Chapter 6

80 13 4
                                    

“Membenci dan Mencintai”

24 Maret 2019, Minggu (07.08)

“Kita yang akan maju terlebih dahulu,” ucap Rigan tiba-tiba.

“Eh kenapa?!” tanya Nayla terkejut.

“Karena hanya kelompok kita yang anggotanya pas,” ucap Rifki.

“Dipikir-pikir iya juga… tapi kemarin apakah tidak ada yang datang?” tanya Ilmi.

“Pasti ada. Menurutku Alfi sudah datang dan mencoba menyelesaikan lantai ke lima,” jawab Zalfa.

“Jangan menjelajah waktu tiba-tiba kaya gitu dong,” Nayla tidak menyukainya.

“Jadi kita akan melawan bos ke enam?” tanya Aulia.

“Aku tidak yakin begitu,” ucap Sania.

“Kenapa?” tanya Dewi.

“Karena diatas sana… baru ada empat lingkaran merah,” tunjuk Sania kearah langit yang berada tepat diatas pintu labirin.

“Jadi… Alfi kalah?” sahut Rigan dengan agak terkejut.

“Iya…” jawab Sabian yang muncul entah darimana.

“Sabian,” Dewi terkejut akan kehadiran Sabian.

“Alfi dan yang lain sedang beristirahat karena mereka terluka parah akibat melawan monster itu kemarin,” ucap Sabian.

“Lalu bagaimana kau bisa sehat-sehat saja?” tanya Ilmi.

“Karena aku petarung jarak jauh,” jawab Sabian.

“Bagaimana bentuk monster itu?” tanya Nayla.

“Hm… apakah kalian tau kuda?” tanya Sabian.

“Tentu saja taulah!” Sabian memancing kemarahan banyak orang.

“Mo… monster itu berbentuk seperti kuda tanpa kepala… namun tubuhnya terbuat dari besi atau benda apapun itu yang sangat sulit ditembus. Menurutku cara mengalahkannya adalah dengan menghancurkan sebuah cristal yang ada di dalam tubuh kuda besi itu,” ucap Sabian.

“Kuda besi?!” tanya Zalfa terkejut.

“Kenapa?” tanya Nayla.

“Kuda besi itu bukannya kereta yah?” tanya Zalfa.

“Aih… kuda besi yang ada disini itu maksudnya sebuah monster atau lebih tepatnya homunculus hasil dari eksperimen. Monster itu memiliki kecepatan dan kekuatan seperti kuda pada umumnya dengan ukuran tiga kali lipat lebih besar dari kuda biasanya. Tubuhnya yang terbuat dari besi menjadi kelebihan monster itu. Kekurangannya monster itu tidak memiliki akal, alias murni pikiran seekor kuda,” ucap Nayla.

“Bagaimana kau bisa mengetahui informasi itu padahal kau tidak melihat monster itu?” tanya Zalfa.

“Karena ternyata semakin sering digunakan maka kekuatan ini akan sejenis terupgrade,” ucap Nayla sembari tersenyum bangga.

“Tapi intinya dia terlalu kuat. Kalian yang tidak memiliki seseorang yang mampu mengobati pasti akan kalah,” ucap Sabian.

“Sepertinya aku bisa membantu,” ucap seorang wanita yang datang tiba-tiba.

“Suaramu terdengar asing, siapa ka… Winda?!” heran Ilmi.

“A… aku bisa mengobati, karena aku memiliki kekuatan air,” ucap Winda.

“Air…” Sabian terlihat agak curiga.

“Ya… menurutku boleh-boleh aja kok,” ucap Rigan.

“Jadi kita akan pergi sekarang?” tanya Zalfa.

Incredible FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang