5. Terciduk

496 66 10
                                    

Sejak sepuluh menit lalu bel istirahat telah berbunyi. Aggia dan sahabatnya sudah duduk di salah satu meja kantin.

"Gi, btw lo tadi duduk di bangku depan tumbenan? "tanya Candra mengangkat sebelah alisnya.

"Oh tadi, abisnya gue gak mau duduk sendiri si Friska 'kan sakit"ucap Aggia berbohong, ia tidak ingin jika sahabatnya tahu kalau Friska menghianati dirinya, dan Aggia tidak ingin sahabatnya nanti menjauhi Friska.

"Eh si Friska sakit apaan dah? Perasaan kemarin baik - baik aja!"ucap Gadis sambil meminum es tehnya.

"Kayaknya gak enak badan! "ucap Aggia acuh tak acuh.

"Kok kayaknya? Terus tadi suratnya kenapa gak dikasih lewat lo aja, malah lewat si jeny padahal jeny 'kan rumahnya gak deketan sama Friska? "curiga Gadis mengintrogasi Aggia.

"Jangan bilang lo sama Friska lagi berantem? "tebak Candra.

"Hah? Enggaklah haha, tadi pagi gue duluan berangkatnya, gue kira Friska mau sekolah soalnya pagi udah pake seragam"ucap Aggia tertawa yang dibuat - buat.

"Beneran? Kalau ada masalah cerita aja sama kita ya gak? "ucap Gadis bertanya pada Candra dan diangguki oleh Candra.

"Yaudah kalau gak ada masalah nanti pulang sekolah kita jengukin dia"ucap Candra mengakhiri percakapan.

Mereka kembali sibuk menghabiskan makananya masing - masing.

***

Sebelum mereka bertiga menjenguk Friska, mereka mampir dulu ke mall terdekat untuk membeli buah - buahan.

Mereka memilah - milah buah apa yang akan dibeli. Dan akhirnya mereka membeli buah jeruk, kata Candra buah jeruk bagus untuk orang yang sedang sakit, karena banyak mengandung vitamin C. Candra memang banyak mengetahui tentang kesehatan, karena ia merupakan ketua Pmr di Sabang.

Ketika mereka bertiga berjalan hendak keluar mall, tiba - tiba Candra berhenti berjalan melihat seseorang yang ia kenali.

Gadis dan Aggia masih berjalan belum menyadari bahwa Candra tertinggal di belakang.

"Eh Candra mana? "tanya Aggia kepada Gadis.

"Eh, dia malah diem di situ sih? " tanya Gadis melihat Candra masih berdiam diri ditempatnya dengan mata masih fokus melihat seseorang.

Aggia mengikuti arah pandang Candra.

Deg!!!

Entah kenapa hati Aggia merasa sesak, melihat pemandangan di depannya. Padahal Aggia bukan siapa - siapanya lagi, jadi ia tidak berhak untuk marah.

Gadis bingung melihat kedua sahabatnya itu malah terdiam seperti patung. Setelah ia tahu apa yang terjadi, emosi Gadis mulai membara.

Gadis menghampiri sesorang dengan langkah penuh amarah, seseorang yang sejak tadi diperhatikan oleh kedua sahabatnya.

Plak!!!

Satu tamparan lolos mendarat di pipi mulus Friska. Bukan Aggia yang menampar Friska melainkan Gadis.

"Friska lo tega ya, masa lo pacaran sama sahabat lo sendiri? "tanya Gadis emosi.

"Lo apa - apaan sih Dis?!"ucap Friska memegang pipinya yang memar.

"Harusnya lo yang apa - apaan! Lo itu sodaranya Aggia, masa lo jahat hancurin hubungan Aggia! "ucap Candra tidak diam saja.

"Asal kalian tahu ya, Aggia itu udah putus sama Reyhan dari kemarin!"ucap Friska tidak merasa bersalah.

"Gi emang bener? "tanya Gadis, dan diangguki oleh Aggia.

"Tapi tetep aja lo itu PHO, dan lo Reyhan lo itu playboy tau gak! "ucap Gadis menekan kata pho.

AggiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang