topik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Incredible FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang