BAGIAN 1: Kejutan setelah lima tahun

780 17 4
                                    

Kamu adalah hadiah terindah dari Tuhan yang dikirimkan kepadaku.




ASHLEY'S POV

Untuk melepaskan penat akan pekerjaanku yang menumpuk, aku memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar di central park. Central Park adalah taman umum yang luas di Manhattan, New York City. Taman ini termasuk salah satu taman yang terkenal di dunia, karena taman ini sering dijadikan lokasi film dan bahan liputan di televisi. Taman ini dirancang oleh Frederick Law Olmsted dan Calvert Vaux. Keduanya juga dikenal sebagai perancang  di  yang letaknya berdekatan. Di dalam taman terdapat danau buatan dan kolam, jalan setapak, dua arena , kawasan lindung hewan liar, lapangan rumput, dan arena bermain untuk anak.

Aku selalu menyukai suasana New York saat malam hari. A city that never sleeps, julukkan yang terkenal untuk New York dan aku rasa itu menambahkan satu alasan lagi kenapa aku menyukai New York. Setidaknya, di saat aku merasa kesepian aku dapat melangkahkan kaki ku menuju balkon di apartemenku untuk melihat keramaian kota. 

Oh iya, nama aku Catheelen Ashley Addison. Kalian pasti familiar dengan nama Addison, bukan? Yap, Addison Corp. Aku juga memiliki kakak perempuan, Avalline Stephanie Addison. Tapi sayangnya dunia hanya mengetahui Avalline sebagai putri satu-satunya pasangan dari Marcus Addison dan Margaret Rachel Addison yang masih hidup. Kenapa? Karena aku adalah anak yang dianggap oleh kedua orang tuaku sebagai pembawa sial. Wah, jangan kaget begitu. Aku sudah terbiasa dengan alasan yang mereka katakan. Mereka bilang setelah aku lahir, perusahaan dadku mengalami penurunan dan masalah demi masalah selalu menghampiri ke kehidupan mereka lalu waktu aku masih berumur dua tahun, aku tidak sengaja mendorong mom sehingga dia tertabrak oleh mobil sehingga rahimnya harus diangkat. Dan itu membuat keluarga Addison tidak memiliki keturunan laki-laki karena dadku adalah seorang CEO Addison Corp memiliki keturunan laki-laki itu penting untuk meneruskan perusahaannya. Sejak saat itu kabar bahwa Catheelen Ashley Addison meninggal dunia karena sebuah kecelakaan berhembus. Otomatis aku dibuang dari keluarga dadku. Mereka semua membenciku.

Sekarang, perkenalkan aku adalah Catheelen Ashley Orlando. Aku bersyukur karena keluarga Orlando memperbolehkan aku untuk manaruh nama di kartu keluarga mereka, jika tidak maka aku dulu akan diejek oleh teman-temanku karena aku tidak memiliki nama belakang. Aku dekat sekali dengan teman masa kecilku, Nicholas Alexander Orlando oleh karena itu orang tua Alex dengan senang hati mengizinkan aku menggunakan nama keluarga mereka. Hanya Alex yang mengetahui siapa aku sebenarnya. Aku harus bersyukur lagi karena aku dapat bekerja di perusahaan Max Corp as secretary.

Aku melihat sebuah kedai ice cream kecil dengan gaya minimalis dan aku memutuskan untuk pergi ke kedai itu.

"Hi, miss! Anda ingin memesan apa?" tanya pelayan yang menggunakan seragam merah maroon sambil mengulum senyum.

" Satu mocha almond fudge with corn," balasku sembari mengeluarkan dompet dari dalam tas.

***

" Benarkah, besok tunananganmu itu akan datang?" tanyaku dengan antusias. Tentu saja aku sarkastik.

"Yes, he's so handsome. Don't take him from me," Balas kakakku, Ava.

"Tentu saja, I'll not take him from you," ujarku diakhiri dengan kekehan.

"Oh iya, karena besok Sushi izin tidak bekerja. So, can you go home and please replace her jobs?" ujar Ava dengan puppy eyesnya.

Don't get shock. Believe me, this isn't the first time, dia menyuruhku menggantikan Sushi atau maid lainnya. Dan jika aku menolak dia akan mengadu kepada dad. And as you guys can guess my dad gonna mad to me. Oh iya, aku lupa karena masalah momku itu, aku harus melakukan apapun yan diinginkan dad, mom, dan kakakku mereka bilang itu untuk membayar kesalahanku. Woah, it's cool, isn't? hehe I'm just being sarcas. Kalian pasti bertanya-tanya kenapa aku tidak pindah Negara saja atau mungkin melawan mereka, dulu aku pernah berjanji kepada Tuhan untuk membuat mereka bahagia dan kurasa dengan ini, aku dapat membuat mereka bahagia. Ya, meski aku harus menderita.

"Oke," balasku dengan malas.

Ava mengulum senyum dan dia terlihat sangat bahagia, dia melangkahkan kaki keluar dari ruanganku.

***

Pukul lima sore, aku sudah tiba di mansion keluarga Addison yang seharusnya juga menjadi tempat tinggalku. Mom yang menyuruhku untuk tinggal di apartemen karena dia takut saat ada reporter yang datang ke rumah dan melihat seorang gadis yang mirip dengannya. Satu hal yang tidak dapat dihilangkan oleh Tuan dan Nyonya Addison adalah darah mereka yang mengalir dalam diriku. Waktu itu bahkan, mom pernah menyuruhku untuk operasi plastik karena wajahku yang mirip sekali dengannya. Hahaha, momku itu sangat keterlaluan ya dan tentu saja saat itu aku langsung menolak keinginannya. Bersyukur dia tidak pernah memaksa hal itu lagi.

"Heh, kamu Ashley ganti baju kamu!" ucap Rachel ketus.

"Loh kan aku suruh gantiin Sushi kok malah pakai baju bagus sih ck," gerutu sang kakak tercinta.

"Baiklah," balasku seraya berjalan ke kamar Sushi.

"Ingat jaga sikap kamu nanti. Kamu nanti akan menjadi seorang maid dan jangan berharap kita sudi untuk makan malam bersama mu. Cepat ganti baju lalu masuk," ujar Rachel seraya mendorong tubuhku untuk segera melakukkan perintahnya. Huft.

Dua jam kemudian terdengar suara mobil yang memasuki pekarangan rumah. Artinya sang pujaan hati Ava telah tiba.

Samar – samar aku dapat mendengar percakapan mereka.

"Hey baby, I miss you so much," ujar kakakku dengan nada yang menggelikkan. Uh, I hate that voice.

"Me too, honey," ujar seorang pria yang sudah dapat dipastikan adalah tunangannya. Eh, sebentar kok suara itu kaya pernah denger gitu ya.

"Ashley, bawa minumannya ke sini!" perintah Marcus.

"Buruan Ashley, lambat sekali kamu," ucap Rachel dengan kesal.

"Mom, jangan begitu," sahut Ava. Jago drama sekali dia. Berubah menjadi lemah lembut.

"Permisi, ini minumannya," ujarku sembari menaruh satu-satu gelas yang berisi wine ke atas

meja.

"Sabar sekali kamu, Vi," puji seorang wanita, dan kuyakini dia adalah mom dari calon kakak iparku. Lupa, maaf kan aku sudah dibuang. Hehe.

Saat aku mendongakkan kepala, aku terkejut bukan main. Dia adalah.

***

Yups, new story again.
Aku orangnya emang gini, sabar aja ya :)
Insyaallah, cerita kali ini lancar.
Btw mulmed itu as Catheelen Ashley Orlando
Jangan lupa vomment ya❤️

EccedentesiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang