2.BangAli

2.5K 115 0
                                    

"Assalamualaikum...Azika,anak paling cantik dan manis pulaaangg"pekik Azika saat memasuki rumah.

"Berisik deh Lo kak"Dengus sang adek.

Risyad namanya.

Risyad lagi asik ngemil,sambil nonton tv.

"Sesuka gue dong...Mama mana?"Tanya Azika.

"Kerja"Ucap Risyad.

Azika mengangguk..lalu dia langsung pergi ke kamar.

***

Azika bersiap-siap untuk pergi kerja.

Bukannya dia gak mampu orangnya,malahan dia sangat mampu,cuma dia mau mandiri aja gitu..

Azika punya Caffe, caffe-caffe anak muda,banyak yang datang ke situ, dikarenakan dekorat nya unik dan menarik.

"Huh.. Alhamdulillah Lo datang,banyak bener tau ini pelanggan"Adu Tata.

Iya,Tata dan Azika berkerja sama.
Caffe nya punya Azika, tapi tata berkerja disitu juga.

Yang melayani caffe disitu cuma azika sama Tata.
Terkadang Zisya juga bantu.

"Mangap atuh neng,gue tadi kesini nya naik sepeda"Ucap Azika,dia menggelung rambutnya,agar tidak risih.

"Ngapa Lo naik sepeda dodol? Kan ada motor?kalo gak mau naik mobil"Ucap Tata greget.

"Sengaja,mau mengurangi polusi udara"Ucap azika,Azika mulai memasak pesanan pelanggan.

Sedangkan Tata juga ikut masak.

"Itu kaya nya rame deh Ta, Suruh Zisya kesini lah,banyak bener..kita butuh tenaga kerja"Ucap Azika.

"Kalo Lo butuh,kenapa gak memperkerjakan karyawan lain? Mana tau mereka mau?"Ucap Tata.

Azika tampak berfikir.
"Yaudah deh,tapi Lo bisa buat poster lowongan nya kan?"Tanya Azika.

Tata mengangguk.
"Bisa kok"Ucap Tata.

*****

"Assalamualaikum"Ucap salam Zisya.

"Waalaikumsallam"Ucap Tata dan Azika.

"Butuh bantuan Yaa"Ucap Zisya.

"Enggak,yang kita butuhin, pertolongan"Ucap Azika dengan nada polosnya.

Zisya gemes gitu sama Azika
Dia mengrauk muka Azika.

"Zika sayang..tapi gue lebih sayang Rozy,itu sama ajaaa"gemas Zisya.

"Sama ya?"Azika memasang wajah polos.

"Tau lah"Acuh Zisya.

Zisya lebih memilih mengantarkan pesanan-pesanan ke meja pelanggan.

*
*

"Permisi,mm..bisa panggil kan pemilik restoran?"Tanya cowo cakep,dia bertanya ke Zisya.

Tapi Zisya nya gak sadar.
"Lo ngomong ke siapa?"Tanya Zisya.

Cowo itu memasang wajah tanpa ekspresi nya.
"Sama hantu!"ketus nya.

"Ye..ngambekan,bentaran"Ucap Zisya,dia memanggil Azika.

"Zik,ada yang nyari Lo"Ucap Zisya.

Azika menggernyit.
"Siapa?"tanya Azika.

"Kaga tau gue,cowo,cakep lah"Ucap Zisya.

"Inget Rozy"peringat Tata.

"Woles..kalo Rozy,udah tersimpan di hati gue"Ucap Zisya bangga.

"Owh..itu palingan fans gue,aduhh..biasa deh,Cecan mah gini"Ucap Azika songong.

"Idihh"desis Zisya dan Tata.

***
***

"Bang Aliiiii"seru Azika,ketika melihat cowo yang dimaksud Zisya.

Cowo yang di panggil Ali itu berdiri..dia merentangkan kedua tangannya,kode agar Azika memeluk.

Bukannya meluk,Azika malah menoyor kepala Ali.

"Kok di toyor sih dek?"sungut Ali.

"Ya habisnya Abang,bukannya ngabarin kalo balik ke indo,nyebelin tauuu"Dengus Azika manja.

"Hehehe..maaf"Ali nyengir.

"Peluk dong"ucap Ali.

Azika mengangguk,lalu dia memeluk Ali.

Ali itu,Abang dari Azika.
Abang kandung nya.
Ali tinggal di Mekah,ikut kakek mereka
Sekaligus bekerja disana.

"Eehhh... lepas-lepas"

Seseorang memisahkan Azika dan Ali yang tengah berpelukan.

"CK! Rese deh Dikaa"Dengus Azika.

"Aduh bebeb, gantian dong,peyuk akoh"Ucap Dika.

Azika gantian memeluk Dika.

Rozy, Ansyah, Fikri, dan Arsya sudah terbiasa melihat ke alay-an sahabat mereka itu.
Mereka duduk di sofa samping tempat duduk Ali.

Ali menggernyit, kemudian dia berdehem.

"Ekhem"

Azika dan Dika melepaskan pelukan mereka.

"Siapa dia dek?"tanya Ali.

Dika langsung mengulurkan tangannya ke Ali.
"Kenalin,calon imam dari Azika Falisha Gomer"ucap Dika dengan gaya tengil nya.

"Halahh.. pencitraan lu"Cibir Rozy.

"Sirik aee Lo, Sono cari Zisya"Sewot Dika.

"Wuih..ide bagus,zik,Zisya ada di dapur kan ya?"tanya Rozy.

"Yo'i ma'broo.."ucap Azika.

"Oke deh,gue kesana"Ucap Rozy.

"Nasib jadi jomblo..."ucap Fikri,Ansyah,Arsya bersamaan,mereka mengelus dada berjama'ah.

"Jadi...kenalin,ini Abang gue,Bang Ali namanya,dan bang,ini pacar aku,Dika namanya"Ucap Azika.

"Mm.. oke"Ucap Ali,dia kembali duduk.

Dan Dika mengikuti.

"Sono Lo ke dapur, pelanggan udah pada ngomel tauu"usir Dika.

"Lah?? Perasaan gue yang punya cafe,kok Lo yang ngatur?"tanya Azika.

"Lah? Iya ya??"Dika menggaruk rambutnya yang memang gatal itu, kebetulan,Dika belum mencuci rambutnya,udah hampir seminggu kaya nya.

"Iya dong,yaudah deh,gue mau masak dulu,yaudah bang,semua,gue tinggal"Ucap Azika.

Dan diangguki oleh ke-lima cowok itu.

Ali jadi gak yakin,dengan pilihan adiknya itu? Cowok nya gesrek,ceweknya juga iya?
Kalo seandainya mereka nantinya beneran jodoh,terus punya anak,anaknya jadi apa dong? Kan gak mungkin gesrek kuadrat.

Wahh..sepertinya Ali harus bersiap-siap untuk menjaga keponakannya nanti,agar keponakan nya gak gila kaya orang tua nya.

"Harap maklum bang"Ucap Ansyah.

Ali mengangguk,lalu tersenyum canggung.

Tengil+Tengil=Tengil kuadrat [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang