Chapter 18 : Pemakaman D

98 12 0
                                    

Dua hari sudah berlalu sejak ledakan di rukan D.Tim Labfor sendiri sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mengidentifikasi mayat di TKP namun karena kondisi tubuh yang sudah benar-benar gosong hal itu membuat tidak ada sel atau jaringan tubuh yang bisa diambil sebagai sampel pencocokan DNA.

Tim Labfor sendiri sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mengidentifikasi mayat di TKP namun karena kondisi tubuh yang sudah benar-benar gosong hal itu membuat tidak ada sel atau jaringan tubuh yang bisa diambil sebagai sampel pencocokan DNA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu-satunya barang yang bisa mengidentifikasi korban adalah kaca pembesar pada tubuh korban yang dikenali John sebagai milik D karena benda itu adalah hadiah pemberiannya beberapa hari sebelumnya.

Akhirnya berita hasil forensik itu pun dipublikasikan pada media massa dan wali kota menyatakan sebagai hari berkabung untuk mengenang jasa-jasa Detektif kebanggaan mereka.

Karangan bunga sudah memenuhi lokasi TKP,mengukirkan kata-kata ungkapan kerabat maupun warga kota yang turut berduka cita atas kematian orang yang sangat mereka kagumi Detektif Dragon.

Mungkin Duka Cita itu akan menjadi layaknya film komedi saja jika mereka sampai tahu bahwa sang detektif sebenarnya masih hidup dan sedang berjuang menangkap para spionase di negara mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mungkin Duka Cita itu akan menjadi layaknya film komedi saja jika mereka sampai tahu bahwa sang detektif sebenarnya masih hidup dan sedang berjuang menangkap para spionase di negara mereka.

Sementara itu John sudah bersiap dengan jas serba hitamnya.

Dengan langkah terlihat lesu dan mimik yang murung berduka,ia paksakan juga kakinya untuk memasuki sebuah aula tempat sebuah peti mati dimana orang-orang berdatangan ke rumah duka untuk memberikan penghormatan terakhir.

Dengan langkah terlihat lesu dan mimik yang murung berduka,ia paksakan juga kakinya untuk memasuki sebuah aula tempat sebuah peti mati dimana orang-orang berdatangan ke rumah duka untuk memberikan penghormatan terakhir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ESPIONAGE WAR [Edisi Spesial Alibi & Deduksi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang