chapter.3

56 13 0
                                    

Happy reading 😊

Vani yg tadi bersikap cuek, mulai menjelaskan satu persatu novel yg dia anggap bagus. Tegar dan Tofa / Mustofa mendengarkan.

Sedangkan Romy membaca novel yg didapatnya dari hasil ngambil awur.

Aku hanya diam, sambil memikirkan Romy yg sedari tadi berjalan membarengi aku.

'God Cobaan apa lagi ini...' ucapku dalam hati

"Van, yuk keluar beli jajan" bisik ku pada Vani yg sibuk menjelaskan novel.

"Nanti aja Na, bukanya kamu harusnya seneng ya ada Romy" balas Vani juga berbisik.

"Ya enggak juga, lama² jantungku bisa copot" jawabku sambil menyenggol Vani dari belakang.

"Nunggu bell aja lahh..."

Aku hanya mendengus kesal.

Mereka semua sudah mendapat novel, suasana menjadi hening.

Aku beranjak pergi dari tempatku berdiri.

Namun Vani menarik lengan ku dan menggelengkan kepala.

" Mau kemana Na?" Tanya Tegar

"Nggak disini aja dulu" Tanya Romy

" Cieeeee....." Jawab Tegar, Tofa dan Vani serempak.

"Ehem ada yg mulai nyaman nih" tambah Tofa

Romy menendang kaki Tofa dengan keras.

"Aaaaaa..... Sakit romm!" Teriak tofa

Namun Romy tak peduli.

Aku hanya diam, mengamati jemari Romy membalikkan halaman novel.

5 menit kemudian
Tett....tett...tetttt

Aku segera menggandeng tangan Vani dan berlari keluar perpustakaan.

"Bye Romy, Tofa, Tegar" kataku sambil berlari.

"Aaa... Sakit Naa, lepasin" kata Vani keras.

Sampai di depan kantin aku dan Vani masih ngos - ngosan.

"Kamu kenapa sih Na?" Tanya Vani

"Sstt... Udah ku traktir soto sama es lemon tea deh"

" Yey Ana baik dehh" jawabnya sambil mengedipkan sebelah matanya

"Kalau ada maunya" ucapku menggerutu

Sementara itu di perpustakaan.

"Ana ki ayu ya" gumam Romy pelan

"Kw seneng yaaaaa....." Sahut Tegar

"Ora yoo oraaa.." jawab Romy

" Yowes² njo ning warunge bang ujang" ajak Tofa
.
.
.
Aku dan Vani selesai makan.

Aku mengajak Vani kembali ke kelas.

Saat di perjalanan aku melihat Romy.

Kulihat sekilas dia melempar senyum tipis yg manis.

Aku hanya menundukkan kepalaku.

Sampai di kelas Vani kembali berceramah tentang rumus cintanya.

Vani bilang aku harus berkenalan dengan teman dekat Romy.

"Nih tak kasih Nomor'e Satria" katanya sambil membuka i phone nya.
"Swn banget vann" jawabku

Aku menulis pesan pada Satria.

Save back Riana X ipa7

Bell pulang berbunyi Vani menyuruhku berkemas lebih cepat.

Dia ingin dapat tempat duduk di depan dalam angkotnya.

Kadang dia memang kekanak-kanakan.

Tapi aku suka berteman dengan dia.

Dia berteman denganku dengan ikhlas, bukan hanya memanfaatkan saja.

Makasih dah baca🤗
Maafkan author yg noob :'‹
/Duakk
"makanya thor belajar"Ana
"Iya iya lu diem napa dasar singa pms :v"author

Maafkan author yg sangad nganyelne dan alay :v

Jangan lupa Vote yaa💙

Between us ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang