12

345 19 0
                                    

Vote ☺
Hyura sudah sampai didepan vaviliun nya. "Yang mulia gawat " ujar noya berlari kearah hyura.
" Ada apa"tanya hyura menghampiri noya.
" Ibu suri mendadak pingsan dan tidak mau makan" Ujar noya.
" Siapkan air hangat,  aku mau mandi "ujar hyura masuk kedalam ruangan.
" Air hangatnya sudah siap" Ujar noya.
Hyura berendam cukup lama untuk menghilangkan bau minuman ditubuhnya. Noya membantu hyura memakai baju dan berhias.
"Ayo " Ujar hyura berjalan.

Divaviliun ibu suri.
" Selir hyura telah tiba " Ujar pelayan pintu membukakan pintu.
Hyura berjalan masuk kedalam ruangan dan melihat ibu suri yang sedang duduk.
"Salam ibu suri " ujar hyura memberi salam.
" Duduklah"ujar ibu suri pelan.
Hyura duduk dihadapan ibu suri.
" Bawa masuk " Ujar ibu suri.
Pintu pun terbuka,  hyura melihat para pelayan membawa hadiah.
" Untuk apa ini ibu suri "tanya hyura setelah melihat begitu banyak hadiah.
" Ini semua hadiah untukmu " Ujar ibu suri pelan.
" Kenapa ibu tidak makan "tanya hyura.
" Aku sedang tidak selera makan "ujar ibu suri.
" Bagaimana kalau aku buatkan makanan"tanya hyura.
"Boleh" jawab ibu suri pelan.
Hyura berjalan meninggalkan ruangan dan menuju dapur.
Hyura memasak dengan serius.
.
.
Hyura membawa apa yang sudah dirinya masak.
" Silahkan dinikmati"ujar hyura memberikan sendok kepada ibu suri.
Ibu suri mengambil sendok tersebut dan memakan bubur yang dibuatkan hyura.
" Ini sangat enak,  sama seperti yang dibuatkan  sok na saat aku sakit "ujar ibu suri meneteskan air mata.
Ibu suri menatap hyura dan menemukan pipi hyura berbecak merah.
" Siapa yang berani memukulmu"tanya ibu suri. Hyura sedikit terkejut mendengar pertanyaan ibu suri.
" Oh ini tidak terjadi apa apa "jawab hyura gugup.
" Jawab jujur"ujar ibu suri memegang pipi hyura.
"Jangan bilang yeok yang melakukannya" Ujar ibu suri membuat mata hyura membulat.
" Tidak,  tidak,  tidak ini bukan perbuatan yang mulia raja "jawab hyura semakin gugup.
" Anak itu harus aku kasih pelajaran"ujar ibu suri bangkit dari duduknya.

Hyura mengejar ibu suri yang berjalan menuju vaviliun narra.
Divaviliun narra.
Yeok dan narra sedang makan dan asik bercanda.
Ibu suri memaksa membuka pintu.
Pintu pun terbuka.
Ibu suri langsung menarik tangan hyura.
"Apa yang kau lakukan yeok " Ujar ibu suri menunjuk pipi hyura yang merah.
" Maafkan aku ibu, aku Tidak sengaja "ujar yeok menatap ibunya.
" kenapa kalian datang ke vaviliun ku dan marah marah" Tanya narra memegang tangan yeok.
"Minta maaf kepada hyura" Ujar ibu suri sangat marah.
"Kenapa yeok harus meminta maaf " Ujar narra bangkit dan melawan ibu suri.
" Orang yang bersalah harus meminta maaf "ujar ibu suri. Yeok bangkit dari duduknya dan meminta maaf kepada hyura.
" Maafkn aku hyura" Ujar yeok memegang tangan hyura.
Hyura hanya diam.
" Sudah pergi kalian dari vaviliun ku " Ujar narra. Ibu suri berjalan bersama hyura meninggalkan vaviliun narra.

" Ibu " Panggil hyura.
" Apa "tanya ibu suri.
" Besok rencana balas dendam akan dimulai aku meminta doamu"ujar hyura berbisik bisik.
"Aku selalu mendoakan mu " Ujar ibu suri memegang tangan hyura.
"Malam ini semuanya akan terbongkar dan percayalah besok hukum penggal akan dilaksanakan " Ujar hyura.
" Ibu malam ini,  aku dan beberapa prajurit akan melakukan penyerangan, sementara ini ibu harus bersikap dan tenang seperti air " Ujar hyura menyakinkan ibu suri.
" Jaga dirimu"ujar ibu suri memeluk hyura. " Baiklah aku harus segera pergi " Ujar hyura meninggalkan ibu suri.
.
.
.
Vaviliun hyura.
Hyura sedang membaca pesan pesan dari mata matanya.
"Yang mulia raja tiba " Ujar pelayan pintu membuat hyura dengan cepat menyimpan semua suratnya kedalam laci.
Yeok masuk kedalam ruangan. Hyura berdiri dan memberi hormat.
" salam yang mulia raja " Ujar hyura memberi salam.
Yeok berjalan mendekati hyura.
Tiba tiba yeok memeluk hyura.
"Maafkan aku " Ujar yeok membelai lembut kepala hyura.
"Anda tidak perlu meminta maaf" Ujar hyura memegang pipi yeok dengan sangat lembut.
" O iya,  aku baru saja memberi sebuah rumah dan aku hadiahkan untukmu "ujar yeok memberi sebauh surat.
" Terima kasih yang mulia" Ujar hyura menerima surat tersebut.
"Bolehkah aku tidur disini sebentar " Tanya yeok.
" Boleh " Ujar hyura menarik yeok berjalan ketempat tidur.
Yeok berbaring dipangkuan hyura, sedangkan hyura membelai kepala yeok dan bersenandung.
Yeok sudah tertidur pulas dipangkuan hyura.
Hari sudah malam.
Tiba tiba kasim masuk kedalam ruangan.
" Yang mulia raja "panggil kasim berlutut.
" ada apa "tanya yeok.
" Kepala menteri melakukan pengkhianatan " Ujar kasim,  membuat yeok langsung duduk.
"Bagaimana keadaan narra" Tanya yeok.
" Yang mulia ratu dalam keadaan panik dan disandera oleh utusan ayahnya "ujar kasim.
" dan mereka mengepung vaviliunmu"lanjut kasim.
" Siapkan aku pedang " Ujar yeok berdiri.
" Biar aku membantumu" Ujar hyura mengambil pedang kesukaannya.
Yeok,  hyura dan sunny berlari membawa pedang mereka mulai bertarung,  hingga tiba di vaviliun yeok.
"Mari kita mulai" Ujar hyura bersemangat.
Yeok dan hyura mulai menghabiskan para pemberontak.
Hingga saatnya menangkap kepala mnteri. "Ikat dia dan bawa ke penjara" Ujar yeok berlari menuju vaviliun narra ditemani hyura.
" Lepaskan ratu" Teriak yeok.
" Yang mulia tolong aku"teriak narra kesakitan.yeok masuk kedalam ruangan dan bertarung, semuanya telah mati ditangan yeok dan hyura.
Narra terkejut melihat baju yeok dan hyura dipenuhi dengan darah.
" Apa kau baik baik saja"tanya yeok.
" Yang mulia   aku takut"ujar narra memeluk yeok.
"Aku harus memeriksa keadaan ibu suri"ujar hyura berjalan keluar meninggalkan yeok yang sedang menenangkan narra.

Ternyata ibu suri masih dijaga oleh para pemberontak. Hyura mulai memainkan pedangnya dan berhasil membunuh pemberontak yang tersisa.
Hyura membuka pintu ruangan ibu suri.
" Ibu" Panggil hyura.
Tidak lama kemudian keluar ibu suri dari sudut ruangan.
" Apa ibu baik baik saja" Tanya hyura memeluk ibu suri.
" Mereka membunuh para pelayanan" Ujar ibu suri menangis dipelukan hyura.
" Semuanya sudah selesai,  ibu tidak perlu takut" Ujar hyura mengusap punggung ibu suri dengan lembut.
" Bagaimana keadaan yeok" Tanya ibu suri.
" Yeok baik baik saja,  sekarang dia sedang bersama narra" Ujar hyura.
Tidak lama kemudian datang beberapa pelayan.
" Bersihkan kamar ini,  dan bawa pelayan pelayan yang terbunuh ini ketempat pemakaman" Perintah hyura.
Hyura merangkul ibu suri untuk pergi dari ruangan tersebut dan pindah ke vaviliun nya.
Divaviliun hyura.
Hyura menyuruh beberapa pelayan membuatkan makanan dan menyiapkan kasur untuk ibu suri.
" Ibu " Panggil yeok memasuki ruangan hyura.
Yeok melihat ibunya sedang tidur lelap.
"Bagaimana keadaan ibu" tanya yeok duduk disebelah hyura.
"Semua pelayan ibu suri mati dan sekarang ibu suri sedang tidur" Ujar hyura menatap yeok.
" Divaviliunku masih banyak mayat jadi sementara aku tidur disini"ujar yeok merebahkan tubuhnya kepangkuan hyura.
Sekian dulu
Jangan lupa vote dan komen

jung hyura Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang