BAGIAN 20: Permintaan maaf dan keinginannya

164 10 10
                                    

Tidak, terima kasih. Kembali kepadamu adalah hal paling bodoh yang akan aku lakukan.




Baru saja aku mengatakan hilangnya makhluk bernama Darren selama seminggu, dan sekarang dia sedang duduk tepat di hadapanku.

"Ada apa?"

"Aku hanya ingin mengajakmu makan siang dan ini sudah waktunya serta—" dia menggantungkan kalimatnya.

"Serta?" tanyaku sambil menaikkan sebelah alis.

"Serta ini makan siang antar teman bukan antar rekan bisnis dan satu lagi, tidak ada penolakkan," ujarnya santai.

"Hei, apa-apaan main tarik-tarik saja!!" ujarku kesal karena dia seenak jidatnya main tarik tanganku.

Dia hanya terkekeh.

Darren memilih restaurant kecil di dekat kantorku. Aku masih tidak mengerti apa yang sedang dia coba rencanakan.

"Aku minta maaf atas semuanya. Aku sungguh-sungguh menyesal." Apa yang dia bicarakan? Baru sekarang mengatakannya?

"Apa mau mu setelah mengatakan permintaan maaf?" tanyaku langsung.

"Kembali menjadi kekasih mu," WTF.

"What the hell are you talking about?"

"Hilang seminggu lalu kembali dan mengatakan untuk kembali menjadi kekasihmu. Di mana otak cerdasmu itu Darren?"

"Kau pikir aku mau kau kembali menjadi kekasih ku?" ujarku dengan wajah datar.

"Aku pasti bisa membuat mu kembali."

"Kenapa pernikahan mu dengan Ava dibatalkan?" aku mulai ragu dengan situasi ini. Kenapa dia mengatakan hal itu dan pernikahannya pun dibatalkan.

"Aku sudah mengetahui semuanya."

Aku mengernyit bingung. Mengetahui semuanya?

"Tentang alasan sebenarnya kenapa Addison bisa berubah menjadi Orlando dalam nama mu," masalah itu. It's simple. Lalu apa hubungannya dengan mengatakan ingin menjadi kekasihku kembali.

"Setelah mendengarkan alasan sebenarnya aku sadar. Bahwa, kamu bukan tempat singgahku, kam—"

"Kamu adalah rumahku. Iya?" potongku. Alasan yang sungguh mudah untuk diterka.

"Lalu setelah aku pergi, kamu sadar bahwa kamu benar-benar mencintai aku dan telah jatuh ke dalam pelukan wanita yang salah? Iya kan?" lanjutku sambil berusaha mengontrol nadaku agar tetap terdengar dingin.

"Cih, drama pria banget. Basi."

Dia terlihat menghela nafas pelan.

"Aku terlalu dibutakan dengan janjiku kepada Ava. Bahwa, aku akan kembali kepadanya entah harus menunggu berapa lama dan situasi seperti apa."

"Lalu menganggap bahwa aku telah salah artikan janjimu, den—"

"Aku tahu, itu salahku. Aku ke mari ingin menebus segalanya."

"Bahkan, aku rasa saat kamu mati-matian mengkhawatirkan keadaan Ava yang terluka, kamu tidak tahu jika aku juga terluka kan?," aku memberikan smirk.

Dia sedikit terkejut dengan pernyataan yang baru saja aku sampaikan.

"Aku lelah berjuang untuk mu Darren. Aku lelah dengan segala hal tentang kamu. Saat aku berusaha keras mendapatkanmu kembali, kamu seperti menutup mata akan usaha yang telah aku lakukan."

"Kamu pergi selama lima tahun tanpa sebab akibat, lalu kembali menjadi sesosok Darren yang tak tersentuh. Saat aku bertanya alasannya, kamu menjawab masalah kuliah. Cih, padahal kau kembali ke dalam pelukkan kakakku sang cinta pertama, Ava. Dengan alasan memenuhi janji."

"Mengabaikanku, dan setelah tiga tahun aku memutuskan pergi, memulai awal yang baru. Kamu kembali dan menyatakan ingin kembali menjadi kekasihku? You are totally insane."

"Jika, kamu beranggapan dari awal bahwa, aku adalah wanita yang mudah luluh dengan kata maaf dari pria. Kamu salah besar. Dan aku heran pria macam apa kamu? Memainkan perasaan wanita dengan seenak hati mu? Heh?"

"Maksudmu?"

"Ava. Ava mencintai mu bodoh. Dan kau membatalkan pernikahanmu itu hanya untuk kembali mendapatkanku."

"Ava mengandung, dan itu bukan anakku."

Aku terngangga kaget.
Mengandung? Astaga! Aku tidak mengerti dengan jalan pikiran Ava.

Saat aku hendak berbicara.

"Ayah dari bayi itu sudah bertanggung jawab. Mereka telah menikah."

Whatttt? Kenapa tidak ada berita ini di internet. Ah, kepintaran keluarga Addison menutupi hal seperti ini.

"Aku tahu memaafkanku bukanlah hal yang mudah. Tapi aku berjanji, aku akan berusaha membuatmu memaafkanku. Dan menunjukkan jika aku benar-benar mencintaimu. Aku yakin, aku bisa kembali memilikimu."

"Tidak usah berjanji jika di akhir nanti kau mengingkarinya lagi. Dan lagi pula, aku sudah memaafkan mu. Tapi, untuk kembali menjadi milikmu itu mustahil. Karena sekarang aku sudah menjadi milik seseorang," aku segera bangkit dari kursi dan meninggalkannya yang mematung.

"Kau memang brengsek dan bodoh Darren, kau menyia-nyiakan wanita seperti Ashley. Kau benar-benar mendapatkan karma. Tapi aku tidak akan menyerah. Entah, siapa lelaki itu aku akan merebut mu darinya," ujar Darren setelah Ashley pergi meninggalkannya.

***

Aku memutuskan untuk menginap di hotel. Aku membutuhkan ruang sendiri. Masalah izin Alex, aku mengatakan sedang lembur bersama Lily dan akan tidur di apartmentnya yang lebih dekat dari kantor.

Ini benar-benar membuatku gila. Bisa-bisanya dia menyampaikan hal itu dengan mudahnya.

Tiga tahun berlalu dan aku sudah berhasil keluar dari lingkaran masa lalu bersama Darren. Aku bahkan sudah kembali berani berkomitmen. Tapi seketika itu semua berantakan hanya karena kedatangannya kembali.

Apakah dia pikir luka yang dia torehkan bukan lah hal yang menyakitkan? Dan dapat melupakannya dengan mudah.

Dulu, aku harus berusaha mati-matian menutupi rasa cemburu dan sakit saat melihat Darren dan Ava bersama, lalu harus tersenyum ceria di depan Darren untuk dapat membuatnya kembali.

Aku bukan tipe wanita yang akan menangis dan menunjukkan ke dunia bahwa aku sedang memasukki masa-masa yang suram. Aku selalu mengatakan kepada diriku sendiri, bahwa aku harus menjadi wanita yang kuat dan tidak boleh mudah menangis.

Satu hal yang perlu aku tegaskan dalam ingatanku. Bahwa sekarang aku adalah milik Alex. Entah sekuat apa badai menerpa hubunganku dengan Alex. Aku harus berusaha mempertahannya sama halnya dengan Darren. Sekuat apa pengaruh Darren nanti bagiku, aku tidak boleh kembali ke dalam dekapannya.

***

Vote dan comment jangan lupa guys!!
Dan terima kasih buat yang sudah membaca cerita Ashley ini, keep reading everyone <3

Vote dan comment jangan lupa guys!!Dan terima kasih buat yang sudah membaca cerita Ashley ini, keep reading everyone <3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
EccedentesiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang