12. Di kacangin

392 32 1
                                    

"Iya Bu, "ucap mereka berdua serempak.

"Baguslah kalau kalian sudah saling kenal, Ibu tidak perlu repot memperkenalkan kalian. Ibu juga sudah melihat berkas kamu Alden, dan ibu rasa kamu bisa membimbing Aggia untuk olimpiade matematika nanti." jelas Bu ida panjang lebar.

"Bu apa nggak ada yang lain? "tanya Aggia.

"Ada... sih tapi Alex, emang kamu mau belajar sama dia? " tanya Bu ida, dan jelas Aggia langsung menolak.

Kenzie Alexis Berta, kerap di panggil Alex. Ia merupakan salah satu kakak kelas Aggia yang dulu pernah menjadi partner Aggia dalam lomba olimpiade. Alex adalah salah satu most wanted nya Sabang, ia terkenal karena memiliki paras yang rupawan tapi ia juga terkenal dengan julukannya sebagai playboy.

Ketika bimbingan, Aggia pernah beberapa kali terkena gombalan Alex. Tapi itu semua malah membuat Aggia jengkel, karena ia tidak bisa fokus belajar.

"Bu kenapa harus saya? "tanya Farel pada Bu ida.

"Kamu kan punya banyak prestasi, dan Ibu lihat juga di berkas kamu, kamu sering memenangkan olimpiade matematika, bahkan tingkat nasional. Jadi Ibu minta tolong, kalian harus saling suport satu sama lain dan berjuang untuk mengharumkan nama sekolah kita. " jelas Bu ida semangat.

"Tapi latihan soalnya akan ibu kasih, kamu cuma ajarin Aggia mana yang ia tidak bisa. Yasudah, kalian kembali ke kelas lagi. Ibu sudah tidak ada perlu lagi sama kalian" ucap Bu ida, tanpa langsung Bu ida mengusir Farel dan Aggia.

"Yaudah Bu kami permisi, "ucap mereka berdua lagi - lagi serempak.

Aggia dan Farel pergi meninggalkan kantor guru. Tepat ketika mereka berjalan berdampingan melewati koridor kelas sepuluh, ada beberapa murid yang belum masuk kelas membisikan yang tidak - tidak tentang mereka berdua.

"Kak Gia ganjen banget sih! "

"Putus dari kak Reyhan, sekarang kak Gia deketin kak Alden"

"Gak cocok banget disandingin sama kak Alden"

Begitulah kira - kira yang di bisikan adik kelas tentang Aggia. Tapi Aggia menghiraukan bisikan - bisikan adik kelas yang tentunya tidak benar.

"Tunggu, "ucap Aggia menarik lengan Farel, ketika Farel akan berbelok arah.

"Apa? "tanya Farel singkat, padat, dan jelas.

"Tadi kenapa Bu ida manggil lo dengan nama Alden? "tanya Aggia penasaran.

Farel tak menjawab, tapi ia malah melihatkan nametag yang tertempel pada seragamnya yang bertuliskan ' Alden Farel Aristo' namanya sendiri.

"Tapi waktu dirumah lo, kenapa lo ngenalin diri lo sendiri dengan nama Farel kenapa nggak Alden? "tanya Aggia lagi, ia belum puas dengan jawaban Farel lebih tepatnya Farel tak menjawab pertanyaan - nya tadi.

Farel mendengus, "Gue gak terlalu suka dengan nama Alden tapi gue lebih nyaman dipanggil Farel" jawab Farel pasrah.

"Oh gitu, "ucap Aggia mengangguk - anggukan kepalanya mengerti.

"Puas lo? "tanya Farel pergi meninggalkan Aggia yang masih berdiam diri di tempatnya.

Aggia mengejar Farel dan menarik lengan Farel, "Bentar - bentar, perasaan gue gak pernah lihat lo deh!" ucap Aggia.

"Gue pindahan, " ucap Farel.

"Kelas berapa? " entah kenapa pertanyaan itu malah keluar dari mulut Aggia.

"Dua belas, btw harusnya lo itu agak sopanan dikit, karena gue itu kakak kelas lo! " ucap Farel, ia buru - buru meninggalkan Aggia.

***

Bel pulang sekolah sudah berbunyi lima belas menit lalu. Kini Aggia dan kedua sahabatnya sedang merapihkan buku - buku kedalam tas.

"Gi tadi ngapain aja sama Bu ida? " tanya Candra, ia sudah siap menggendong tas ranselnya.

"Iya Gi? Btw abis dari kantor kok langsung ceria lagi? "tanya Gadis ikut penasaran. Sejak pelajaran terakhir Gadis memperhatikan Aggia yang tiba - tiba ceria lagi, memang itu bagus tapi ada yang aneh dengan Aggia.

"Bu ida pilih gue jadi perwakilan lomba olimpiade matematika nanti, " ucap Aggia tersenyum.

"Kok seneng? "tanya Gadis lagi.

"Sebenarnya sih bukan itu... "ucap Aggia sengaja menggantung ucapannya.

"Terus apa dong? "tanya Candra.

"Jangan rahasia - rahasiaan napa? " tanya Gadis, ia sudah tidak bisa menaham rasa keingin tahuannya.

"Iya - iya deh gue kasih tahu, kalian tahu kak Alden? "tanya Aggia.

"Tahu lah, siapa yang nggak tahu sih cogan satu itu ? " ucap Gadis semangat.

"Nah, dia yang bakal bimbing gue buat olimpiade matematika nanti! "

"Loh kok bisa? "tanya Candra tak percaya.

"Bisa dong, Aggia gitu loh! " ucap Aggia bangga.

"Katanya nggak tertarik... "ucap Gadis menggoda Aggia, ia teringat ucapan Aggia dulu ketika di kantin.

"Hehe, gue tarik deh ucapan gue yang waktu itu, "ucap Aggia nyengir kuda.

Saking asik mengobrol, tanpa mereka sadari mereka sudah berada di depan gerbang. Mobil hitam milik Candra ralat milik ayahnya sudah terparkir didepan gerbang. Candra pamit pulang terlebih dahulu karena ia sudah dijemput oleh Ayahnya. Sedangkan Gadis masih menunggu jemputan bersama Aggia yang menemani.

***

Suasana cafe lumayan ramai oleh siswa SMA, karena letaknya yang dekat dengan sekolah menjadi tempat tontrongan anak sekolah. Apalagi dilantai atas, banyak anak laki-laki SMA yang nongkrong disitu sambil merokok. Dan juga ruangan atas memang dibuat khusus untuk para perokok.

Tapi jangan khawatir bagi yang tidak merekok, bisa nongkrong dilantai satu yang bebas asap rokok.

"Hey bro! "ucap Galang menyambut Farel yang baru datang seraya bersalaman ala cowok.

"Kok ada dia? "tanya Farel menunjuk Alex yang sedang duduk manis dengan cengiran khasnya.

"Ayolah, kapan sih kalian nggak berantem aja sehari? "tanya Galang, ia sudah merasa muak dengan pertengkaran antara Farel dan Alex hanya karena hal sepele.

Farel mendengus,"oke! " ucapnya, lalu duduk dikursi sebelah Galang.

"Nah gitu dong haha... "ucap Alex dan tertawa tak jelas.

"Rel lagian gue udah minta maaf,"lanjut Alex memelas.

"Gue sih udah maafin lo, tapi gue udah nggak bisa percaya lagi sama lo! "ucap Farel sambil meminum minuman milik Galang.

"Si anjir maen minum-minum aja! " cibir Galang sebal.

"Nama gue Farel bukan si anjir, bege! " ucap Farel memukul kepala Galang.

"Di kacangin deh gue! "ucap Alex sedari tadi ia menyimak.

-
-
-
-
-
-Pa kabar semuanya, jangan lupa tinggalkan jejak kalian yang tercinta💚

Salam manis
Ifieee😘

AggiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang