11

346 24 0
                                    

Tidak lama kemudian narra mulai membuka mata.
"Narra " Panggil yeok memeluk narra.
" Yang mulia " Ujar narra membalas pelukan yeok.
" Apa kau baik baik saja "tanya yeok melepas pelukannya dan menatap narra cemas.
" Aku baik baik saja " Ujar narra memegang pipi yeok.
Hyura bangkit dan berjalan meninggalkan narra dan yeok.

Di sepanjang jalan hyura terus berpikir.
' bagaimana  bisa aku membalas dendam kepada ayah narra,  sedangakan narra begitu rapuh dan baik, ibu,  ayah tolong bantu hyyra' batin hyura menatap langit.
Didepan vaviliun narra, hyura bertemu dengan ayah narra.
" Ada apa kau kesini" Tanya ayah narra.
" Saya hanya membantu tabib mengobati ratu"ujar hyura sopan.
" Tangan kotormu ini menyentuh anakku yang begitu bersih,  dasar perempuan tidak tahu diri "ujar ayah narra berjalan. E lewati hyura,entah kenapa rasanya hyura sangat ingin menangis.
Hyura berjalan menuju vaviliun nya.
Diperjalanan hyura banyak merenung atas apa yang terjadi padanya.
' Tuhan, kenapa kau membuat hidupku menjadi sangat berat ' batin hyura.
" Hyura"panggil yeok dari belakang.
" Ye,  yang mulia "ujar hyura membalikan tubuhnya dan menatap yeok.
" Apa yang terjadi,  kenapa kau menangis" Tanya yeok.
" Tidak,  aku tidak menangis "ujar hyura menyapu pipinya.
" Ini "ujar yeok memberikan sebuah kertas.
" Apa ini "tanya hyura.
" Buka lah" Perintah yeok.
Hyura membuka kertas tersebut dan membacanya.
"Nanti jika kau sudah menemukan permintaan mu, datanglah kepadaku dan bawa kertas ini" Ujar yeok berlalu meninggalkan hyura.
.
.
Hyura masuk kedalam ruangannya.
" Sunny ambilakan kan aku arak "ujar ujar hyura menekuk mukanya.
" Hyura "panggil noya dan sunny cemas.
" Cepat ambilkan "ujar hyura menangis.
Noya berjalan keluar untuk mengambil arak.
Sunny berjalan kearah hyura.
" Hyura "pangil sunny cemas.
" Kenapa,  kenapa "ujar hyyra menangis sejadi jdinya.
Sunny memeluk erat hyura.
Noya datang membawa satu botol arak.
Hyura menuangkan arak tersebut ke gelas dan menegurnya. Hyura sudah menghabiskan dua botol arak dan langsung tertidur.
Sunny dan noya kasihan terhadap hyura, mereka kasihan karena disaat tidurpun air mata hyura tidak berhenti keluar.

Pagi haripun tiba.
Hyura membantu ibu suri memakai pakaian dan riasan.
" Ibu sangat cantik" Ujar hyura kagum.
" O iya,  aku memiliki sesuatu untuk ibu" Ujar hyura memberikan sebuah kantong.
Saat ibu suri membukanya dirinya sangat kagum akan  isi hadiahnya.
" Ini adalah hiasan rambut yang sangat cantik "ujar ibu suri.
" Sini, saya pasangkan " Ujar hyura memasang riasan rambut tersebut.
Hyyra memberikan kaca kepada ibu suri.
" Yang mulia raja telah tiba " Ujar pelayan pintu.
Hyura dan ibu suri bangkit untuk memberi hormat.
"Salam yang mulia raja" Ujar hyura memberi salam.
"  Ibu,  kau sangat cantik " Ujar yeok menatap ibu suri.
" Benarkah,  ini semua berkat hyura yang membantuku berhias " Ujar ibu suri tersenyum menatap hyura.
Hyura hanya diam,  bahkan tersenyum pun tidak.
" Ayo ibu " Ujar yeok mengajak pergi ibu suri.
Hyura mengikuti dari belakang.
.
.
.
" Yang mulia raja,  mengangkat kim ji Aera menjadi ibu suri " Ujar ketua menteri.
" Selamat ibu suri "ujar seluruh menteri.
Yeok tersenyum menatap ibu suri.
" Terimakasih "ujar ibu suri memeluk yeok.
" Hyura " Panggil ibu suri cemas melihat hyura yang begitu pucat.
" Ye ibu suri "jawab hyura pelan.
" Apa kau baik baik saja "tanya ibu suri.
"Aku baik baik saja " Ujar hyura tersenyum tipis. Hyura meminta izin pulang ke vaviliun nya.
Yeok dan ibu suri  berjalan menuju vaviliun yeok.
" Apa kau pikir hyura baik baik saja" Tanya ibu suri.
" Aku tidak tahu,  semalam aku bersama narra " Jawab yeok.
"Apa kau pernah tidur divaviliun hyura" Tanya ibu suri.
" Tidak,  aku hanya tidur bersama narra"jawab yeok polos.
" Kenapa kau menjadikannya selir,  jika tidak kau beri sedikit cinta"ujar ibu suri
marah.
"Itu permintaan narra" Jawab yeok lagi.
" Dasar bodoh "ujar ibu suri menepuk punggung yeok kuat.
" Ibu" Ujar yeok menahan sakit.
"Apa kau ingin hyura menjadi seperti ibu" Ujar ibu suri meneteskan air mata.
" Apa maksud ibu " Tanya yeok sambil mengusap air mata ibu suri.
" ayahmu sama sepertimu,  dia hanya mencintai ratunya,  sedangkan ibu hanya seorang selir,  kau harus memikirkan nasib hyura"ujar ibu suri berjalan meninggalkan yeok.
Yeok terdiam memikirkan apa yang dikatakan ibunya.
" Kasim" Panggil yeok kepada salah satu pelayannya.
" Apa benar perkataan ibu suri tadi " Tanya yeok.
" Semuanya benar yang mulai raja " Jawab kasim.
Yeok berjalan menuju vaviliun hyura.
Yeok masuk kedalam ruangan hyura dan menemukan hyura sedang minum arak.
" Salam yang mulia raja" Ujar sunny dan noya.
" Keluar" Ujar yeok memberi perintah.
Sunny dan noya berjalan meninggalkan yeok dan hyura.
" Noya ambilakan  aku satu botol lagi"ujar hyura berteriak dalam keadaan mabuk.
" Hyura " Panggil yeok mendekat.
Hyura melihat keatas dan melihat yeok.
Hyura tersenyum tipis.
" Ada apa kesini,  apa narra sakit lagi,  aku sedang mabuk jadi tidak bisa melayani kalian " Ujar hyura meneguk minumannya.
Yeok mengambil botol minuman dari tangan hyura.
" Kembalikan " Ujar hyura mencoba berdiri.
"Sudah " Ujar yeok tegas.
"Kenapa,  kau takut penyakit ratumu kambuh,  dan aku tidak bisa mengobatinya" Ujar hyura menatap yeok 
Plakkk
Yeok menampar hyura,  hingga hyura jatuh ke lantai. Hyura memegangi pipinya yang merah dan Air mata hyura mengucur dengan deras.
Yeok terkejut apa yang sudah dia lakukan.
Yeok langsung memeluk hyura yang menangis.
" Maafkan aku,  aku tidak sengaja " Ujar yeok.
" Pergi " Ujar hyura pelan.
" Pergi "teriak hyura diiringi isak tangisnya.
Yeok berjalan meninggalkan hyura. Hyura menangis tersedu sedu.
Sunny dan noya hanya bisa memberikan pelukan hangat kepada hyura.
" Sunny siapkan kuda " Ujar hyura.
" Tetapi anda sedang mabuk "jawab sunny. " Siapkan aku kuda atau kalian menyesal untuk selamanya " Ujar hyura mengancam.
" Baik saya akan segera menyiapkannya"ujar sunny keluar dari ruangan.
" Noya bantu aku berganti pakaian "ujar hyura bangkit.
Hyura menganti pakaiannya.
" Kudanya sudah siap"ujar sunny.
" Baiklah,  jika ada yang mencariku,  bilang saja aku sedang menenangkan pikiran." Ujar hyura berjalan keluar ruangan.
.
.
Hyura memacu kudanya dan pergi ke sebuah rumah kisaeng.
(Kisaeng =rumah hiburan).
" Mana pesanku"ujar hyura kepda seorang gadis.
"Ini tuan " Ujar gadis tersebut memberi sebuah kantong.
" Ini uang untukmu "ujar hyura melempar kantung berisi koin perak.
Hyura kembali menunggangi kudanya dan berhenti di sebuah sungai.
' ibu, ayah ' batin hyyra menatap air sungai.
" Dalpo ada apa kau kesini"ujar seorang pria kepada hyura.
" Biasa " Jawab hyura.
" Dalpo ayo makan bakpao disekitar sini "aja pria tadi.
" Ye daldal" Ujar hyura mengikuti daldal.
Mereka sudah ada di sebuah kedai penjual bakpao.
Hyura memesan bakpao dan minuman keras.
" Apa kau tahu raja memiliki selir yang sangat cantik dan berbakat "ujar daldal.
" Terus" Ucap hyura menuang minuman digelasnya dan digelas daldal.
"Banyak rumor yang mengatakan selir raja tidak pernah disentuh raja " Ujar daldal membuat hyura tersedak bakpao.
" Darimana kau mendengar rumor tersebut " Tanya hyura.
"Dari seorang pelayan istana" Jawab daldal.
Hyura menyantap bakpao dan menghabiskan minuman.
" Daldal aku pulang dulu"ujar hyura menatap langit yang sudah gelap.
" Ye " Jawab daldal yang sudah mabuk.

Sekian dulu
Jangan lupa vote dan komen

jung hyura Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang