chapter.8

40 9 16
                                    

Happy reading 😊

Ikutilah kata hatimu!

_____________________________________

Romy masih saja menarik tanganku dia tak melepas gandenganya. Aku hanya menurut saja di bawa kemana mana sama dia.

Dia selalu menyapa orang yg dia kenal.

Senyumnya sangat manis, dengan postur tubuh tinggi rambut hitam yg rapi, kulitnya putih membuat dia disukai kalangan wanita.

Aku hanya apaa?? Mungkin sebatas fans yg beruntung.

Aku melihat ke arah kanan - kiri sampai mataku tertuju pada sepasang orang.

Mereka terlihat mesra.

Kulihat si gadis membawa balon berwarna merah dan si lelaki menggandeng tangan si gadis dengan muka gembira.

Ku perhatikan lagi pasangan yg berjalan melewati aku dan Romy yg masih terpaku memandangi mereka.

Aku sadar dia Vani dan Andy.

"Vaan!" Kataku dan segera membekap mulut.

Aku segera mendorong Romy Ke sela stand yg gelap sambil membekap mulut Romy, Vani menengo dan untung dia tidak curiga.

"Huh selamat, ehhhh maaafff rom" ucapku sambil melepaskan tanganku yg masih membekap mulutnya.

' damn!!! , Romy pasti langsung ilfil dasar Ana begooooo!!! ' aku merutuki diriku sendiri dalam hati.

Romy tak mengatakan apapun dia hanya mengelus rambut ku dan mendekatkan wajahnya hingga sisa beberapa senti dari wajahku

"Rommm !!! Kamu mau ngapainn" Kataku panik dan menutup mataku.

"Yhee Ana, kamu imut kalo gitu, aku gemesss" katanya sambil mencubit pipiku.

"Sakitt rommmm, ihh romy jahad_-"

"Hahaha, yaudah yok keluar beli arum manis, aku yg traktir"

"Yeyyy Romy baik deh"

Dia menarikku keluar sambil melihat kanan kiri. Aku mengambil foto Vani dari belakang menggunakan ponselku.

' keciduk kamu vann '

Romy dan aku akhirnya tertawa. Setelah semua yg terjadi, aku hanya bersyukur pada tuhan.

Romy menggandengku lagi lalu kami pergi.

Dia membelikanku permen kapas.
Dan kami menikmatinya di bawah pohon yg rindang.

Hening di antara kami.

"Romm ? Kamu punya hp?" Aku memulai percakapan.

"Hmm hpku rusak Na" jawabnya.

Aku ber-oh ria.

"Yaa kalo mau jalan nanti aku jemput ke rumah mu aja" sambungnya lagi

' jalan ? Dia mau jalan sama akuu?? Salfa gimana? Trus mau kemana ? Gimana ? Apa ? Kapan? ' aku menghujani diriku dengan banyak pertanyaan.

"Gimana na? Mau nggak ?" Tanya Romy sambil menyenggol tanganku.

"Eh emm mauuu" jawabku senang

Setelah makan kami masih ingin berkeliling. Sampai aku ingin membeli wafer.

"Yg rasa coklat enakk" ucapku sendiri.

Romy menghentikan langkahnya dan mendekati ku lagi.

Aku bingung dan dia memakan waferku.

"Arghhhh romyyyyyy.... Jangan, tuuu kan kamu gigitnya banyaakkk"

"Ahahahahaha nii kamu juga makan punyaku"

Dia menyuapiku wafernya.

' udah mirip pasangan aying :v ' ucapku dalam hati sambil menahan pipiku yg merona.

Setelah lelah aku mengajak Romy pulang. Setelah berpamitan dengan kak anis yg masih sibuk ingin membeli buku bersama Cakra, aku dan Romy menuju tempat Romy memarkir motornya.

Dalam perjalanan kami larut dalam canda dan tawa.

Sampai akhirnya kami sampai di rumahku.

"Ayo rom mampir ?" Ucapku sambil membuka gerbang rumah ku.

"Yaadeh mumpung masih siang"

Ternyata rumahku kosong, mungkin kakak ku pergi main PS dan orang tuaku masih sibuk dinas diluar kota.

Aku berusaha mengambil kunci yg biasanya diletakkan di atas ventilasi.

Romy mengambilkannya dari belakangku.

"Ma-makasih romm" ucapku sambil menerima kunci tsb dari Romy.

"Makanya Naa tumbuh tu ke atas bukan ke samping" ucapnya sambil mengelus rambutku dan mencubit halus hidungku.

Aku hanya tersenyum ke arah Romy mengikutiku masuk kedalam rumahku.

.
.
.

Makasih dah bacaa...

Lanjut besok yaa😆

Tenang aja Romy nggak bakal ngapa - ngapain Ana kok :v
Lagipula siapa yg mau ngapa-ngapain orang bego kaya Ana, ya kan :v
Ana: apa thorr???? Gak denger kurang jelass!😠
Author: yaah biasa orang budeg.😴
Ana: ooo iya len awas thor😒
Author: aku gak mau up lagi😏
Ana: iyaaa deh thor maaf 😓

Jangan lupa Vote yaa 💙

See you next time reading :*

Between us ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang