Tuhan, haruskah aku menjelajahi semesta yang Kau cipta agar aku tahu jawabannya?
Atau perlukah aku membuka cakrawala dengan segenggam asa saja?
Dalam perjalanan ini, secercah cahaya berpendar di ujung kaki langit, kuamati, lalu kunanti."Yo, kamu punya temen atau sodara yang kuliah di sana gak?" Tanya Jani sambil menunjuk ke arah gedung yang sedari tadi dia pandangi, bertuliskan Universitas Pelita Bangsa.
"Ada, sodaraku kuliah di sana jurusan Manajemen," jawabnya.
"Oh gitu,"
"Kenapa emang? Kamu mau kuliah di sana juga?" Tanya Yola.
"Siapa bilang?" Jawab Jani seraya mengembalikan pandangannya ke depan setelah berlama-lama mengamati gedung besar tersebut.
🎬🎬🎬
"Aruna! Sini," Panggil Jio dari arah luar, terlihat sedang bersama dengan orang lain.
"Iya, kak." Jawab Jani yang langsung menghampirinya, tapi ...
Lelaki ini? Astaga naga api! Ngapain?
"Katanya dia mau ketemu sama kamu, calon istrinya," jelas Jio dengan memasang muka kecut.
"Hai, Aruna Langit Rinjani." Sapanya dengan melambaikan tangan ke arah Jani.
"Maaf, bukan muhrim," Jawab Jani,
Sadar atau tidak, Jani secara langsung menolak kehadiran lelaki ini, Jio yang menyaksikan tingkah mereka, tersenyum puas sambil melirik ke arah lelaki itu. Tiba-tiba Novi berteriak dari dalam memanggil Jio, sontak Jio langsung masuk ke dalam.
"Jani, aku mau kenal sama kamu lebih jauh lagi, boleh?" Tanya lelaki itu.
"Buat apa? Kalau ada perlu, langsung to the point aja, aku hanya punya waktu 10 menit kalau keluar di saat jam kerja,"
"Aku cuma mau mempersiapkan mentalku untuk lebih berani mendekatimu dan pertanyaan pertamaku adalah to the point yang kamu minta barusan,"
"Dan aku gak mau tau apa-apa tentang kamu. Berhenti mengikutiku dan berhenti so cool ya! Penguntit!" Cerca Jani yang ekspresi mukanya menunjukan kekesalan.
"Lucu ya, niatku baik dan sambutanmu seperti ini. Apa kamu tipe cewek yang sering disakiti?" Tanya lelaki itu, seketika Jani langsung naik pitam, tapi ia sadar akan satu hal. Iya, satu hal. Sesuatu yang pernah ia alami, yang bahkan sampai sekarang ia masih takut untuk memulainya kembali. Jadi, ia memilih diam.
"Kenapa diam? Kalau memang itu masalahmu, biar aku yang jadi obatnya." Ucap pria itu sambil memandang wajah Jani yang seketika tatapannya menjadi kosong.
"Gak usah, aku permisi." Jawab Jani yang segera berbalik badan, tetapi sebelum badan sepenuhnya terbalik, lelaki itu berkata,
"Namaku Demitrius Daniel Hoshea Azeo, 23 tahun, siap menjadi pendampingmu di segala kondisi dan situasi, aku mahasiswa semester 4 di Universitas Pelita Bangsa, dan mengagumi Aruna Langit Rinjani karena ia merupakan wanita cantik dan ceria dan lucu dan entah kenapa aku suka sama dia,"
Saat itu, hanya dengingan yang Jani dengar, dan satu hal yang ia pikirkan "Mengapa dia sampai melakukan hal ini?"
Hatinya menjadi berdegup lebih kencang, Jani tak habis pikir kenapa ada lelaki seperti dia? Penguntit, tukang curi foto, sok misterius, sok baik, sok cool dan mengaku bahwa aku calon istrinya. Lalu mengapa hatinya berdegup jika iya itu yang Jani simpulkan dari Daniel?
Nama : Demitrius Daniel Hoshea Azeo
Panggilan Akrab : Daniel atau Demi
Tanggal lahir : 21 Mei
Hobi : travelling, photography dan memikirkan Aruna.
Cita-cita : pengusaha
Anak IT_______________________________________
Sampai sini dolo yaa, insyaa allah mulai hari ini akan update seminggu sekali, aku sibuk kerja soalnya, maafkan aku. Semoga aku bisa lebih konsisten ya😢😊 aamiin
Wassalam
Salam daffodil,
Luneel
KAMU SEDANG MEMBACA
Aruna [ REVISI ]
RomansaAwal mula aku menyadari, bahwa cinta dapat tergantung di antara langit dan bumi. Padahal aku adalah langit, tapi dalam cerita ini, aku sebagai bumi. Ingin kenal dengan Aruna Langit Rinjani yang menjadi bumi? Mari masuk ke dalam dunianya yang bukan...