Sudah satu tahun lagi Aggia berada di ibu kota, ia tinggal bersama kakak dari ibunya.
Semenjak neneknya meninggal, Aggia baru lulus sekolah menengah pertama atau sering kita singkat smp. Itu berarti sekarang ia sudah kelas dua sma memasuki semester ganjil. Ya, ia sekarang menjadi kakak kelas dan juga masih adik kelas tentunya.
Aggia sekolah di SMA 01 Bangsa, anak - anak sekolah sering menyebut sekolah ini dengan sebutan Sabang. Ia juga satu sekolahan dengan anak dari tante yang selama ini ia tinggali rumahnya.
Dan lagi lagi mereka sering satu kelas dan satu meja. Waktu masih kelas sepuluh Aggia juga duduk bersama Friska- anak tante Vera.
"Gi kantin yuk?"ajak Friska yang sudah berdiri disamping Aggia.
"Masa Aggia doang yang diajak, kita nggak?"celetuk Gadis yang duduk didepan bangku Aggia dan diangguki oleh Candra teman sebangku Gadis.
Gadis dan Candra adalah teman Aggia, tapi mereka tidak sekelas waktu kelas sepuluh. Aggia mulai berteman saat mereka dipertemukan dikelas sebelas dan sampai saat ini mereka menjadi teman baik.
"Kalian mah gak usah diajakin juga pasti ngikutin ya, 'kan?"jawab Aggia tertawa.
"Seenggaknya 'kan basa - basi apa kek!"ucap Gadis dan lagi lagi diangguki oleh Candra.
"Ayo ah keburu basi yang ada!"ucap Friska tak sabar ingin segera ke kantin.
"Let's go!"ucap Aggia, Gadis, dan Candra serempak.
***
Kini mereka berempat telah duduk di salah satu meja didekat stand mie ayam.
"Sekarang bagian siapa?"tanya Gadis.
"Gue,"ucap Candra berdiri akan memesan makanan mereka berempat termasuk dirinya.
Ya. Mereka berempat sering begiliran untuk memesan makanan, dan mereka akan membeli makanan yang sama jadi tidak usah repot - repot pergi ke beberapa stand makanan yang berbeda, yang ada nanti malah keburu habis waktu istirahatnya hanya untuk mengantri saja.
Lima menit kemudian Candra datang membawa empat mangkuk mie ayam dan empat gelas es jeruk. Di sampingnya ada seorang laki - laki yang membantu membawakan pesananya, lagian mana mungkin Candra bisa membawanya sendiri.
Aggia sangat kenal dengan laki - laki yang berada di samping Candra.
"Hai... Gi"sapa laki - laki itu.
"Ehkem... ekhem..."suara deheman itu keluar dari mulut Gadis yang duduk disamping Aggia.
Aggia langsung menyikut lengan Gadis menyuruhnya agar diam.
"Eh Rey"balik sapa Aggia kepada cowok yang dipanggil Rey itu.
"Boleh gabung?"tanya Reyhan.
"Boleh banget!"bukan Aggia yang menjawab melainkan Gadis yang sudah menggeser duduknya.
"Ada apa kesini?"tanya Aggia.
"Gak ada"hawab Reyhan.
"Trus mau ngapain?"tanya Aggia lagi.
"Emang harus ada apa - apa dulu ya buat ketemu pacar?"kekeh Reyhan.
"Enggak juga sih"
Ya. Reyhan adalah pacar Aggia, mereka sudah pacaran dari kelas sepuluh. Reyhan merupakan salah satu most wanted - nya Sabang. Dulu mereka satu kelas, karena Sabang memggunakan sistem random jadi mereka tidak sekelas, tapi kelas mereka masih tetanggaan.
"Aku pengen ketemu aja siapa tau kamu kangen sama aku"kekeh Reyhan kepada Aggia.
"Ekhem... ekhem..."kali ini Candra berdehem.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aggia
Teen Fiction"Oh iya satu lagi, mulai sekarang kita putus! "ucap Aggia. "Kalau lo selingkuh, gue juga bisa dapet cowok buat gantiin lo! sekarang juga. Jadi kita imbang 'kan?"ucap Aggia kembali tersenyum puas. Aggia menoleh ke samping kirinya. Ia melihat cowok...