10.Sweet Moment

1K 48 0
                                    

"yang...." Panggil Dika pada Zika yang sedang gigitin kuku jari.

Zika menoleh ke samping dimana Dika duduk.

"Apeee" tanya Zika dengan nada malas.

Dika cemberut.

"Muka biasa aja..pengen di tabok deh" cibir Zika.

"Ish ya ampun...jahat banget sih" Dika cemberut.

"Adoh Zik...Laki Lo manja banget ya?" Rozy menarik kursi makan lalu mengambil buah apel di keranjang buah, dan memakannya.

"Tau tuh" ucap Zika acuh.

Zika itu kalo lagi asyik sama makanannya ya bakalan acuh sama sekeliling nya.

"Diem deh lu Kampret! Mana si Zisya?" Tanya Dika.

Zika menoleh ke sekeliling.
Dia baru sadar kalo belum melihat Zika.

"Owh..dia di kamar nya, badannya panas" ucap Rozy.

"APAAAA" Zika berteriak membuat Rozy dan Dika harus menutup telinga mereka.

"Gila Yee..suara lu udah kaya toak!" Dengus Rozy.

Zika menyengir.
Dia gak salah dong ya... Kan dia kaget dengar Zisya sakit.

"Perasaan tadi pas tidur sama gue gak sakit deh??" Gumam Zika.

Saat ini mereka tengah berada di rumah kecil milik Dika.
Rumah ini terletak di desa, walau kecil, tapi rumah ini terlihat elegan dan mewah.

Zika dan Dika serta Rozy dan Zisya mereka itu kesini karena kerabat Dika ada yang menikah.
Dan Dika mengajak Zika, dan Zika mengajak Rozy dan Zisya ikut juga.
Zika yakin, pasti itu sahabat-sahabat nya yang lain pada nyariin mereka.

Awalnya keluarga nya menyuruh Dika untuk tinggal di rumah itu.
Dika gak mau, Dika memilih untuk pergi ke rumah kecil nya, dia merindukan rumah ini.

"I don't know" Rozy mengedikan bahunya acuh..

Pletak!

Zika menjitak kepala Rozy dengan sendok makanya.
Dika yang melihat itu hanya bisa meringis melihat keganasan belahan jiwanya itu..

Asseekk...

"Sakit Dodol!" Dengus Rozy.

"Bodo amat! Lo kan cowoknya! Peduli dikit Napa itu sama Zisya" omel Zika.

****

"Lemes gue Zika..." Rengek Zisya.

Zika mendengus.
Ini anak susah banget disuruh bangun, bangun untuk minum obat padahal.

"Zisya....bangun dulu, minum obat nya kampreett! Lo pengen gue jitak ya?!" Ucap Zika sangar.

Zisya meringis.
"Iya-iya" ucap Zisya dengan ogah-ogahan.

Zisya duduk di kepala ranjang.
Dan zika yang mengambil minum di nakas samping ranjang, lalu memberikan obat serta air minum kepada Zisya.

"Lo sih...liburan malah sakit!" Decak Zika.

"Udah tidur Lo" sirih Zika.

"Duh Zika...jangan ngomel Mulu...sakit nih kepala gue" Zisya merengek.

Zika menghela nafas.
"Oke-oke"

Zika keluar dari kamar setelah melihat Zisya kembali tidur.

Di ruang tengah Zika melihat Rozy dan juga Dika berada di ruang tengah itu sambil menonton tv.

Dika memakan kacang sambil memainkan handphone nya.

Rozy ya matanya natap tv terus.

Zika mendengus.
Dika ini sebenarnya mau nonton tv, atau main hp?

Zika duduk di samping Dika, lalu memeluk Dika dari samping.

Dika menghentikan memainkan handphone nya, dia menoleh ke Zika lalu mengecup pipi Zika.

"Udh deh...jangan buat gue iri... Zisya lagi sakit tuh" cibir Rozy.

"Sian sekali kamu nak" Dika berkata dramatis, dia menepuk-nepuk pundak Rozy.

Kebetulan Rozy duduknya di samping Dika, dan Dika itu duduk  di antara Zika dan Rozy.

Rozy mengangguk-anggukkan kepalanya,lalu memegang dadanya selayaknya orang yang sakit hati.

"Jijay gue mah!" Zika bergidik geli.

Biasa juga Rozy gak begini-begini amat? Rozy itu orangnya kalem.. nah ini??

Salah minum obat kayaknya si Rozy.
Pikir Zika.

"Itu pasti Ansyah CS sama yang lain lagi pada nyariin" ucap Rozy seraya memasukan kripik kentang ke dalam mulutnya.

"Lo sih yang jahat Dik, kaga mau ngajak mereka" ucap Zika.

Rozy mengangguk-anggukkan kepala nya, membenarkan perkataan Zika.

"Serah gue lah...gue lagi mau kubur sama kalian aja" ucap Dika santai.

"Libur dodol! Bukan kubur, Lo mau mati apa ya?!" Protes Zika.

"Alah...typo gue kan, iya itu maksud gue!" Dengus Dika.

"Aarrgghhh...kacang rebus gue disini! Udah ah, mending gue berenang" ucap Rozy, Rozy meninggalkan Zika dan Dika yang acuh tak acuh pada nya

Sabar...sabar..orang sabar bakalan ganteng kok:-)
Batin Rozy menyemangati diri sendiri.

Tapi saat dia melewati kamar yang di tempati Zisya, Rozy malah masuk ke kamar Zisya, enggak jadi berenang dianya mah..

Di lihatnya Zisya yang tengah terbaring di tempat tidur dengan selimut yang menutupi hampir seluruh bagian badannya.

"Aihh...handuknya sampe kering begini? Panas banget pacar gue..." Gumam nya ketika mengecek handuk yang tertempel di kening Zisya.

Rozy mengambil handuk itu dan meletakkan di baskom yang berisi air lalu di peras dan handuk itu di letakkan di kening Zisya lagi.

"Cepat sembuh sayang" Ucapnya setelah mencium kening Zisya, lalu Rozy pun pergi keluar kamar.

Di sela-sela tidurnya, Tanpa disadari oleh Rozy, Zisya tengah tersenyum.

*

"Sini...ntar masuk Angin, udah malam tauk..." Sungut Dika sambil mengibas-ngibaskan tangannya menyuruh Dika mendekat.

Dika yang tengah selesai berenang itu mendekat ke Zika dan mengambil handuk yang ada di tangan Zika.

"Ini juga udah selesai yang.." ucap Dika lembut.

"Iyeee...ayo ke kamar Lo, Lo ganti baju dulu, ntar gue keringin rambut Lo"

"Iyaa..."

Yahh.. walaupun mereka sering berantem, tapi ya gitu..ada saatnya mereka bersifat romantis. Dan hal itu yang membuat hubungan mereka bertahan lama.

Tengil+Tengil=Tengil kuadrat [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang