4. Kamera dan Buku

93 12 3
                                    

Setelah kutanya siapa dirinya, dia langsung melarikan diri. "Aaargghhhh," batinku meledak sekaligus takut.

🕳🕳🕳

(Ineztania Nararya Yolanda)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ineztania Nararya Yolanda)

(Feminim, stylish, cantik, good looking, baik, loyal)

Ini adalah bulan ketiga aku dan Yola bekerja di toko kue.

Beberapa saat dalam perjalanan menuju toko, tetiba ada sekilas narasi lagi lewat di otakku,

"Hidup ... Apa ini yang aku mau? Tanpanya dan tertawa sendiri menyeringai puas. Hai duniaku yang pernah tergoda oleh pesonanya. Jujur saja, kau merindukannya, bukan?"

Batinku lalu bertanya-tanya lagi tentang narasi itu, sepanjang perjalanan aku hanya menghabiskan waktuku dengan memikirkan kalimat-kalimat yang aku tak tahu darimana asalnya.

Sesampainya di toko kue aku dan Yola segera bersiap-siap. Disana sudah ada mba Novi (senior kasir) dan kak Jio (senior cook helper).

"Hai Aruna, morning," sapa kak Jio padaku. Yap! Dia selalu memanggilku Aruna, bukan Jani. Karena mungkin memang tidak terbiasa dengan nama panggilanku, maklumlah kan baru kenal.

"Pagi kak Jio, mba Novi," balasku yang diiringi dengan senyum.

"Jani, aku mau ke toilet dulu, tolong dong nih tasku simpen di loker," kata Yola sembali menyodorkan tasnya.

"Sip," balasku.

Hari semakin siang, dan tak terasa jam istirahat akhirnya tiba. "Jan, aku mau ke mini market. Mau titip? Atau mau ikut?" tanya Yola.

"Titip aja Yol,"

"Titip apa?"

"Hmmmm, air mineral, yoghurt sama 2 ciki qtela ya,"

"Sip-sip"

Terlihat Yola sedang menunggu jalan lenggang untuk disebrangi, tapi dia putar balik ke arahku.

"Ada apa Yo?" tanyaku heran

"Ada apa-ada apa! Uangmu mana Janii?" gerutunya sambil mencubit kecil bahuku dengan wajah yang gemas.

"Ahahah iya ya Yol, aku lupa. Kamu kan boke," jawabku sambil mengeluarkan uang dari dalam saku. Setelah itu Yola benar-benar menyebrang ke mini market.

Ketika sedang menunggu Yola, aku mendengar notification di hpku berbunyi.

Tring tring

Langsung saja kubuka, "Instagram? Daniel Hoshea? Siapa nih?" aku mengerutkan keningku tanda heran. Kulihat beberapa feedsnya yang tidak terlalu banyak. "Haaaaa??!!!" teriak batinku dengan mata melotot dan bibir menganga, "inikan orang yang kemarin!?" gumamku.

"Aruna, mau cobain?" tiba-tiba kak Jio sudah ada di sampingku dengan roti berselai blueberry di atasnya. Ah, dia membuyarkan keherananku terhadap akun itu.

Aruna [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang