PROLOG

432 157 156
                                    

"Kadek, dimana?" Suara itu terdengar jelas di telinga Kadek melalui ponsel yang digenggamnya.

"Dirumah, kenapa?"

"Mau keluar?"

Kadek menghela napas panjang lalu menggeleng. "Enggak kak, lagi gak mood"

Sama seperti di sebrang sana, lawan bicaranya menghela napas pula. "Permen kapas, mau?" Tawarnya berharap yang ditawari goyah.

Senyum kadek seketika langsung mengembang dan mengangguk antusias walaupun tak terlihat oleh lawan bicaranya. "Mau! Bentar gue siap siap dulu!"

"Gue..... bentar lagi otw. Kalau gitu, gue patiin boleh?"

Hening tak ada jawaban karena Kadek meninggalkan ponselnya diatas kasur tanpa mematikannya. Sedangkan orangnya? Sudah berlar ke kamar mandi begitu saja.

Kadek [✓✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang