6. Fadli Adli Muhammad Latif

77 5 1
                                    

"Janiiiiiiii ..." teriak Yola dari dalam kamar mandi sambil mengetuk pintunya sedikit keras.

Jani yang tengah tenggelam dalam mimpi pun dikejutkannya. Matanya seketika terbuka karena kaget mendengar teriakan Yola.

"Berisik Yola!" Timpalnya sembari membalikan badan dan memeluk guling kesayangannya.

"Janiiii iiih ambilin handukku!! Aku lupa!!" Teriak Yola kedua kalinya.

Jani masih asik bergelut dengan kantuknya. Sementara tangannya sibuk menepuk-nepuk pundak Angka yang ada di sampingnya. "Angka ... ambilin Yola handuk Angkaaaaa ...," ucap Jani.

"Hmmm ..." jawab Angka sambil beranjak dari tempat tidur dan mengambil handuk lalu memberikannya pada Yola.

Angka kembali tidur di samping Jani.

"Jan!" Kata Yola sambil mencubit pipi Jani. "Bangun woy! Solat subuh!" Lanjutnya.

Seketika Jani bangun dan bersegera ke kamar mandi mengambil wudhu.

🎬🎬🎬

Waktu menunjukan pukul 15:40.

"Sip! Kuy!" Ajak Yola yang sudah siap dengan stylenya yg fashionable dan feminim. Sementara Angka yang sudah siap dengan gaya casual ala-ala ketomboyannya tengah asik memainkan handphonenya.

"Yuk!" Jawab Jani yang tak kalah siap dengan gaya seadanya dan semoodnya.

Jika ditanya bagaimana style hang out versi Jani, hmmm. Begini, Jani itu termasuk gadis yang ambivert, terkadang dia begitu memperhatikan penampilannya, tetapi terkadang bisa sangat tak acuh dengan gayanya. Satu hal mengenai gaya berpakaian Jani, ia tak pernah memakai celana jeans. Bukannya tidak terbeli, tetapi hanya tidak suka. Celana yang paling banyak Jani koleksi adalah celana jenis kulot dan jogger dengan warna-warna yang tidak mencolok.

Oke balik lagi ke cerita inti ya.

Hari ini adalah hari ke dua Angka berada di perantauan Jani dan Yola. Semalan Jani sempat menceritakan toko buku favoritnya dan berapa banyak buku yang telah ia beli di toko tersebut, Angka menjadi tertarik untuk berkunjung ke toko buku langganan Jani.

Hari ini Jani mengajak rekan-rekannya itu untuk pergi ke toko buku. Angka mengiyakan untuk membeli beberapa buku, sedangkan Yola memilih berpisah di tengah perjalanan dan memilih untuk refreshing bersama sang kekasih.

Sesampainya di toko buku.

"Angka! Lihat ini! Bagus banget ya Allah ..." kata Jani sambil mengambil salah satu buku dengan cover berwarna ungu muda.

"Bagus tuh Jan, coba kamu lihat sinopsisnya," jawab Angka menanggapi reaksi Jani.

"Jan, aku ke sebelah sana ya," ucap Angka, Jani pun mengangguk setuju.

Sedang asik Jani melihat-lihat cover novel di kedua tangannya, tiba-tiba ada seorang lelaki berdiri di sampingnya.

"Siapa nih?" Gumam Jani dalam hatinya. Sempat ia berpikiran bahwa pria itu adalah pria misterius yang sering memata-matainya.

Kemudian pria itu angkat bicara sebelum Jani menoleh ke arahnya, "Dari dulu gak berubah ya, tetep jadi drama romance book hunter ckck," ucapnya sambil menutup mulut dengan  tawa kecilnya.

Sontak saja Jani langsung menoleh karena sudah tak asing lagi dengan suara itu,"kak Fadli!" Kagetnya sembari memegangi buku yang semakin erat digenggamannya.

"Aruna Langit Rinjani, apa kabar?" Kata pria yang dipanggil kak Fadli itu,

"Alhamdulillah baik kak, ya Allah kak Fadliii, lama gak ketemu. Gak nyangka bakal ketemu di sini," jawab Jani.

Aruna [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang