Jeane berlari mengikuti anak kecil didepannya.Deruan air yang deras telah membasahi pakaiannya.
"Ayo cepat kak..!,takunya sebentar lagi lorong ini banjir." seru Boy pada Jeane.
Jeane pun memercepat langkahnya begitu mendengar hal itu.
Tak berapa lama kemudian mereka pun tiba pada sebuah pintu besi di pinggir lorong air.
Boy lalu menekan tombol-tombol di pintu itu,lalu membukannya."Ayo kak,kita masuk..!"ajaknya.
Jeane yang kelelahan dan terengah mengangguk lalu mengikutinya masuk kedalam bunker itu.
"Om..D,ini ada kak Jeane yang mencarimu."seru anak kecil itu sambil mencarinya ke seluruh ruangan.
Jeane sangat terkagum-kagum dengan ruangan dilihatnya,ia tidak menyangka D memiliki sebuah bunker persembunyian di tempat seperti ini.
Kekagumannya terbuyarkan saat anak yang bersamanya menegurnya.
"Kak sepertinya om D nya sudah pergi dari sini,lebih baik sekarang kita juga kembali ke atas karena takutnya lorong ini kebanjiran."tukasnya pada Jeane.
Sementara itu para pasukan KGB telah bergerak lagi.Dimitry memutuskan untuk kembali ie titik kordinat awal alat pelacak itu.
Itu artinya mereka saat ini sedang menuju ke arah bunker D.
"Boss itu seperti ada cahaya."bisik seorang anak buahnya menunjuk sebuah belokan lorong yang tampak terang.
Dimitry menginstruksikan dengan jarinya agar pasukannya mendekati sumber cahaya itu perlahan-lahan.
Dilihatlah oleh mereka tampak sebuah pintu besi di pinggir tembok yang menjadi sumber cahaya.
Dengan perlahan dan mengendap-ngendap mereka mendekati pintu itu dan bersamaan dengan itu Jeane dan anak kecil yang mengantarnya ikut keluar dari dalam bunker.
"Aaaarhhh..."jerit Jeane terkejut dan tak kuasa melawan saat di bekap oleh anak buah Dimitry disertai todongan senjata.
Sedangkan Boy berhasil melarikan diri setelah menggigit tangan seorang anggota mereka yang berusaha meringkusnya.
"Auwww..."jerit orang yang digigit tangannya oleh anak itu.
"Hei anak itu lepas cepat tembak dia"teriak Dimitry.
Serentetan peluru menerjang ke arah Boy tapi untungnya ia berhasil memasuki sebuah tikungan untuk melarikan diri.
"Bangsat,dasar tidak becus,!!!!"murka Dimitry lalu menampar anak buahnya satu persatu.
Lalu ia menjambak rambut Jeane dan melotot dengan kejam ke arahnya.
"Hei pelacur dimana D..?"ujarnya bersuara dengan bengis.
Mendengar umpatan itu Jeane naik pitam,lalu meludahnya dan kemudian menendang selangkangannya dengan keras namun segera kembali ia di pegang erat oleh dua orang KGB yang lain dengan todongan senjata lalu kemudian memborgolnya.
"Cuihhh..."ludah Jeane ke muka Dimitry di sertai erangannya karena kesakitan menahan sakit selangkangannya yang ditendang Jeane.
"Aaaaaaa...."erang Dimitry memegang anunya hingga jatuh berlutut menahan sakit.
Ia berusaha berdiri lagi lalu melayangkan dua kali tamparan ke wajah Jeane hingga berdarah.
"Plak...plak."suara tamparan keras Dimitry.
"Boss didalam bunker tidak ada siapapun."lapor anak buahnya.
"Tapi kami menemukan kertas ini diatas meja di ruang tamu boss."ujarnya seraya memberikan kertas itu.
Dimitry meraihnya dan membaca isinya.
"Antonov ada padaku dan aku telah mengetahui isi darI dolar crypto itu,mari kita bermain di dalam lorong labirin ini,jika kau tidak bisa menemukanku hingga tengah malam maka aku akan menyerahkan Antonov dan Dolar Cryptomu ke kantor polisi"
Dimitry berpikir sejenak,mulutnya gemeletukan menahan murka lalu ledakan emosinya meluap dengan berteriak menggema keseluruh lorong air itu mengalahkan deruan air yang bagaikan jeram sungai.
"Aaaaaa...,kubunuh kau.....D!!!"
"Apa perlu kita bunuh wanita ini boss?"tanya seorang anggotanya kemudian.
"Hah,tidak usah biar pelacur inI menjadI sandera kita untuk memancing D keluar."tukasnya sambil meremas pipi Jeane dengan tangannnya.
"Aku yakin Tikus bangsat itu masih ada di dalam lorong ini,ayo sekarang kita berpencar lagi mencari mereka!"titahnya.
Mereka pun berpencar menjadi tiga kelompok dan Jeane dibawa bersama Dimitry dengan tiga anggotanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ESPIONAGE WAR [Edisi Spesial Alibi & Deduksi]
ActionDetektif Dragon kembali dalam aksinya kali ini ia harus berhadapan dengan badan Intelijen asing (KGB & CIA). Para intel asing ini memperebutkan sebuah sandi cryptography chipter text yang secara tidak sengaja jatuh ketangannya. Dengan bantuan teman...