Epilog

309 6 2
                                    

Hidup itu unik. Dia memiliki cara tersendiri untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan kita. Entah, pertanyaan yang dapat diucapkan dengan jelas kepada semesta atau pertanyaan yang hanya terucap di dalam hati tanpa semesta dapat mendengarnya dengan langsung. Sama halnya dengan bagaimana Hidup menjawab takdir ku.

Kembali membuat kenangan bersamanya adalah hal yang indah. Tapi sayang, Tuhan tidak mengizinkanku untuk kembali membuat kenangan bersamanya dalam kurun waktu yang lama. Aku tidak tahu, apa salah ku padaNYA. Mungkin kah, aku melakukan dosa yang sungguh besar di masa lampau sehingga DIA menghukumku sekarang?

Aku pikir-pikir kembali, alur dari ceritaku itu lucu juga. Tuhan, mempertemukanku dengannya di saat masa terkelam datang menghampiriku. Dia membawa secercah cahaya untuk menerangi jalanku yang gelap. Lalu, kami bersama-bersama menciptakan banyak kenangan untuk diingat oleh semesta. Terpisahkan. Ya, kami sempat terpisahkan bukan? Dan aku tidak menyangka jika aku dan dia akan terpisahkan kembali.

Bukan. Bukan karena jarak. Bukan karena orang ketiga. Atau bahkan terpisah karena masalah besar.

Aku dan dia terpisahkan oleh dimensi yang berbeda. Dia kembali pergi meninggalkanku. Pergi meninggalkan tepat di hari, di mana kami akan mengucapkan janji suci. Tepat di hari, di mana kami akan memulai bab baru dari sebuah kehidupan.

Tuhan memanggilnya. Memintanya untuk kembali kepadaNYA untuk selamanya. 

EccedentesiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang