7

394 27 0
                                    

Hyura sedang berdiri didepan sebuah kolam.
Hyura mengingat apa yang dikatakan yona.

" Bibi,  bila nanti bibi mengandung anak paman, nanti wajahnya pasti mirip yona,  bibi yona mau bibi menyayangi anak bibi narra,  apalagi bibi narra sakit keras,  dan bibi harus selalu bersama paman yeok "ujar yona seingat hyura.

" Yona bibi merindukanmu "ujar hyura meneteskan air mata.
" Hyura "ujar yeok memegang bahu hyura. Hyura berbalik dan menatap yeok.
" Maafkan aku,  tidak berhasil melindungi yona " Ujar hyura menangis memeluk yeok.
" Hyura aku mohon jangan menangis, yona pasti sedih melihatmu menangis " Ujar yeok memeluk hyura.
" Yang mulia " Panggil narra marah dan menarik hyura dari yeok hingga terjatuh.
" Apa yang kau lakukan narra " Ujar yeok marah.
" Apa aku tidak marah melihat yang mulia dipeluk dirinya " Ujar narra menunjuk hyura yang terjatuh.
" Kenapa kau marah,  dia selirku " Ujar yeok membantu hyura bangkit.
" Berani sekali kau " Ujar narra menarik lengan hyura yang terluka,  sehingga luka itu mengeluarkan darah.
" Hyura " Panggil yeok cemas setelah melihat darah mengalir.
" Aku tidak apa apa " Ujar hyura berjlan meninggalkan yeok dan narra yang terdiam.
" Apa ini yang kau inginkan narra,  bukankah kau yang memilihnya menjadi selir,  sekarang kau marah ketika aku memeluknya dan kau membuat lukanya berdarah " Ujar yeok sangat marah.
" Maafkan aku yang mulia "ujar narra menangis.
" Pelayan bawa ratu kekamar " Ujar yeok berjalan meninggalkan narra.

Noya sedang mengobati luka hyura.
" Akh sakit sekali "ujar hyura menahan sakit saat dibalut perban.
" Tahanlah sedikit " Ujar noya kembali melilit perban.
" Yang mulia tiba " Ujar pelayan pintu.
Hyura dan noya bangkit memberi salam saat yeok masuk kedalam.
" Salam yang mulia" Ujar hyura sedikit
Membungkuk.
"Apa kau tidak apa apa hyura " Tanya yeok memegang tangan hyura.
" Aku tidak apa apa yang mulia " Ujar hyura tersenyum dan mengikat pakaiannya yang sedikit terbuka.
"Hyura aku membawa sesuatu untuk mu " ujar yeok.
" Apa yang mulia " Tanya hyura penasaran. "Kasim bawa masuk " Ujar yeok menyuruh seorang kasim.
Kasim masuk membawa meja.
" Lihatlah " Ujar yeok kepada hyura.
" Wah " Ujar hyura kagum melihat hadiah yang diberikan yeok.
" Ini baju untuk mu,  beberapa hari lagi aku akan berburu aku mau kamu ikut bersamaku " Ujar yeok memegang pundak hyura.
" Terima kasih "ujar hyura tersenyum manis.
" Aku harus membawa hadiah narra,  jadi aku akan kembali nanti " Ujar yeok berjalan meninggalkan hyura.
" Sunny "panggil hyura.
" Ya ada apa yang mulia " Tanya sunny muncul dari balik pintu.
" Tolong siapkan panah dan pedang, beberapa hari lagi aku akan pergi berburu" Ujar hyura  tersenyum.
" Baik yang mulia " Ujar sunny membalikan tubuhnya dan melangkah.
" Tunggu sunny "ujar hyura mengambil sesuatu dari lacinya.
" Ya ada apa " Tanya sunny berjalan mendekati hyura.
" Tolong beri surat ini ke paman Tzu dan beberapa pakaian untuk yung  "ujar hyura
" Ye yang mulia " Ujar sunny mengangkat barang dari hyura dan keluar dari ruangan hyura.

" Noya " Panggil hyura.
" Ya ada apa hyura " Tanya noya masuk ruangan hyura dan duduk dihadapan hyura.
" Ayo temani aku  memanah " Ujar hyura bangkit dari duduknya dan menarik tangan noya.
" Ye " Ujar noya bangkit dan mengikuti hyura dari belakang.
" Tunggu dulu " Ujar noya menahan tangan hyura.
" Apa "tanya hyura kebingungan.
" Memanah memakai baju seperti ini " Ujar noya menggeleng gelengkan kepala.
Hyura menganti pakaiannya mengenakan pakaian pria.

Hyura sedang asik membidik,  dan dikejutkan dengan kedatangan yeok dan narra yang memperhatikannya dari tadi.
"Salam yang mulia " ujar hyura memberi hormat saat yeok sedang memilih panah.
"Ye " Ujar yeok membidik sasaran.
" Tepat sasaran " Ujar prajurit yang melihat anak panah jatuh.
" Sekarang giliranmu " Ujar yeok mempersilahkan hyura.
Hyura mengambil anak panah dan mulai membidik sasaran. Anak panah melayang dan berhasil membela anak panah yeok.
" Tepat sasaran " Ujar prajurit tadi.
"Aku sangat kagum padamu " Ujar yeok menatap hyura kagum.
" Ini sangat melelahkan " Ujar hyura menyeka keringatnya.
" Hyura " Panggil narra menghampiri yeok dan hyura.
" Ya ada apa yang mulia ratu " Ujar hyura memberi hormat.
" Hyura kau harus kembali ke vaviliunmu"ujar yeok.
" Terima kasih yang mulia " Ujar hyura berjalan meninggalkan yeok dan narra.
Hyura langsung pergi kevaviliunnya tetapi masih berhenti didapur kerajaan.
"Nyonya apa yang ada lakukan " Ujar seorang pelayan perempuan.
" Aku mau memasak untuk kalian " Ujar hyura memilih bahan masakan membuat para pelayan terkejut.
Hyura mulai memasak dan menyajikannya dimeja meja .
Hyura mengajak para pelayan duduk dan makan. Hyura membuat lelucon membuat pelayan pelayan tertawa bersama dengan hyura.
Hyura sudah menghabiskan makanan  dan pulang kevaviliunnya. Hyura sangat disukai para pelayan,  beda dengan narra yang sedikit angkuh kepada para pelayan dan suka memarahi para pelayan.

Divaviliun narra.
" Kenapa wanita itu makan bersama para pelayan " Ujar narra heran.
" Mungkin nyonya hyura ingin mengambil perhatian semua orang dan membuat semua orang menghormatinya,dan mengambil hatinya yang mulia raja,  dan menyingkirkan dirimu dan anakmu,  yang mulia ratu " Ujar pelayan menghasut narra.
" Tidak mungkin yaru " Ujar narra mengeprak meja.
" Mungkin saja yang mulia ratu " Ujar yaru.
"Pergi ambilkan aku teh " Ujar narra meredam emosi.
" Baik yang mulia ratu " Ujar yaru bangkit dan meninggalkan narra.

Divaviliun hyura.
Hyura sedang mandi.
"Hyura ratu memanggilmu kevaviliunnya " Ujar noya.
"Untuk apa" Tanya hyura sambil mengosok tubuhnya.
" Yang mulia ratu mengajak anda dan raja minum teh bersama " Ujar noya.

Hyura memakai baju dan memakai beberapa riasan.
" Ayo "ujar hyura bangkit dan membawa hadiah ditangannya.

Divaviliun narra.
" Salam yang mulia raja dan yang mulia ratu "ujar hyura memberi hormat.
" Duduklah " Ujar yeok.
Hyura duduk dihadapan yeok  dan disamping narra.
" Yang mulia ratu aku membawa sesuatu untukmu" Ujar hyura memberikannya kepada narra.
Narra membuka isi hadiahnya dan sangat kagum dengan apa isinya.
"Ini sangat cantik " Ujar narra memegang tusuk rambut tersebut. Hyura hanya tersenyum melihat narra kagum akan hadiahnya.
" O iy hyura aku mendengar rumor kamu makan bersama para pelayan "ujar narra bertanya.
" Apa itu benar hyura " Tanya yeok.
Hyura menuang teh digelas.
" Itu benar yang mulia ratu,  kemarin selalu memanah aku memasak dan makan bersama mereka "ujar hyura sambil tersenyum.
" Jadi itu benar " Ujar narra menggeleng geleng kan kepala.
" O iya besok kerajaan akan mengadakan berburu " Ujar yeok.
"Apa aku boleh ikut " Tanya narra.
" Tidak "ujar yeok tegas.
" Kenapa,  hyura boleh pergi aku tidak "tanya narra.
" Karena kau sedang mengandung narra,  aku tidak mau terjadi apa apa " Ujar yeok kembali tegas.
" Yang mulia raja benar ratu dadan kami pergi mengunakan kuda "ujar hyura memegang tangan narra.
" Baiklah kalian boleh pergi,  tetapi saat pulangnya harus membawakan aku harimau " Ujar narra.
" Apa tidak salah permintaan mu " Ujar yeok terkejut.
"Keputusanku sudah tepat " Ujar narra.
" Baiklah yang mulia ratu "ujar hyura tersenyum membuat yeok terpukau atas kecantikannya.

Sekian dulu
Jangan lupa vote dan komen

jung hyura Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang