12. Liburan Langkah

844 47 1
                                    

"ROZY... ROZY YANG ONO MIRIP LOO TUUHH" teriak Dika sambil menunjuk Pada Monyet yang bergelantungan di pohon.

"WUAHAHAHAH.... MIRIP SIH EMANG" tawa Ansyah, Arsya, dan Fikri.
Sementara Rozy mendengus melihatnya.

Para cewek malah asyik berselfi ria setiap ke area-area binatang yang berbeda.

"Mirip Elo yang ada!" Ketus Rozy.

"Woh...tidak...muka saya mah ganteng, gak cocok di samakan dengan Monyet yakannn..." seru Dika bangga.

Memang iya sih, Muka Dika itu ganteng. Alis tebal, bibir pink alami, putih, behhh pokonya ganteng deh.
Tapi di cerita ini Orang ganteng sifatnya tengil, gak kayak di cerita-cerita lain, kalo orang ganteng dan pemeran utama kebanyakan bersifat dingin.

Zika yang tadinya sangat amat bersemangat kini terduduk di rumput dengan wajah menahan sakit.

Tata yang menyadari raut wajah Zika langsung bertanya pada Zika.

"Zika, Lo kenapa?" tanya Tata.

Zika mendongak melihat Tata.
Zika menggeleng.
"Gapapa gue Ta" bohong nya.

"DIKAAA...ZIKA KESAKITAAAN INI" teriak Syarah pada Dika.

"Heh kampang! Jangan tereak-tereak bisa kaga?!" Ketus Angkasa.

Syarah mencebik kesal.
"Sesuka sayang dong " acuhnya.

Dika melihat Zika yang tengah terduduk itu.

"Kenapa yang? Sakit perutnya?" tanya Dika saat tengah berjongkok.

Zika mengangguk.
"Iya.."  lirihnya.

Memang Perut Zika saat ini sedang sakit.
Dia itu punya penyakit lambung, gak boleh telat makan. Dan Zika dari tadi itu belum ada makan, ya maka dari itu perutnya sekarang sakit.

"Lo kan dari tadi belum makan Nyet" Ucap Tata.

Dika melotot ke Zika, sementara yang di pelototi nyengir.
Lalu Dika menoyor kepala Zika pelan yang membuat Zika mencebik.

"Njir banget sih ah! Malah di toyor" gerutunya.

"Suruh siapa gak makan ha?! Nyari penyakit aja!" Ujar Dika galak.

Zika meringis mendengar nada galak Dika.
Karena gak mau Dika marah-marah lagi, Zika berpura-pura kesakitan parah.

"Adoh-adohhh...Sakit perut gue elaah....mamakke...bapakeee... tolongin anak mu iniiii" pekiknya yang membuat orang-orang yang ada di sekitar mereka melihat ke Zika.

"Malu gue sumpah" Ucap Zisya sambil menutupi wajahnya dengan tas selempang kecilnya.

"Sama kampret" Ujar Nurul, Nurul juga melakukan hal yang sama seperti Zisya.

Dika makin panik.
Dia menggendong Zika ala bridal.

"Gue mau bawa Zika ke klinik dekat sini, kalo kalian masih mau lanjut, lanjut aja" Setelah mengatakan itu Dika pun pergi bersama Zika yang berada di gendongan nya.

Selepas kepergian Dika dan Zika
Mereka saling pandang.

"Gimana? Lanjut atau nyusul tuh mereka berdua?" tanya Rozy.

"Susul aja yuk" Ucap Zisya.

Gitu-gitu Zisya khawatir sama sahabat sarap nya itu.

"Yaudah kita susul aja" Ucap Arsya.

***

"Makanya! Lain kali itu makan dulu, jangan gak makan, jadinya gini kan?! Gimana? Enak enggak rasanya?!" Omel Dika.

Hadehhh...Zika ngerasa panas sama telinga ini.
Gimana enggak? Dari tadi Si Dika ngomelllll... muluuu.. Buat Zika makin sakit perut.

"Haa...dengerin tuh Zik" ucap Andini sambil memakan permen nya.

Mereka semua tengah berada di ruang inap Zika
Zika di haruskan menginap untuk sehari.
Liburan yang rencananya akan dinikmati di tempat hiburan malah jadi di rumah sakit!

"Marahin aja Dik.. memang bandel sih" Kompor Tata.

Zika menatap Tata tajam
Untung aja ini dia lagi sakit Yaa..kalo enggak udah Zika tempeleng itu kepala Tata.
Bodo amat kalo Arsya marah, Zika kan lebih garang dari siapa pun.
Kecuali Mama tercinta nya Yaaa...

"Iya emang.. bandel banget di bilangin sih, perlu gue kasih tau orang tua Lo?" Ancam Dika.

Zika langsung membelalak Lalu menggeleng.

"Jangan...ntar gue makin di ceramahin lagi sama Mama gue Njir.." Ucap Zika bergidik ngeri.

"Yaudah, ini makan" Dika menyuapi bubur yang berasal dari rumah sakit pada Zika.

Baru satu sendok Zika makan, Zika sudah berlari ke kamar mandi untuk muntah.
Dika mengikuti dari belakang dan membantu Zika dengan mengelus-elus tengkuk leher Zika.

"Aahh..gak enak...mual gue.." Eluh nya.

"Yaudah-yaudah...enggak makan itu lagi, tidur aja yuk, istirahat" ajak Dika, dan di balas anggukan oleh Zika.

Dika memapah Zika ke brankar dan menyelimuti Zika.

"Yeaayy...kita nginap di rumah sakit..." Zisya memaksakan senyum.

"Gapapa Sya... itung-itung nambah momen, kan jarang-jarang tuh kita liburan di rumah sakit" ucap Andini.

"Iya Puluuttt" seru Tata dan Syarah.

Semua tertawa.
Dan pada akhirnya, malam itu mereka habiskan di rumah sakit, tidur tak beraturan, ada yang di lantai, di sofa dan yang paling mengenaskan itu ya Si Arsya, tidur dekat kamar mandi.

Poor.. Arsya...

Tengil+Tengil=Tengil kuadrat [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang