Extra Part

277 6 4
                                    

Udara di pagi hari selalu menjadi pilihan yang terbaik untuk menyegarkan pikiran.
Aku kembali menyeduh secangkir coklat hangat sambil menikmati pemandangan—Anak laki-laki yang masih berumur 4 tahun sedang berusaha merebut bola dari seorang laki-laki gagah yang sekarang menyadang status sebagai kekasih Valeria.

"Ashley, ayo masuk sarapan dulu," ujar Alex sambil menyentuh pundak kiriku.

Aku menoleh. "Nanti saja, aku belum lapar."

"Tinggal kamu yang belum makan, ayo nanti kamu bisa sakit," balasnya lembut.

"Iya, nanti aku akan sarapan. Tenang saja."

"Julian lucu ya, Lex," pujiku sambil setia memandang Julian yang masih aktif mengejar bola.

"Makanya, cari pasangan. Jangan, duduk di depan laptop terus dan malah pacaran sama berkas-berkas. Apa mau aku kenalin sama te—"

"Gak, Lex. Temen kamu gak ada yang waras, gak mau aku."

"Eh? Itu kan temen deket aku, nanti aku kenalin sama rekan bisnis aku deh, yang ganteng terus punya eight pack."

"Gak minat aku Lex."

"It's been 5 years, Ashley. Kamu masih belum bisa move on dari dia?" Tanya Alex hati-hati.

"Hahaha. Kalau move on aku rasa lebih deh Lex dari 5 tahun."

"Eh? iya ya," jawabnya seperti orang kebingungan.

"Coba buka hati lah, udah 5 tahun kamu bener-bener nutup diri dari pria. You must be happy, Ashley. Go find someone that make you happy," lanjutnya.

"Aku gak butuh pria, Lex. I'm happy now. Dengan liat valeria sama kamu udah nemu pasangan yang aku yakin bisa jagain kalian dengan baik, aku udah bahagia."

"Don't lie, Ashley."

"I don't. Kamu gak usah khawatir sama aku dan mikirin agar aku bisa menemukan seorang pria. Adanya, kamu mulai mikirin konsep pernikahan kamu sama Christy, Lex."

"Udah diatur sama Christy, tinggal ngucapin janji pernikahan aja aku mah."

"Dasar mau gampangnya saja kamu tuh," Aku tertawa kecil.

"Ashley, Alex ayo masuk, kita mau movie marathon ni," ajak Valeria.

"Duluan aja, minumnya belum habis ini," balasku sambil mengangkat cangkir yang masih terisi setengah.

"Oke, yuk Lex," balas Valeria sambil berjalan memasuki rumah.

Alex mengangguk.

"Aku cuman gak mau liat kamu terus-terusan terperangkap dengan masa lalu, aku gak nyuruh kamu lupain Darren tapi aku cuman minta coba untuk membuka hati ke yang lain, Ashley. You need more colour in your life."

"Maybe, i will try. But, not now. Makasih ya Lex udah peduli sama aku," ujarku tulus.

"It's okay. Aku masuk dulu ya," balasnya.

Aku menghembuskan nafas panjang. Lima tahun ya sudah berlalu? Sudah lama ternyata Darren pergi. Sudah lama juga kegelapan menerpa hidupku. Lima tahun berlalu selama itu juga aku selalu duduk termanggu menatap dengan kosong dan kembali memutar kenangan-kenangan yang tertangkap oleh memoriku untuk dimainkan secara acak. Aku sungguh merindukannya, aku berasa seperti setengah mati karenanya. Aku sangat membutuhkan, membutuhkannya untuk memberikanku warna lain di hidup ini, membutuhkannya sebagai tempat aku bersandar, dan membutuhkannya untuk menemani hidupku.

Aku tahu, seharusnya aku memulai belajar membuka hati untuk seseorang. Dan menemukan seseorang yang dapat membuatku bahagia. Aku sudah pernah mencoba, dua tahun setelah kepergian Darren, aku mencoba untuk membuka hati untuk menemukan seseorang yang mampu melengkapi hatiku. Gagal, ternyata itu gagal. Walau, aku dekat dengan pria yang mampu memberikanku sedikit rasa baru tetap saja bayang-bayang Darren selalu menghiasi, dan rasa sakit serta kesepian selalu menerpaku kembali meskipun dengan sekuat tenaga aku mencoba untuk menghilangkannya.

Untuk saat ini, aku sudah nyaman seperti ini dan tidak akan memutuskan untuk mencari kebahagiaan dari seorang pria, karena aku yakin akan ada saatnya seseorang akan datang dan berhasil menghilangkan rasa sakit ini dan berhasil membawaku pergi dari lubang masa lalu. Tapi, jika memang tidak ada skenario seperti itu dalam hidupku, tak apa. Aku tidak apa-apa. Aku sudah merasa cukup. Sungguh, jika kalian adalah aku dan pernah menikmati hidup bersamanya kalian tidak akan menyesal, dan akan merasa sama denganku— benar-benar merasa bersyukur karena Tuhan mempertemukanku dengannya dan akan merasa menjadi orang paling beruntung di dunia ini.

I miss you, Darren.
And i still love you. Always

***

Aku kembali membawa extra part untuk kalian!!
Maafkan aku dengan endingnya ya hihi, tapi kalian jgn remove ini dari library kalian dulu kalau perlu add ke library kalian karena aku bakal kasih beberapa extra part lagi.

with love<3

EccedentesiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang