BAGIAN 8: Kenangan manis di musim semi

154 11 5
                                    

Kamu adalah sang surya yang menerangi duniaku, kamu adalah sang pelangi yang mewarnai hidupku, dan kamu pula sang kelabu yang selalu membawaku kembali ke dalam kegelapan.




AUTHOR'S POV

Sudah 168 jam berlalu sejak hari di mana kekacauan terjadi di kantor. Ashley sedang berada di taksi untuk menuju ke nerakanya di dunia. Ashley terlihat sedang mengikuti irama dari musik yang berasal dari radio taksi, pandangannya terkunci pada sebuah tempat yang dilaluinya, Brooklyn Botanic Garden.

"Sir, tolong turunkan saya di Brooklyn Botanic Garden," pinta Ashley kepada supir taksi.

Ia segera turun dan memberikan beberapa lembar uang.

Ashley berkeliling untuk menikmati suasana di Brooklyn Botanic Garden, tempat yang berarti untuknya. Bahkan, hingga saat ini. Ashley berjalan menuju jembatan yang membuatnya mengulang kembali kenangan beberapa tahun silam.

FLASHBACK

"Tumben banget ngajaknya ke tempat kaya gini," ucap Ashley sambil memeluk lengan kiri Darren.

"Gak bole gitu aku bawa kamu ke sini?" balas Darren sambil memasukkan kedua tangannya ke saku celana.

"Ih, malah baper, kan aku cuman bilang, ck," gerutu Ashley seraya melepaskan pelukan di lengan Darren.

"Ya ampun, aku bercanda. Kok, malah kamu sih jadinya yang ngambek," ucap Darren sambil mengacak rambut Ashley.

Mereka berjalan berdampingan hingga berhenti di sebuah jembatan.

"Ashley," panggil Darren

"Hmm."

"Liat, aku."

"Ya?"

"You know that I'm not a romantic person," ucap Darren sembari mengambil kedua tangan Ashley.

"But for this autumn, at this place, under the sunset, accompanied by falling flowers. I want them to be the witness to make you become a person who is going to share happiness or sadness together, become a person who is going to care each other, become a person who is going to spend time together. So, would you become that person and be someone who is going to be by my side even in my ups and down? Would you be mine, Catheelen Ashley Orlando?" ucap Darren lembut dengan tatapan seriusnya.

"Hah? Kam—kamu serius?" tanya Ashley tidak percaya

"Yes, so the answer is?" tanya Darren dengan tidak sabar.

"Sorry, aku gak bisa."

"Kok? kamu beneran nolak aku?" tanya Darren panik sambil menggenggam kedua tangan Ashley lebih erat.

"Aku gak bisa untuk enggak jawab iya," jawab Ashley dengan kekehan kecil.

"Jadi? Kamu ? OH GOD THANK YOU ASHLEY," teriak Darren sambil memeluk Ashley erat.

"I love you, Ashley," ucap Darren sembari menatap kedua bola mata coklat dihadapannya.

"I love you more, Darren."

"No, aku yang lebih bukan kamu," bantah Darren.

Pernyataan cinta dari Darren Maxwell yang diakhiri dengan kecupan lembut dan matahari yang sudah benar-benar menghilangkan diri.

"Ah, kau sungguh manis waktu itu Darren," ujar Ashley sambil menikmati sunset.

Saat kau menyatakan perasaanmu kala itu, masih terekam dengan jelas dalam ingatanku.

EccedentesiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang