5

521 27 0
                                    

Raja pun meninggalkan vaviliun selir.

" Noya,  sunny " Panggil hyura.
" Ya ada apa yang mulia " Sahut noya dan sunny masuk kedalam ruangan.
" Noya,sunny bantu aku menemui raja " Ujar hyura bangkit dari duduknya.

Disaat dipertengahan jalan hyura bertemu dengan raja.
" Salam yang mulia " Ujar hyura memberi hormat. Raja hanya tersenyum.
Dan muncul seorang anak kecil dari belakangnya.
" Salam yang mulia "ujar anak kecil. Tadi memberi salam.
" Siapa namamu " Ujar hyura berlutut dan memegang tangan anak kecil tersebut.
" Perkenalkan namaku chae gyung ,  yang mulia bisa memanggil aku yona " Ujar wanita kecil itu.
" Hyura,  aku mau meninggalkan yona bersamamu,  dia kehilangan ayah dan ibunya " Ujar raja yoo.
" Terima kasih yang mulia "ujar hyura berdiri.
" Noya gendong yona dan bawa ke Vaviliun,bantu dia mandi dan makan " Ujar hyura memberikan perintah.
" Hyura kenapa kamu semangkin pucat " Tanya raja melihat wajah hyura yang sangat pucat.
" Aku tidak apa apa yang mulia " Ujar hyura tersenyum lemah dan memegang tangan raja kuat.
" Hyura " Panggil raja khawatir.
Hyura pun matanya mulai kabur dan hampir terjatuh,  untuk raja segera menahannya supaya tidak terjatuh.
Raja langsung mengendong hyura yang sudah sangat lemah.

" Cepat panggil tabib " Teriak raja pada seorang kasim.
" Baik yang mulia " Ujar kasim dan berlari memanggil tabib

" hyura aku mohon " Ujar raja mengenggam  tangan hyura.
" Paman,  apa yang terjadi pada bibi " Tanya yona duduk dibelakang yoo.
" Paman juga tidak tahu yona" Ujar   yoo menatap yona  sendu.
Tabib pun datang dan memeriksa hyura.
"Apa yang terjadi pada hyura " Tanya yoo khawatir.
" Yang mulia raja,nyonya hyura  hanya pingsan biasa" Ujar tabib,  membuat yoo dan yona tenang.
" Terima kasih " Ujar yona.
" Anda tidak perlu berterima kasih tuan putri "ujar tabib tersebut.
" Bibi hyura,  aku mohon cepat sembuh " Ujar yona menangis.
" Bagaimana kabar yung " Tanya raja yoo.
" Yung baik baik saja,  tetapi dirinya masih trauma,  yang mulia " Ujar yona memegang tangan hyura.
" Jngan sampai ratu tahu " Ujar raja yoo, tidak sadar kalau narra sudah ada dibelakangnya.
" Salam yang mulia ratu " Ujar yona memberi salam.
"Apa yang tidak boleh aku ketahui yang mulia " Tanya narra.
Setelah mendengar suara narra yang sedikit keras hyura pun tersadar.
" Yang mulia " Panggil hyura pelan.
"Chae gyung jawab bibi apa yang kalian sembunyikan " Tanya narra mengenggam tangan yona kasar.
" Saya tidak tahu apa apa yang mulia ratu " Ujar yona menangis kesakitan.
" Yang mulia ratu " Ujar hyura bangkit melepaskan tangan narra dari tangan yona.
" Hyura jangan ikut campur " Ujar narra menatap hyura.
Narra menarik yona keluar dari ruangan hyura.  Sedangkan hyura masih terkejut.
Sedangkan raja hanya diam.
Hyura berjalan keluar ruangannya mengejar narra dan yona.

Sedangkan ditempat narra, kaki yona sedang dipukul mengenakan rotan.
" Katakan padaku apa yang kalian sembunyikan " Ujar narra bertanya kepada yona
" Saya tidak tahu yang mulia " Ujar yona.
Plak,  kembali rotan melayang ke kaki yona.
" Akh " Ringis yona.
Didepan pintu vaviliun narra sedang berdiri hyura menatap kekejaman narra.
Hyura berlari dan mengambil rotan dari tangan narra.
" hentikan,  aku mohon hentikan yang mulia ratu " Ujar hyura melempar rotan yang diambil dari narra.
" Beraninya kau " Ujar narra penuh emosi.
" Dia masih kecil,  tidak seharusnya anda memukul yona seperti itu " Ujar hyura marah dan menggendong yona.
Narra hanya diam dan melihat hyura membawa yona pergi.

Diruangan hyura.
" Noya ambilkan obatnya " Ujar hyura menatap luka luka dikaki yona.
"Bibi maafkan aku " Ujar yona menangis.
"Yona,  maafkan bibi membuatmu terluka" Ujar hyura memoleskan krim dikaki yona sambil meneteskan air mata.
" Bibi,  bolehkah aku memanggilmu ibu " Tanya yona pelan.
" Yona,  kamu bisa memanggilku sesuai hatimu,  bibi akan selalu menerimanya " Ujar hyura mengelus pelan kepala yona.
" Terima kasih ibu " Ujar yona memeluk hyura.
"Apa yang terjadi " Tanya raja masuk ruangan.
" Yang mulia " Salam hyura.
" Paman, ratu menyiksaku,  aku takut,  untung datang ibu pada saat yang tepat " Ujar yona menangis memeluk raja yoo.
" Ibu "tanya raja yoo binggung.
" Ye,  sekarang bibi hyura adalah ibuku "ujar yona menatap raja yoo. Raja menatap hyura dan dibalas anggukan dari hyura.
" Paman yeok,  bila bibi hyura ibuku,  bearti paman  yeok menjadi ayahku "ujar yona.
" Ye anakku yang cantik " Ujar yeok mencubit pipi yona pelan.
Didalam ruangan hyura,  yona dan yeok tertawa sedangkan diluar ruangan narra sedang mendengarkan mereka.
" Kau memilih bersama hyura dibandingkan aku yang mulia "ujar narra didalam hati dan pergi meninggalkan vaviliun hyura.

Hyura sedang berdiri didepan sebuah pohon sakura.
" Ora eboni aku merindukanmu " Ujar hyura menatap pohon sakura.
* ora eboni =kakak.
" Hyura kenapa berada diluar " Ujar raja yeok datang dari belakang.
" Aku hanya melihat bulan " Ujar hyura tersenyum.
" Apa yona sudah tidur " Tanya raja yeok memegang tangan hyura.
" Sudah yang mulia " Ujar hyura.
" Aku akan tidur bersamamu dan yona " Ujar raja sedikit canggung.
" Ye yang mulia "ujar hyura.
Hyura dan raja berjlan jalan menikmati angin malam.
Sesaat sudah sampai di vaviliun hyura.
" Yang mulia tempat tidurmu sudah aku siapkan " Ujar hyura duduk disamping yona.
" Terima kasih " Ujar yeok merebahkan tubuhnya.
Hyura berbaring disamping yona.

Tidak lama kemudian.
" Yang mulia,  ratu mengamuk di vaviliun nya " Ujar kasim membuat hyura dan yeok bangkit dan bergegas menuju vaviliun narra.

" Narra aku mohon tenangkan dirimu "ujar hyura memegang tangan narra.
" Bagaimana aku bisa tenang,  disaat suamiku sedang tidur bersama kau hyura " Ujar narra membentak hyura.
" Tidak narra itu tidak benar " Ujar hyura meyakinkan narra.
" Kau pikir aku bodoh hyura " Ujar narra mendorong hyura.
" Narra " Panggil yeok tegas.
" Yang mulia " Panggil narra memeluk raja. Sedangkan hyura memegang kepalanya yang berdarah karena terkena meja saat didorong narra.
" Hyura " Panggil yeok cemas.
" Aku baik baik saja " Ujar hyura berjalan meninggalkan ruangan itu.

Hyura sudah sampai di vaviliun
" Ibu aku merindukanmu " Ujar hyura menangis sejadi jadinya.
" Ibu "panggil yona memeluk hyura.
" Maafkan ibu yona " Ujar hyura menangis. " Ibu kenapa kepala ibu berdarah " Tanya yona khawatir.
" Oh Ini tidak apa apa yona "ujar hyura memegang kepalanya.
" Bibi noya " Panggil yona.
" Ya ada apa " Tanya noya.
" Bibi bantu aku mengobati luka ibu " Ujar yona.
Setelah mengobati luka,  hyura memutuskan mengirim selimut yeok ke vaviliun narra.

"Kasim,  bawa semuanya " Ujar hyura memeluk yona yang tertidur.
" Baik nyonya " Ujar kasim pergi membawa milik yeok.
Hyura pun ikut tertidur disamping yona.

Pagi pun tiba.
"Yona,  ibu akan pergi,  kamu harus menuruti yang mulia raja " Ujar hyura memegang tangan yona.
" Ye ibu " Ujar yona memeluk hyura.
" Ibu tidak akan lama " Ujar hyura bangkit dan pergi meninggalkan ruangannya.

" Noya apa kudanya sudah siap " Tanya hyura.
" Sudah yang mulia "ujar noya.
" Kau tetap di istana dan jaga yona selama aku pergi " Ujar hyura naik keatas kuda.

Sekian dulu ya
Jangan lupa vote dan komen cerita ini

jung hyura Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang