3. An Accident

11.4K 1K 83
                                    

VOTE KOMEN JAN LUPA!
Happy Reading❣
.
.
.

Hana sudah berkali-kali bergulingan tidak jelas diatas kasurnya. Dia memang sudah selesai mengerjakan semua tugas sekolahnya sejak tadi. Dan saat ini kepalanya serasa ingin meledak terlalu memaksa berpikir, yang biasanya gadis itu malas berpikir.

Hana juga berkali-kali merasa tidak nyaman, seperti ada hal berat yang sedang ia pikirkan dan itu membuat hatinya tidak tenang.

Tentang Wonwoo, pria dingin yang ia temui di halte siang tadi. Entah kenapa pertemuan singkat itu bisa membuatnya pusing hanya karena mengingatnya. Hana juga heran, kenapa dirinya terlalu memikirkan pria yang baru ia temui sekali itu.

Hana merentangkan tubuhnya, menatap langit-langit kamarnya dengan perasaan tidak jelasnya,"Gue kok kepikiran banget sih sama tuh orang, ngapa gue jadi penasaran gini yak," gumam Hana pelan.

Ceklek

Hana melirik pintu yang terbuka itu, ada seseorang yang baru saja membuka pintu kamarnya bersamaan dengan masuknya seorang pria tampan berkulit sedikit lebih tan. Siapa lagi jika bukan Mingyu.


Bukannya menyambut dengan senyuman, Hana malah menatap Mingyu dengan tatapan tajam, seolah kakaknya ini adalah lalat yang harus dibunuh dan dimusnahkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bukannya menyambut dengan senyuman, Hana malah menatap Mingyu dengan tatapan tajam, seolah kakaknya ini adalah lalat yang harus dibunuh dan dimusnahkan. Dia masih kesal ya dengan Mingyu yang mengutamakan beli gitar dengan temannya dari pada mengantarnya pulang. Walaupun sekarang ia pulang dengan selamat, tapi kan ini cukup menyebalkan.

"Dihh marah nih sama gue?" Goda Mingyu seraya mencolek dagu Hana. Hana langsung menepis kasar tangan Mingyu.

"Apa?!" Sarkas Hana.

"Maaffin gue yaaaa," ucap Mingyu dengan nada bersalahnya. Pria itu kemudian duduk didepan Hana.

"Gue tuh lupa udah janji sama Joshua. Besok gue traktir Starbucks deh," sebenarnya Hana tidak masalah soal Mingyu yang tidak bisa menemaninya. Masalahnya Mingyu tidak bilang sebelumnya, apa lagi Mingyu punya janji dengannya akan mampir beli ice cream di market depan.

Walau hanya sederhana, Hana tetap kesal jika Mingyu melakukan itu.

"Starbucks bener loh yaaa. Boong lagi awas!" Ancam Hana sambil berkacak pinggang. Mingyu terkekeh, adiknya memang mudah berubah moodnya. Mingyu mengacak gemas rambut Hana.

"Kakkkkkk," rengek Hana.

"Bahahha. Maap. Btw, lo tadi pulang sama siapa?" Tanya Mingyu lagi.

[✔] MINE | Jeon WonwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang