Part 1

1.4K 172 51
                                    

diputer mulmed nya, hahaha baru nyari di google 😂😂

hai sayang 😗

aku datang lagi....😍

maaf bila typo, gaje dan aneh ini efek syndrom fisika yang membuat otak ku bergeser dari tempat aslinya.😥

mohon maaf bila ada kesamaan, berarti saya membaca cerita anda 😂😂 enggak, enggak salah sebenernya...

berbanggalah kalau cerita anda dibaca oleh orang seperti saya, 😆😆

maaf mengotori laman, sekian jangan lupa vote dan komentarnya. Inget jangan lupa apresiasinya 😉

langsung aja cekidot 😍

WARNING TYPO BERTEBARAN ⚠⚠





WARNING TYPO BERTEBARAN ⚠⚠

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"CUTTT!!" teriak Sutradara Han membuat para kru menghentikan kegiatan mereka semua, sedangkan seorang gadis yang usianya telah mencapai 22 tahun itu baru selesai pukul tengah malam.

"argh!"erang gadis berusia 22 tahun itu saat merasakan sensasi perih dan nyeri disaat bersamaan, ia melupakan jadwal istirahat dan makannya lagi. ia segera mengeluarkan ponselnya dan langsung menempelkannya ke telinganya.

"halo... jemput aku di Halte saja, tempat biasa."ucap gadis bernama sohyun itu, ia segera mematikan panggilan itu dan segera berjalan tertatih.

"are you okay?"tanya salah satu kru, dia adalah Kai, pria yang selama ini bekerja dibalik layar.

"eum, aku pulang dulu..."pamit sohyun membuat kai mengangguk dan kembali merapikan alat kameranya.

sohyun berjalan perlahan, menahan rasa sakit didaerah perutnya, keringatnya bahkan sudah bercucuran sedari tadi karena memaksakan untuk berjalan. Langkahnya terasa begitu berat dan jauh, padahal ia hanya berjalan 200 meter dari lokasi syuting.

"akh... kenapa rasanya jauh sekali sih."ucap sohyun, hingga akhirnya ia dapat bernapas lega. mendudukkan dirinya dikursi halte tak terpakai, terbengkalai begitu saja setelah beberapa tahun tak dipakai.

Jalanan memang sepi, tapi masih ada lampu dijalanan yang remang sebagai penerangan. sohyun sesekali memejamkan matanya menahan nyeri diperutnya, sampai suara langkah kaki membuat sohyun mengernyitkan dahinya.

mungkin saja pejalan kaki yang lewat...

itu pemikiran sohyun yang positif thingking sampai suara kaki itu terhenti, berganti dengan suara tongkat yang sengaja dibuat bergesekan dengan aspal jalanan.

Handsome Bodyguard ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang