[27]. ETHEREAL : Unforgettable

Intro

Tittle : Ethereal : Unforgettable.
Author : Cattleyalian [ Liannephoememitha ]
Genre : Romance, fluff, bromance, mistery, hurt, comfort, family, dll
Rated : T - M [ kata-kata kasar dan adegan kekerasan ]
Cast : Singto Prachaya dan Krist perawat, dll.
Disclaimer : Krist dan Singto [ Peraya ] milik mereka sendiri, karakter Kongpob dan Arthit milik penulis bittersweet, sedangkan alur cerita ini sepenuhnya milik saya.
Backsound : Remember : Dear cloud.
Warning! Typo, au, occ, Ar, Yaoi / Boyslove / Boyxboy.
Di larang untuk mengcopy cerita ini, di larang untuk memprotes bahkan sampai menghujat cerita ini apalagi menghina authornya, di larang berkata-kata tidak sopan disini.
jika ada yang melakukan hal yang sudah di peringatkan sebelumnya, maka otomatis akan saya block. Maaf kesabaran saya sudah habis untuk menghadapi orang-orang semacam itu, jadi untuk yang tidak suka bahkan sok tahu pada cerita saya, tidak perlu membaca ini, mohon pengertiannya karena saya hanya mau di hargai disini.

********

*New Peraya story*
*A Present*

*Ethereal : Unforgettable*

*******

Summary :

Masa kecil adalah hal yang paling menyenangkan bagi kebanyakan orang, namun berbeda dengan apa yang kedua anak kecil itu rasakan, masa kecil kelam itu membuat keduanya selalu terbayang pada hal yang sama, memisahkan kedua saudara yang harusnya bersama, hingga ada satu hati yang terluka, meskipun pada kenyataannya bukan hanya satu, tetapi dua hati yang terluka disini, hanya karena kejadian traumatis yang merengut kebahagiaan keduanya.

*******

Prolog / Pembukaan :

Nyanyian lagu selamat ulang tahun terdengar, ketika semua sepasang suami istri tengah merayakan hari ulang tahun putra pertama keduanya yang baru menginjak usia 9 tahun. Sang putra terlihat bahagia, sembari menatap adiknya yang sudah berdiri di hadapan kue dengan mata berbinar-binar untuk memakan kue kakaknya itu.

"Kit mundur sedikit sayang."

Suara lembut seorang wanita muda yang merupakan ibu dari kedua anak laki-laki itu, memanggil putra bungsunya untuk sedikit menundurkan diri ketika anak sulungnya ingin meniup kue ulang tahun miliknya.

"Phi Kong ... Phi Kong, kit mau meniup lilin juga phi."

Di tariknya pakaian kakaknya itu pelan, sembari berjinjit untuk melihat kue kakaknya yang menyala dengan lilin indah di atasnya, karena tingginya tidak memadai.

Kongpob nama kakak anak kecil berwajah manis nan polos itu memundurkan tubuhnya, dan berinisiatif untuk mengambilkan sebuah bangku kecil untuk adiknya.

"Naik kit."

Di bantunya adiknya itu untuk naik, dan keduanya pun meniup lilin itu dengan semangat, tidak hanya meniup lilin saja ternyata Krist nama anak kecil itu juga ingin memotong kue kakaknya, tentu saja ibu keduanya melarangnya. Tetapi sang kakak dengan mudahnya mengalah pada adik kecil nan manisnya itu.

Ketika kedua orang tua mereka menyuruh si kecil untuk menyuapkan kue itu pada kakaknya yang tengah berulang tahun, anak itu justru memakan kuenya sendiri. Hingga Kongpob yang gemas dengan kelakuan adiknya pun mengecup gemas pipi Krist.

Sementara sang adik hanya tersenyum manis pada kakaknya, dan terus memakan kue coklat yang ada di hadapannya, karena itu merupakan makanan kesukaan si adik.