-Dawn of the life

25 5 0
                                    

Kami tak bisa berkutat,diluar sana sudah dipenuhi ratusan zombie mungkin.Mengingat banyak warga yang terjebak ditangga.Tidak,bagaimana jika ada teman teman di tengah gerombolan tadi?Oh tuhan,semoga mereka sudah aman di atas sana.

Mengingat kalau Tantou berada bersama mereka.Sial!!
Kini kami semua terdiam,dan mencoba menenangkan diri masing masing.Bahkan Niko tahu kalau ia harus diam dulu.

Aku yang kebetulan duduk di samping Niko langsung menariknya pelan menuju dekapan ku.Setidaknya ini dapat menenangkan nya.Niko banjir akan keringat dingin.Aku dapat merasakan itu dari tubuhnya.

"Niko,niko takut?".Tanya ku memecah keheningan ini.Seketika Niko mendongakkan kepalanya kearah ku.Menatap dengan tatapan trauma,mungkin.

" K...kak...kak,takut...Kak".Niko terus berseru,mungkin batin nya tertekan.Wah,ini tandanya sangat mengerikan.

"Niko tidak perlu takut,ya.Kakak disini akan lindungi Niko.Tenanglah,tenang". Untuk lebih menenangkannya aku juga mengusap lembut punggungnya.Niko malah semakin mempererat pelukannya.

" Sudah sudah!Tenanglah,tenang.Untuk sementara kita sudah aman.Sudah".Aku juga semakin mempererat dekapanku pada Niko.Zen,mungkin kamu benar.Keparat mereka.Karena keegoisan mereka lah mereka jadi seperti ini.Pasti kebanyakan dari mereka sudah jadi zombie sekarang.

"Grrr...graaa...graaa".

"To...tolong...lepas...lepaskan..sakit..Arg".

" Maas,tolong,anak kita...Kyaaa".

"Grrg..graaaa".

Berisik,kini mereka mulai berteriak minta tolong akibat salah mereka yang egois.Sepertinya,sejak kejadian ini manusia kehilangan sifat mulia mereka sebesar 87%.

Grrr..ggraaa...

Gawat,sepertinya ada zombie di depan pintu,mungkin mendengar suara tangis Niko.Terdengar juga suara benturan beberapa kali.

Refleks aku menutup mulut Niko dengan rapat,sambil memberi sinyal untuk diam pada semua.Lagi lagi,Niko masih menangis.

Duk...duk...duk..

Suara benturan lama kelamaan menghilang,berarti ia sudah tak dapat melacak suara apapun lagi.

" Oh,keparat.Kenapa harus seperti ini sih?".Zen menyumpah sambil membuang tangannya keudara.

"Tapi syukurlah kita selamat untuk sementara".

" Iya,mungkin kamu benar...egh..?".Ya,Zen belum terlalu mengenal Kai.

"Kai".

" Ah ya kai".

"Oke,kita aman.Tapi...apa kita bisa bertahan sampai esok?Kita belum ada suplai sedikit pun.Waduh,gawat". Lanjut Zen dengan cerewet.

" Kak.Kakak.Kakak tidak akan meninggalkan ku bukan?".Tanya Niko padaku,yang membuatku keluar dari lamunanku.

"Iya,iya.Tentu.Kakak tak akan meninggalkanmu sendiri". Jawabku dengan dibarengi senyum pedih.

" Benar,kita butuh suplai meski sedikit.Ayah ingat,kalau mereka menyimpan banyak makanan di ruang bawah tanah".Ucap Ayah tiba tiba sambil menatapku sekilas.

"Apa?tapi itu terlalu berbahaya".

" Benar,tapi kita juga butuh makan dan minum.Kalian berempat cukup tunggu disini".Lanjut Ayah dan langsung berdiri.

"Tunggu.Itu terlalu berbahaya Yah.Ingat lah,mereka cukup banyak.Jangan bilang Ayah akan pergi sendiri".

" Tentu nak.Tidak akan ada yang menghadapi bahaya diantara kalian".Lanjut Ayah dengan senyuman.

THE MYSTERY :THE INVASION OF ZOMBIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang