13

337 18 0
                                    

Pagi pun tiba.
Hari ini semua sedang melakukan sidang untuk kepala menteri.
" Yang mulia raja, memberikan hukum penggal kepada pemberontak park shin cyo saat tengah hari  didepan seluruh rakyat " Ujar kepala sekertaris kerajaan.
" Yang mulia aku mohon maafkan ayahku"ujar narra berlutut disebelah ayahnya.
" Bawa ratu ke vaviliun nya "ujar yeok berteriak kepada pelayan .
Narra dibawa paksa oleh pelayan dan hyura tersenyum tipis menatap musuhnya. Yeok berjalan meninggalkan tempat tersebut.
Hyura dan ibu suri mengikuti dari belakang. Hyura mengantar ibu suri pulang ke vaviliun nya.
Setelah mengantar ibu suri hyura menuju vaviliun narra.
Terdengar suara ribut dari dalam.
Hyura masuk kedalam ruangan dan melihat banyak barang barang yang telah pecah.
" Yang mulia ratu" Ujar hyura mendekati narra.
Narra langsung memeluk hyura seperti anak kecil dan menangis sejadi jadinya dipelukan hyura.
Hyura menepuk pelan punggung narra untuk menenangkannya.
" Sudah yang mulia ratu, jangan menangis lagi"ujar hyura mengusap air mata narra.
Tidak lama kemudian dtang yeok.
" Yang mulia,  tolong maafkan  ayahku"ujar narra berlutut dikaki yeok.
Yeok membantu narra berdiri dan memeluknya.
" Maaf aku tidak bisa narra" Ujar yeok.
"Kenapa " Teriak narra menangis dipelukan  yeok.
" Ini semua sudah peraturannya " Ujar yeok mengusap punggung narra.
" Yang mulia raja,  ini sudah waktunya melakukan eksekusi " Ujar kasim diluar.
Yeok dan hyura berjalan keluar meninggalkan narra bersama para pelayan.
Hyura melihat sendiri bagaimana musuhnya dihukum mati.
' ibu,  ayah dendam kalian sudah selesai,  istirahatlah dengan tenang' batin hyura menatap langit.
Tidak lama kemudian datang narra dengan para pelayan.
" Ayah " Teriak narra berlari kearah ayahnya yang sudah mati.
" Ayah "panggil narra menangis memeluk tubuh ayahnya.
" Ayah maafkan narra yang tidak bisa menyelamatkan ayah " Teriak narra menangis merengkuh tubuh ayahnya.
Semua orang merasa sangat kasihan kepada narra yang menangis memeluk ayahnya.
Yeok berjalan meninggalkan tempat eksekusi.
Hyura menatap narra. Ada rasa bersalah dihatinya.
" Maafkan aku narra" Ujar hyura berlalu meninggalkan tempat eksekusi.
Narra sudah selesai melakukan  penghormatan terakhir dirumah ayahnya dan kembali kekerajaan.

Hyura duduk dipinggiran kolam dan menatap langit dengan sendu.
" Hyura" Panggil ibu suri.
Hyura mengalihkan pandangannya menghadap ibu suri.
" Ibu" Panggil hyura bangkit dari duduknya.
Ibu suri memeluk hyura dengan erat.
" Terima kasih " Ucap ibu suri.
Hyura hanya membalas pelukan ibu suri dan tanpa sengaja meneteskan air mata.
Hyura dan ibu suri duduk dipinggiran kolam dan berbicara.
" Dulu, aku melahirkan dua orang anak,  tetapi ayahnya narra membunuh anak pertamaku" Ujar ibu suri menatap langit.
" Dan sekarang aku hanya memiliki yeok disini, selama di pengasingan ibu terus cemas akan keadaan yeok,  dan ibu sangat rindu dipanggil ibu oleh yeok " Ujar ibu suri.
Hyura menatap ibu suri dengan sendu.
Tidak tahu mengapa hyura merasakan kasih sayang yang begitu besar seorang ibu kepada anaknya.
Hyura merasa sangat rindu dengan kasih sayang ibu dan ayahnya. Dulu hyura adalah gadis keras kepala dan manja.
Tetapi dia sangat menurut pada ibu dan ayahnya.
" Ibu bolehkah aku memelukmu sebentar saja " Tanya hyura kepada ibu suri.
Ibu suri tersenyum dan memeluk hyyra layaknya seorang ibu memeluk anaknya.
Hyura merasa sangat nyaman dipelukan ibu suri.
" Jika kau sedih datanglah ke ibu,  maka ibu akan memelukmu dan menenangkan hatimu " Ujar ibu suri membelai kepala hyura.
' sok na kau beruntung memiliki anak yang cantik dan pintar seperti hyura,  aku akan menyayangi hyura ' batin ibu suri.
Hyura melepas pelukannya dan tersenyum.
" Hyura datanglah ke vaviliun yeok " Ujar ibu suri bangkit dan pergi meninggalkan hyura.
Hyura msuk kedalam ruangan dan meminta noya menyiapkan air untuk dirinya mandi.
Hyura sedang berendam didalam bakal mandi yang dihiasi kelopak bunga mawar.
" Aku sudah selesai " Ujar hura bangkit dari air dan menganti pakaiannya, hyura hanya memakai sedikit riasan.
Saat hyura sudah selesai bersiap dan mau menuju vaviliun yeok.
Tiba tiba yeok sudah ada divaviliun nya dengan membawa satu botol arak ditangannya.
"Yang mulia "panggil hyura mendekati yeok.
" Hyura temeni aku minum " Ujar yeok duduk dibawah.
Yeok memanggil pelayan untuk membawakannya gelas dan minuman keras.
"Ayo hyura minum anggur ini " Ujar yeok menuang minuman keras kedalam gelasnya dan hyura.
Yeok meneguk habis minuman keras dari gelasnya, hyura tidak minum dirinya hanya menemani yeok minum.
Yeok sudah dalam keadaan mabuk, tiba tiba yeok berbaring dipangkuan hyura dan memejamkan matanya.
Hyura hanya bisa menatap yeok dengan penuh cinta.
" Ibu suri telah tiba " Ujar pelayan pintu membuka pintu.
Ibu suri terkejut melihat yeok sedang berbaring dipangkuan hyura.
" Ibu " Ujar hyura memindahkan kepala yeok ke bantal dan bangkit memberi salam kepada ibu suri.
" Salaam ibu suri "ujar hyura memberi salam.
" Kenapa ruangan ini bau minuman keras" Tanya ibu suri menatap hyura.
" Yang mulia raja sedang mabuk " Ujar hyura menatap yeok yang tertidur pulas.
" Baiklah ibu kembali nanti,  ibu tidak tahan bau minuman keras" Ujar ibu suri berjalan meninggalkan ruangan hyura.
" Noya" Panggil hyura.
" Ye " Sahut noya masuk kedalam ruangan.
"Bawa keluar botol botol ini " Ujar hyura menunjuk botol minuman keras.
"Ye " Ujar noya mengemasi botol botol yang berserakan.
" O iya bawakan  aku sumber air dengan sapu tangan "ujar hyura memberi perintah.
Noya pergi meninggalkan ruangan hyura membawa botol botol minuman.
Hyura berjalan mendekati yeok, hyura mengamati wajah yeok ketika tidur.
Sungguh hyura sangat kagum  akan ketampanan yeok.
" Kenapa kau seperti ini yang mulia"ujar hyura memegang pipi yeok.
" Yang mulia semaunya sudah siap " Ujar noya masuk kedalam ruangan membawa ember air hangat dan sapu tangan.
" Keluar lah " Ujar hyura mengambil ember dan sapu tangan dari tangan noya.
" Ye "ujar noya tersenyum dan berjalan keluar ruangan. Hyura membasahi sapu tangan dengan air hangat dan menyeka keringat yang keluar dari wajah yeok.
Hyura memasangkan selimutnya ketubuh yeok.
Hyura hanya bisa menatap wajah yang sangat tenang didepannya. Noya masuk kedalam dan berbisik kepada hyura bahwa bibinya sedang sakit.
Hyura mengambil sebuah surat dan mulai menulis.
Setelah selesai menulis surat hyura dan menaruh surat tersebut disamping yeok.
Hyura bergegas pergi keluar vaviliun nya.

Yeok terbangun dalam keadaan pusing dan menemukan surat disampingnya.
Yeok langsung membaca surat tersebut
Isi surat

Yang mulia raja
Saya meminta izin keluar kerajaan
Menjenguk bibi saya yang sedang sakit
Jangan lupa memakan sup pereda mabuk disamping tempat tidur

Hye bin hyura

Setelah membaca surat dari hyura,  yeok melihat kesamping kasurnya dan menemukan sup pereda mabuk yang dibuatkan hyura.
"Ternyata kau sangat perhatian " Ujar yeok memakan sup yang dibuatkan hyura.

Sekian dulu
Jangan lupa komen dan vote

jung hyura Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang