Chapter : 28 : Baku Tembak

90 12 0
                                    

Dimitry yang berhasil berlindung dibalik lorong segera menghubungi anggotanya yang lain.

"Oi,Bangsat kemana saja kalian,cepat kemari aku sedang diserang!"umpatnya lewat earphoneya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oi,Bangsat kemana saja kalian,cepat kemari aku sedang diserang!"umpatnya lewat earphoneya.

"Ya baik boss..."balas suara didalam earphone itu namun kemudian suara itu terhenti berganti dengan erangan dan suara tembakan. "Tretet...trettet...,Arghhh.."suara desingan peluru dan raungan anak buah KGB yang terkapar.

Rupanya pasukan BII yang juga memburu D secara tidak sengaja bertemu dengan pasukan KGB yang lain dan akhirnya baku tembakpun terjadi.

Dari alat komunikasinya itu Dimitry kebingungan dengan apa yang terjadi lalu berseru"Oi,,,apa yang terjadi dengan kalian...oi..!!!"teriaknya tapi tidak ada balasan"Aaa..., Osnovnaya,neudacha bespolezna(sial,dasar tidak berguna)!"serapahnya emosi seraya membuang alat komunikasinya.

D yang berenang mendekati Dimitry kini berada dibawah kakinya,ia lalu bangkit berdiri dari air lalu bergulat dengan si Rusia.

"Aaaaa.."teriak D begitu keluar dari air lalu mendorong Dimitry hingga jatuh kedalam air dan senjata AK ditangannya terlepas dari genggamannya.

Sementara itu agen CIA kini setelah merasa aman tidak ada tembakan balasan mulai maju bergerak lagi.

Sementara itu agen CIA kini setelah merasa aman tidak ada tembakan balasan mulai maju bergerak lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hei kau maju kedepan coba lihat situasinya!"perintah Thompson pada seorang agennya.

Agenya itu mematuhinya lalu perlahan mengendap dengan senjata terarah kedepan melihat situasi & kondisi.Begitu merasa keadaan aman ia pun berbalik kebelakang untuk memberi isyarat kepada kawan-kawanya untuk maju,namun tak diduga saat itu juga terjangan peluru menghujaninya hingga jatuh ke tersungkur ke dalam air.
Thompson dan anggotanya yang baru hendak bergerak lalu segera berlindung lagi.

Ternyata sisa anggota KGB yang datang membantu Dimitry telah bersembunyi sebelumnya didalam air menunggu musuhnya menyerang maju.

Thompson memberi isyarat seorang anak buahnya untuk melakukan tembakan perlindungan agar anggota yang lain bisa maju menyerang kedepan.

Dengan memberi aba-aba dari jarinya ia kinI bersiap maju lalu serangan balasanpun dimulai.

"Tretet..tretet...tretet..."puluhan butir peluru dimuntahkan bertubi-tubi dari AR-15 CIA itu untuk memberi perlindungan pada timnya agar dapat maju menyerang.

Baku tembakpun tak terelakan antara dua organisasi spionase itu ditambah sisa tim BII yang berhasil menghabisi KGB ditempat lain akan segera bergabung dalam medan perang ini.

"Pak suara tembakan."lapor seorang anggota BII pada komandan timnya.

"Mungkin salah satu dari mereka adalah anggota yang telah kita habisi tadi"ujar sang komandan.

"Kalau begitu ayo kita sekarang menuju kesana habisi mereka dan juga kedua subyek kita."instruksi sang komandan.

Lalu di lorong lain,Dimitry dan D bergulat di dalam air.Mereka telah hampir 2 menit saling mencekik sambil memberi pukulan satu sama lain.

Akhirnya keduanya tidak sanggup lagi menahan nafas hingga meminum banyak air itu dan akhirnya bangkit keluar darI dalam air.

"Hahh,hah.."nafas keduanya tersesak karena memahan nafas begitu lama,mereka membiarkan paru-parunya meregang dahulu lalu melanjutkan duel mereka.

Karena fisiknya yang lebih kuat Dimitry lebih dulu pulih lalu segera menyerang D yang masih menahan sesak.

"Kubunuh kau bangsat.!"pekik Dimitry seperti kesetanan yang langsung melepaskan bogeman ke muka D.

D jatuh lagi kedalam air akibat pukulan itu,melihat lawanya itu tidak berdaya si Rusia semakin bersemangat menghajarnya.
Kini ia mencengkram kerah baju Dimitry dan memukulnya berkali-kali hingga babk belur dan berlumuran darah.

D yang kepalanya terhuyung bersimbah darah, pikiranya seolah mengawang-awang membayangkan almarhum istri dan anaknya yang telah meninggal beberapa tahun yang lalu akibat pesawat yang mereka tumpangi dibajak teroris dan akhirnya ditabrakan ke sebuah gedung ,seolah kini ada dihadapannya.

D yang kepalanya terhuyung bersimbah darah, pikiranya seolah mengawang-awang membayangkan almarhum istri dan anaknya yang telah meninggal beberapa tahun yang lalu akibat pesawat yang mereka tumpangi dibajak teroris dan akhirnya ditabrakan ke sebua...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"D...D...,Ayah...,tolong kami Ayah..!"suara Istri dan anaknya menggaung ditelinganya hingga menyadarkannya kembali dari semaputnya.

D kini seoalah mendapat kekuatan ekstra,ia kini memukul tinju si Rusia hingga tangannya kesakitan lalu ia menangkap kedua kakinya dan dengan mengerahkan seluruh tenaganya ia mengangkat pria bertubuh tinggI besar itu hingga terbanting kedalam air.

"Argghhhh."pekik D dengan urat menyembul diwajahnya yang memerah bak api mengangkat kaki Dimitry.

Lalu merekapun bergulat lagi tapi kini D berusaha sebisa mungkin menahan tubuh agar tidak bisa keluar dari rendaman air

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lalu merekapun bergulat lagi tapi kini D berusaha sebisa mungkin menahan tubuh agar tidak bisa keluar dari rendaman air.

ESPIONAGE WAR [Edisi Spesial Alibi & Deduksi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang