10

355 18 0
                                    

Keesokan harinya.
Hyura yeok dan para menteri berada didepan gerbang menunggu kehadiran ibu suri.
Tidak lama kemudian pintu gerbang terbuka dan para prajurit membawa tandu ibu suri masuk.
Ibu suri turun dari tandu dan menghampiri yeok dan hyura.
" Salam ibu suri "ujar yeok dan hyura.
" Yeok ,  ibu merindukanmu "ujar ibu suri memeluk yeok.
" Ibu aku  juga merindukanmu " Ujar yeok membalas pelukan ibunya.
" Hyura "panggil ibu suri.
" Ye  ibu suri " Ujar hyura memberi hormat. "Terima kasih " Ujar ibu suri memeluk hyura.
"Tidak apa apa " Ujar hyura membalas pelukan ibu suri.
Yeok menuntun ibunya kembali ke vaviliun ibu suri.

Divaviliun ibu suri.
" Ibu sekarang dapat tidur dengan tenang " Ujar yeok duduk bersama ibunya dan hyura.
" Ye ibu suri "ujar hyura membenarkan perkataan yeok.
" Berkat kau aku bisa kembali ke istana hyura "ujar ibu suri.
" Tidak ini bukan berkatku tapi ini berkat yeok "ujar hyura tersenyum.
" Ibu maafkan narra tidak bisa menyambutmu " Ujar yeok.
" Bukankah dia yang paling tidak mau aku pulang ke istana "ujar ibu suri agak tegas.
" Maafkan narra ibu " Ujar yeok memegang tangan yeok.
" Akh kepala ku sakit "ujar ibu suri memegang kepalanya.
" Ibu " Ujar hyura dan yeok panik.
"Kasim panggilkan tabib " Ujar yeok.
Hyura membaringkan ibu suri dan mulai memeriksanya.
" Ambilkan aku air hangat,  kain,  jarum dan obat "ujar hyura kepada tabib.
" Ye " Ujar tabib berlari keluar.
Saat apa yang diminta hyura datang.
Hyura langsung mulai mengobati ibu suri.
Yeok dan hyura menunggu ibu suri bangun.
"Ibu" Ujar yeok memegang tangan ibu suri dan menangis.
"Yang mulia " Ujar hyura memeluk yeok.
Yeok menangis dipelukan hyura.
" Ibu suri "panggil hyura setelah ibu suri sadar.
" Ibu "ujar yeok memeluk ibu suri.
" Yeok " Ujar ibu suri pelan.
"Maafkan aku ibu" Ujar yeok menangis dipelukan ibu suri.
" Yang mulia ratu tiba " Ujar pelayan  penjaga pintu.
Narra masuk kedalam ruangan ibu suri.
" Salam ibu suri " Ujar narra memberi salam.
" Ternyata masih punya sopan santun "ujar ibu suri menyindir narra.
" Tentu saja,  saya kesini mau membawa yeok keluar dari sini " Ujar narra menarik tangan yeok.
" Narra "bentak yeok.
" Yeok temani ibu,  kepala ibu sangat sakit"ujar ibu suri memegang kepalanya.
" Yeok temani aku " Ujar narra.
Hyura hanya diam memandangi perebutan yeok.
" Diam "ujar yeok tegas.
" Hyura ayo temani aku memanah"ujar yeok menarik tangan hyura.
" Yang mulia "ujar hyura cemas.
" Sudah,  biar hyura bersama ku saja "ujar ibu suri memegang tangan hyura.
"Pergilah bersama narra,  biar aku yang merawat ibu suri" Ujar hyura melepaskan tangan yeok.
Narra membawa yeok keluar dari ruangan.
" Apa ibu mau aku buatkan makanan "tanya hyura.
" Apa kamu bisa memasak "tanya ibu suri ragu.
" Ibu bisa mengawasi saya "ujar hyura memegang tangan ibu suri.
Hyura dan ibu suri berjalan jalan menuju dapur.
Diperjalanan hyura dan ibu suri banyak bercerita.
"Ternyata kau sangat lucu " Ujar ibu suri tertawa.
" Sudah sampai " Ujar hyura.

Ibu suri memperhatikan hyura yang memilih bahan.
" Apa ini sudah cukup ibu" Ujar hyura memperlihatkan bahan bahan yang sudah dipilihnya.
" Sudah " Ujar ibu suri.
Hyura mulai memasak dengan serius dan mulai menyajikan makanannya.
" Ayo ibu" Ujar hyura mengangkat meja penuh makanan.
"Ye" Ujar ibu suri.
Hyura dan ibu suri sudah duduk.
" Ibu bisa mencicipi nya " Ujar hyura.
Ibu suri mencicipi masakan hyura.
"Ini sangat enak " Ujar ibu suri mulai melahap makanannya.
" Ibu harus banyak memakan sayur "ujar hyura menunjuk sayur yang ia masak.
Mereka makan dengan diam.
Setelah selesai makan.
" Kenapa ibu tidak menyukai narra " Tanya hyura.
" Sebenarnya ibu mempunyai dendam besar dengan ayahnya narra " Ujar ibu suri.
" Ibu,  aku mau bilang sesuatu "ujar hyura memegang tangan ibu suri.
" Apa "tanya ibu suri tersenyum.
" Sebenarnya ayah dan ibuku mati di tangan ayah narra,  tetapi aku kasihan dengan narra yang sedang mengandung "ujar hyura terus terang dan meneteskan air mata. Ibu suri segera menghapus air mata hyura dan memeluknya.
" Siapa nama ibumu "tanya ibu suri.
" Jung sok na "jawab hyura. Ibu suri nampak terkejut.
" Ibu mu seorang dayang istana,  dan ayahmu seorang Menteri " Ujar ibu suri.
"Ye,  bagaimana ibu bisa tau " ujar hyura sedikit terkejut.
" Ibumu bekas dayangku, dan ayahmu menteri kesayangan raja terdahulu" Ujar ibu suri berbisik bisik.
Hyura sangat terkejut.
" Saat aku diasingkan ibumu,  aku bebaskan dan membiarkan  dirinya menikah dengan ayahmu" Ujar ibu suri membelai kepala hyura.
" Ibu, aku akan melakukan balas dendam"ujar hyura pelan.
"Tenang ibu akan selalu menolongmu" Ujar ibu suri mengenggam tangan hyura.
"Terima kasih" Ujar hyura memeluk ibu suri.
" Y " Jawab ibu suri membalas pelukan hyura.
Dari jauh narra dan yeok melihat ibu suri sangat akrab dengan hyura.
Yeok berjalan menuju hyura dan ibu suri.
" Salam yang mulia raja " Ujar hyura bangkit dan memberi Salam.
" Ibu"ujar yeok duduk disamping ibu suri.
" Besok adalah acara pengembalian gelarmu sebagai ibu dari seorang raja"ujar yeok.
"Terima kasih" Ujar ibu suri memeluk yeok.
" Ibu besok akan berdampingan dengan narra dan hyura" Ujar yeok menatap ibunya.
"Ye " Ujar ibu suri memegang pipi yeok dengan lembut.
" Yang mulia ratu "teriak ya tu setelah narra pingsan.
Hyura dan yeok berlari menghampiri narra.
" Narra" Panggil yeok menepuk pelan pipi narra.
" yang mulia , kita harus membawa ratu ke vaviliun nya" Ujar hyura.
Yeok mengendong narra, hyura dan ibu suri mengikutinya dari belakang.

Divaviliun narra.
Semua tabib panik, termasuk hyura dan yeok.
" Hyura aku mohon,  bantu para tabib,  jika kamu membantu menolong narra maka aku akan memberimu suatu permintaan "ujar yeok menatap hyura.
" Aku sedang sakit " Jawab hyura memegang tangan yeok.
" Aku mohon" Ujar yeok menatap hyura dengan sendu.
" Baiklah "ujar hyura.
Hyura berjalan menuju narra.
Hyyra duduk dihadapan narra yang terbaring lemah.
Hyura mulai memeriksa narra.
" Rebus lah ginseng merah " Ujar hyura kepada kepala tabib.
"Ye" Ujar tabib berlari keluar ruangan.
" Ambilkan aku jarum" Ujar hyura kepada tabib lainnya.
" Ini" Ujar tabib tersebut memberikan jarum.
Hyura menusuk ibu jari narra dengan jarum.
" Apa narra tadi memakan jamur" Tanya hyura kepada yaru.
" Ye " Jawab yaru.
" Setelah ini,  jangan memasukan jamur kemakanan ratu" Ujar hyura menatap yaru.
" Ye" Ujar yaru.
" Ini air rebusan ginseng nya" Ujar kepala tabib memberi mangkok kepada hyura.
Hyura dengan telaten memasukan air ginseng kedalam mulut narra.
Hyura sangat lelah,  tetapi dirinya harus mengawasi narra.
Yeom sedang duduk disamping hyura.
Tidak lama kemudian hyura batuk dan mengeluarkan darah.
" Hyura,  apa kau baik baik saja "tanya yeok khawatir.
" Aku baik baik saja " Ujar hyura membersihkan darah dari mulutnya dengan sapu tangan.
" Maafkan aku,  telah memaksamu melakukan ini " Ujar yeok memeluk hyura. " Tidak perlu meminta maaf yang mulia " Ujar hyura membalas pelukan yeok.

Sekian dulu
Jangan lupa vote dan komen

jung hyura Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang