-Perjuangan Suami Istri-

23 5 0
                                    

     Para zombie kemudian berlari ke depan.Seperti sedang memperebutkan sesuatu.Kini,suami istri itu harus siap,hidup atau mati.Suara tembakan yang keras terdengar di bagian depan.Beberapa kali terdengar.Beberapa zombie mulai jatuh,dan tak bangun.Itu menandakan mereka sudah mati.

"Bagus,jadi di bagian kepala ya kelemahan kalian?". Gumam sang suami.Dengan senyum sinis menghiasi wajah nya.

" Kalau begitu...baiklah".Gumam nya lagi.Kini suara tembakan itu terdengar lebih kuat.Mulai banyak zombie yang tumbang karena tembakan itu.Tak kalah dengan suami nya,si istri dengan gesit bergerak dan memenggal kepala para zombie.

     Sebagian bapak bapak juga maju ke garis depan untuk membantu suami istri tersebut.Aneh rasa nya jika melihat jumlah para zombie ini.Jumlah mereka terlihat semakin bertambah.Dan setelah zombie zombie itu mulai berjatuhan,baru lah terlihat jawabannya.

"Sial,pintu gerbong belakang terbuka.Aku harus menutup nya,jika tidak.Jumlah mereka akan semakin bertambah.". Ucap si suami pada istri nya.

" Jangan...itu terlalu beresiko.Jangan sendirian.".Cegah si istri,yang masih sibuk dengan belatih nya.

"Tapi...para zombie terlihat lebih banyak di sana.Mengingat gerbong belakang penumpangnya lebih banyak". Jelas si suami sambil menembaki kesana kemari.

" Maaf pak.Saya siap membantu...jika anda butuh bantuan".Tawar seorang anak muda.Terlihat dari pakaiannya,anak muda itu sepertinya pemain baseball.Sambil membawa tongkat baseball nya,dia melangkah dengan mantap ke depan.Sambil dengan santainya memukul para zombie yang menghalangi.

"Kamu yakin ingin mau membantu?". Tanya si suami dengan serius.

" Tentu...jika begini saja tidak akan menyelamatkan kita.Setidaknya jumlah mereka berkurang".Jawab anak muda ini,yang diketahui nama nya adalah Jhon.

"Terserah kamu kalau begitu...oh iya,agar mudah memanggil kamu,siapa nama mu?". Tanya bapak itu lagi.

" Panggil saja saya Jhon".Ucap si anak muda,sambil mengayunkan tongkat nya ke beberapa zombie.Tanpa di sadari,datang seorang teman Jhon menghampirinya sambil memikul tongkat nya.

"Jhon,aku ikut.Aku akan membantu mu". Ucap anak itu sambil menunggu keputusan Jhon.

" Jangan tanya aku..tanya bapak ini,Rendi.".Cetus Jhon tanpa melihat temannya itu.Lalu dia melihat ke arah si suami,orang yang di maksud Jhon.Merasa dia sedang di lihati,dia akhirnya berbicara.

"Terserah mu.Tapi soal keselamatan bapak tidak bisa nanggung". Ucap bapak itu dengan suara kecil.

"Tidak masalah.Jika keselamatan saya terancam,dan menjadi seperti mereka,itu sudah takdir.". Jelasnya dengan senyum percaya diri.

     Dengan gesit,mereka bertiga menyusup diantara para zombie,dan mulai menutup pintu gerbong belakang.Itu berhasil,tapi bagaimana cara kembali ke sana?Hampir semua mata tertuju pada mereka.Maksudnya mata para zombie.Untunglah ada toilet.Bapak itu dan kedua anak muda tersebut langsung masuk dan mengunci pintu toilet rapat rapat.

     Para zombie berbondong bondong menabraki pintu toilet itu.Bunyi nya sangat keras.Karena,bukan hanya pintu yang di dobrak,bahkan para zombie itu menabrakkan diri satu sama lain.

" Bagaimana langkah selanjut nya pak?".Tanya Jhon,dengan cemas.

"Tunggu sebentar...". Ucap bapak itu sambil merogoh saku celana nya.Dan ternyata mengambil handphone nya.Mengirim beberapa pesan.Pada istrinya tentunya.

"Baca lah baik baik...sebagian besar perhatian makhluk makhluk ini ada di pintu toilet".

" Tepat didepan pintu toilet.Jadi,selagi ada kesempatan,perbaiki pintu pemisah nya.".

"Cepat.".begitu lah pesan yang di kirimnya.Tapi,belum ada juga balasan dari sang istri.

"Pak,bagaimana selanjutnya?". Tanya Jhon sekali lagi.

" Tunggu sebentar.Sebentar lagi".

"Aaaaahh...aku menarik kata kata ku.Aku tak ingin mati di sini tanpa bernapas atau pun menjadi salah satu dari mereka". Keluh Rendi.Sambil merengek.Benar,di dalam toilet seperti ini sangat susah untuk bernapas.Jadi,kedua duanya sama sama membunuh.Tapi dengan cara berbeda.

" Tunggu sebentar...benapas ya?...itu dia".Tercetus sebuah ide pemikiran dari bapak itu.Kemudian,mereka bertiga mendongak ke langit langit toilet.Dan menyadari kalau ada fentilasi udara di sini.Tanpa pikir panjang,mereka langsung masuk ke fentilasi udara tersebut.Untungnya,fentilasi tersebut tidak lah kecil.Mereka keluar dari toilet ini.Dan,berada di atas kereta.

     Hal ini cukup menantang adrenalin.Kereta melaju dengan cepat,yang membuat mereka susah untuk menyeimbangkan badan.Sang suami kemudian sedikit berjongkok di atas salah satu gerbong.Mendongak ke dalam nya.Dan melihat si istri masih berjuang.Dan kali ini,jumlah para zombie sudah jauh berkurang.

     Menyadari ada seseorang yang mengintip ke dalam,seorang Ibu terkejut.Bagaimana mungkin bisa?Ia mengaget kan penumpang lain dengan berteriak.Seketika semua pandangan berada pada nya.Dia langsung menunjuk ke kaca,ke wajah yang terlihat mengintip.Si istri tahu,itu adalah suami nya.Dengan cepat,dia sudahi mengunci pintu gerbong yang sudah di perbaiki ini.

     Dan beralih ke kaca kereta.Membuka nya dengan paksa dan membiarkan ketiga orang itu masuk.Kini,mereka sudah selamat dari maut.Untuk sementara saja.Beberapa orang yang melihat dan menyadari hal ini mengagumi keberanian ketiga pahlawan ini.

"Wiihhh...hebat kamu bro.Gak nyangka gue, besar juga nyali lo". Puji teman teman Jhon.

" Haha...aku saja tidak menyangka nyali ku besar".Ucap nya setengah tertawa.

"Setidaknya,ini dapat menahan mereka beberapa lama". Ucap si suami,seperti sedang berbicara sendiri.Dan lagi lagi,semua mata tertuju pada nya.Menatap nya seketika.

" Apa maksudnya?Kita belum dapat dipastikan selamat?".Tanya seorang Ibu.

"Belum.Karena,ini saja tidak cukup". Lanjut si suami,sambil menatap ke arah pintu yang terkunci ini.Dengan tatapan serius yang menakutkan.

     Semua kini terlihat sedikit khawatir.Tidak seperti tadi,yang mulai tenang.Kini,giliran si istri yang bertindak.Menenangkan semua.

" Semua dengarlah!Sekitar dua belas menit lagi kita sampai di stasiun pemberhentian pertama.Kita tidak tahu apa di sana itu aman.Jadi,saat pintu keluar dibuka,jangan ada yang keluar dulu".Jelas si suami dengan singkat.

"Kenapa?". Tanya seorang anak,yang memakai pakaian baseball.

"Kenapa?Karena kita harus memeriksa keadaan sekitar.Sampai semua di pastikan aman.Untuk itu,tetap pegang alat alat yang dapat melindungi diri.Dan,tetap bersama.". Lanjutnya dengan suara lantang.

" Lalu,agar selamat dari makhluk makhluk itu,bagaimana cara nya?".Tanya anak muda itu lagi.

"Untuk selamat.Jangan pernah buat suara kegaduhan.Karena itu dapat mengundang perhatiannya.Melangkah dengan suara langkah kaki yang pelan.Karena mereka sensitif pada suara.Dan satu lagi,serang di bagian kepala mereka". Itu lah penjelasan terakhir dari sang suami.

     Semua mengangguk mengerti,dan mulai lagi,mencari alat yang dapat melindungi diri.Waktu untuk sampai ke stasiunnya kini hanya sekitar tiga menit lagi.Suara jantung yang gugup sedang terdengar di mana mana.Dan perasaan kini terasa campuraduk.Sedih,takut,khawatir,dan tidak sabar.

Maaf nih semua,kalau kali ini cerita nya pendek.Lagi buntuh.Hahaha...para reader's sekalian jangan lupa vote dan coment nya ya!!!Makasihh

THE MYSTERY :THE INVASION OF ZOMBIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang