Jalanan lumayan sepi, hanya ada beberapa mobil pribadi dan truk yang lewat. Mata Farel tak kuasa menahan kantuk karena lelah setelah perjalanan dari luar kota.
Dan sekarang ia dan kedua orang tuanya masih di dalam mobil menuju rumah, dengan ayahnya yang menyetir.
"Farel, kalau kamu ngantuk tidur aja di pangkuan Bunda, " ucap Tiwi, bunda Farel. Saat itu Farel masih kelas dua smp.
Farel tak menyahut, ia langsung menuruti perkataan bundanya, terlebih lagi ia sudah tidak bisa menahan matanya yang sudah berat untuk memejam.
Risto, ayah Farel, ia fokus menyetir mobil dengan kecepatan sedang. Ketika mobil Risto berada di pertigaan jalan, tiba tiba ada truk dari arah samping yang maju dengan kecepatan diatas rata rata, padahal truk itu membawa muatan maksimum.
Dan akhirnya...
Bruk!!!
Truk itu menabrak bagian samping mobil Risto sampai terpental dua meter dan membuat kaca mobil pecah berhamburan, pintu bagian samping kanan pun menjadi ringsek. Saking kerasnya truk itu pun ikut terguling.
Tidak membutuhkan waktu berjam - jam untuk menunggu mobil polisi dan ambulan datang. Polisi pun langsung mengamankan lokasi kecelakaan dan beberapa warga yang berada di lokasi membawa Risto yang sudah tidak sadarkan diri , pelipisnya sudah bercucuran darah akibat benturan stir dan terkena pecahan kaca mobil. Tiwi masih setengah sadar walau pun ia sedikit terluka akibat hemburan kaca mobil yang pecah tepat berada disampingnya.
Beruntungnya, Farel tidak terluka sedikit pun karena ia dilindungi oleh bundanya yang langsung memeluk dirinya ketika truk itu tepat menabrak mobil miliknya.
Tapi mahal harganya bagi Farel, pada saat itu juga ia harus kehilangan Ayahnya yang sudah tidak bisa ditolong akibat kehilangan banyak darah.
Flashback off
Sepulang sekolah Aggia mampir ke toko kue, ia membeli kue coklat yang ukurannya tidak terlalu besar atau pun terlalu kecil.
Setelah itu ia tidak langsung pulang, tapi malah pergi ke taman kota. Sesampai di taman kota, Aggia mencari keberadaan seseorang yang akan ia temui, dan matanya berhenti di salah satu bangku taman yang sudah ada cowok yang sedang duduk memakai hoodie berwarna navy dan celana sekolah SMA.
Aggia langsung menghampiri cowok itu, tidak lupa dengan senyuman tulusnya.
"Hai..." sapa Aggia pada cowok itu, "gue ada hadiah buat lo!" lanjut Aggia tidak basa - basi terlebih dahulu.
"Dalam rangka apa?" tanya cowok itu dengan heran, yang tak lain adalah Farel.
"Makasih, lo selalu nolong gue, entah itu kebetulan atau pun disengaja." ucap Aggia berterima kasih.
Saat kejadian malam itu, Aggia merasa bersalah karena telah menuduh Farel orang mesum atau apalah, walau pun itu fakta, tapi Aggia banyak - banyak berterima kasih pada Farel, karena Farel selalu menolongnya ketika ia dalam keadaan terdesak.
Ya, malam itu ia menuliskan sesuatu di sticky note.
'Hai, maaf ya gue suka ngerepotin lo, Btw besok gue pengen ketemu di taman jam empat sore, ada yang harus gue omongin :)'
Seperti itulah yang Aggia tulis di sticky note nya waktu itu.
"Tapi gue pengen minta tolong sama lo? "pinta Farel pada Aggia dengan ekspresi datarnya.
"Minta tolong apa? "tanya Aggia antusias.
"Mulai dari sekarang sampai seterusnya, gue mohon lo jauhin gue, gue gak mau kena sial kalo deket lo! " ucap Farel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aggia
Teen Fiction"Oh iya satu lagi, mulai sekarang kita putus! "ucap Aggia. "Kalau lo selingkuh, gue juga bisa dapet cowok buat gantiin lo! sekarang juga. Jadi kita imbang 'kan?"ucap Aggia kembali tersenyum puas. Aggia menoleh ke samping kirinya. Ia melihat cowok...