-Ke janggalan-

26 8 0
                                    

     Di daerah ini memang terlihat seperti hutan,tapi lumayan juga jumlah rumah penduduk.Tapi,kenapa belum ada warga yang terlihat,padahal ini sudah jam empat sore.

     Aku,Tantou,Darka,dan Zen memutuskan untuk berjalan jalan sebentar.Ku titipkan Niko pada Rosi dan Andhin.Kami mengitari tempat ini.Hutan ini terlihat begitu menyeramkan.

     Terlalu menegangkan,Zen akhirnya membuka bicara.Memecah keheningan yang sedikit mencekam ini.Dia berbicara cukup keras.Jika aku didekatnya,mungkin akan membuat telingaku sakit.

"Kenapa sih,tidak ada para warga yang terlihat?Rumah mereka juga kelihatan kosong". Protes Zen.Memang benar.Hal ini membuat keadaan berubah.Aku langsung menangkap kata kata Zen.

" Darimana kau tahu?".Tanya ku.Karena merasa ada yang tidak beres di sini.

"Aku?Aku tadi sempat mengintip ke beberapa rumah.Naluri ku mengatakan kalau rumah rumah ini seperti tak berpenghuni". Jelas Zen secara singkat.

" Kalau begitu,ayo kita periksa dulu!".Usul ku sambil mengarah ke salah satu rumah yang tampak kosong.

"Jangan,nanti bagaimana kalau kita salah prakira.Saat kita ingin masuk,ada yang melihat kita,dan menganggap kita mau mencuri". Cegah Darka sambil menatap kiri dan kanan.

     Memang,yang dia katakan itu ada benarnya.Lalu aku menyuruh Tantou dan Darka berjaga jaga.Sedangkan Zen dan aku masuk ke rumah itu.Dan...ternyata benar.Rumah ini kosong.Aku merasa ada aura mencekam yang serasa seperti membunuh.

     Zen dengan teliti memeriksa seluruh ruangan,bahkan ke sudut sudutnya.Dengan tidak sengaja,Zen menemukan bercak darah di sudut ruangan terakhir yang dia periksa.Sungguh mengejutkan,makhluk itu ternyata sudah di situ.Tapi,seperti nya dia baru tergigit.Karena dia masih terlihat seperti manusia.Dengan langkah yang cepat,Zen menutup pintu ruangan itu,dan mengajak ku keluar dari tempat ini.

      Agar makhluk itu tidak keluar,kami mengunci rumah itu dari luar.Dan berlari secepat nya ke tempat peristirahatan kelompok kami.Darka heran kenapa kita berlari.Dan tidak ada waktu untuk menjelaskan.Karena apa?

     Karena yang tadi itu terlihat seperti baru terinfeksi.Dengan kata lain,di sekitar sini,atau di daerah rumah itu terdapat satu makhluk aneh itu.Mungkin lebih.

     Yang lain heran dengan kami yang berlari dengan cepat.Karena tidak ingin membuat yang lain khawatir,Zen sengaja berbohong.

"Kalian,kenapa berlari lari seperti itu?". Tanya Andhin,dengan menaikkan satu alisnya.

" Kenapa?Karena kami sedang berlomba,siapa yang pertama sampai di sini...hehe".Bohong Zen,dengan raut wajah bingung.Seketika yang tadinya semua mata tertuju pada kami,kini mengalihkan pandangan dari kami.

"Kakak sudah sampai?". Tiba tiba saja suara ini mengagetkan ku.Niko bertanya kepada ku,sambil berlari kecil.

"Sudah.Memang ada apa?Kamu baik baik saja kan?". Tanya ku sambil memeriksa nya.

" Tidak ada.Aku baik baik saja kok".Jelasnya sambil tersenyum pada ku.

"Baguslah". Lanjut ku,sambil memegang pipi nya yang tembem.Mengingat senyuman Niko,membuat ku khawatir.Apakah senyuman ini dapat bertahan hingga kutukan ini berakhir?Walaupun seperti nya baru di mulai.

" Kalau begitu ayo beristirahat,hari semakin sore.Dan sebentar lagi kita makan malam!".Bujukku pada Niko.Sambil menarik tangannya dengan lembut.

     Sudah jam segini,tidak banyak terlihat aktivitas yang kami lakukan.Sedangkan aku sendiri harus menemani Niko mandi.Di sebuah kamar mandi kecil.Tempat itu terlihat kumal.

THE MYSTERY :THE INVASION OF ZOMBIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang