Suasana kafe lumayan ramai, apalagi hari ini adalah hari weekend. Banyak anak sekolahan yang mampir untuk meluangkan waktunya dan menghilangkan rasa penat. Begitu juga yang dilakukan oleh Aggia dan kedua sahabatnya itu, mereka sudah duduk di salah satu meja kafe dengan minuman dingin yang tersedia di meja mereka.
"Dis, Ca, nanti bantuin cari kosan ya? "pinta Aggia pada kedua sahabatnya itu dengan nada sedikit memohon.
"Eh? "ucap Gadis sedikit terlonjak dengan ekspresi menautkan kedua alisnya.
"Lo yakin Gi mau pindah? "tanya Candra serius.
"Hm, "Aggia hanya bergumam seraya mengangguk. "Bantu cariin ya? "pinta Aggia sekali lagi dengan melihatkan wajah imutnya.
"Gue sih ayo aja, "ucap Gadis sambil menyesap minumnya.
"Nanti kita bantuin, tenang aja lo bisa andelin kita ya nggak? "ucap Candra yang diangguki oleh Gadis.
"Gak salah deh gue punya sahabat kayak kalian, "ucap Aggia bersyukur.
"Eh Gi katanya lo nanti di bimbing sama kak Alden 'kan buat nanti olimpiade? "tanya Gadis mengalihkan topik pembicaraan.
"Alden Farel Aristo? "tanya Aggia memastikan dengan menyebut nama lengkap Alden.
"Apal bener nama lengkapnya! "cibir Candra dan di balas dengan cengengesan oleh Aggia.
"Kayaknya udah ada benih-benih cinta nih! "ucap Gadis menggoda.
"Apaan sih! "elak Aggia. "Gue ke toilet dulu, "ucap Aggia meninggalkan Gadis dan Candra yang tertawa karena geli menggoda Aggia.
Setelah buang air kecil, Aggia mencuci tangannya di wastafel . Di sebelahnya sudah ada seorang perempuan yang sedang memakai lipstik, terlihat perempuan itu sangat anggun dan sepertinya seumuran dengan dirinya. Selesai mencuci tangan, Aggia langsung mengeringkan tangannya menggunakan tissue. Ketika hendak meninggalkan toilet, Aggia melihat ponsel yang sepertinya itu.. milik perempuan tadi.
Aggia mengambil ponsel itu dan segera mengejar perempuan tadi, tanpa sengaja Aggia melihat walpaper ponsel perempuan tadi. Disana terlihat foto seorang perempuan yang pastinya itu adalah perempuan tadi yang sedang memeluk seorang cowok dengan begitu mesra. Tapi sepertinya cowok yang berada di foto itu wajahnya terasa tidak asing lagi bagi Aggia. Jika di lihat-lihat mirip.. Farel, ya Farel yang baru-baru ini Aggia kenal. Ah mungkin saja cowok itu hanya kebetulan saja mirip dengan Farel. Pikir Aggia.
"Permisi! "teriak Aggia pada perempuan tadi, perempuan itu pun langsung menoleh ke arah Aggia.
"Maaf ini punya lo?"tanya Aggia seraya melihatkan ponsel tadi.
Perempuan itu tidak langsung menjawab, ia malah mengecek isi tasnya. "Ohiya itu punya gue, makasih ya,"ucap perempuan itu mengambil ponselnya dari tangan Aggia dan berterima kasih.
"Iya, lain kali hati-hati."ucap Aggia mengingati.
"Haha maaf ya gue emang suka ceroboh, ohiya btw nama lo siapa? "ucap perempuan itu tertawa.
"Aggia, lo? "ucap Aggia seraya mengulurkan tangannya.
"Gue Lavina, "ucap perempuan yang bernama Lavina itu menyambut uluran tangan Aggia.
Ponsel Lavina bergetar, ia langsung permisi pada Aggia untuk mengangkat telpon. Terdengar samar-samar oleh Aggia, sepertinya Lavina sedang buru-buru.
"Wah padahal gue seneng bisa kenalan sama lo, tapi gue nggak bisa lama-lama soalnya bokap gue udah nungguin. Mungkin di lain waktu kita bisa ketemu, "ucap Lavina merasa tak enak hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aggia
Fiksi Remaja"Oh iya satu lagi, mulai sekarang kita putus! "ucap Aggia. "Kalau lo selingkuh, gue juga bisa dapet cowok buat gantiin lo! sekarang juga. Jadi kita imbang 'kan?"ucap Aggia kembali tersenyum puas. Aggia menoleh ke samping kirinya. Ia melihat cowok...