20.

861 40 1
                                    

"Abang? Lo kok bisa disini?" Tanya Azika, saat dia telah menyalim tangan Abang nya itu.

"Abang gak balik, Abang nyusul kamu" jawab Ali.

Tadi memang Azika minta dianterin sama bang Ali, Azika kira Ali balik, ternyata ngikut.

"Maksud kakak tadi apa?" Kali ini Rozy yang bertanya.

"Maksud kakak, kakak mau bertanggung jawab atas kehamilan Syarah" ucap Ali, membuat Syarah membelalak.

"Ha?"

"Iya, kakak bakalan nikahin kamu, seminggu lagi" jawab Ali.

¶¶}

"Anjir...gue gak nyangka kalo Syarah bakalan jadi kakak ipar gue, aahh gak rela gue... masa gue harus manggil Lo kakak sih??" Sungut Azika.

Tuk!

Dika menyentil kening Azika.

"Takdir, mau gimana pun juga, Lo harus manggil Syarah kakak" kata Dika

"Tau Lo Zik.."timpal Andini.

Azika tersenyum.
"Iya-iya, santuy...gue cuma becanda Ajaa" ucapnya.

"Jadi gimana, Syarah gak kuliah lagi dong?" Tanya Nurul

Azika mengangguk.

"Iya, pihak kampus udah ngeluarin Syarah, karena kabar itu udah nyebar" ucap Azika

"Siapa sih yang nyebar gosip itu??! Pengen gue ulek tuh orang?" Geram Zisya

"Sabar Zisya.." Rozy mengelus pundak Zisya.

"Kesel tauu" sungut Zisya.

"Selow guys, udah gue selidiki, besok juga ketahuan siapa orangnya" ucap Arsya.

"Heh? Bener Lo?" Tanya Fikri

Arsya mengangguk.

"Kok Lo gak bilang dulu ke kita sih?" Gerutu Ansyah.

"Sengaja, biar surprise" ucap Arsya sekaligus nyengir

"Yaudah gapapa, bagus itu" ucap Azika

Lalu mereka semua memandang kearah Syarah dan Ali di pelaminan.

Pernikahan abangnya dan Syarah itu memang sengaja di buat besar-besaran, Ali yang meminta itu, dan orang tua mereka mengiyakan, mereka gak malu, karena mereka tau kalau Syarah itu cuma korban, dan orang tua Ali juga sudah menganggap Syarah seperti anaknya sendiri

Saat mendengar kabar itu, mama Azika lah yang paling sedih atas apa yang di timpa Syarah itu

•••

"Azika, Abang minta tolong jagain Syarah ya, Abang pulang malem soalnya" ucap Ali pada Azika

Ini sudah 1 bulan lamanya pernikahan abangnya dengan Syarah, Ali sendiri memilih untuk tinggal di rumahnya sendiri.

Tadi Azika dapat chatt dari abangnya untuk menyuruh Azika datang ke rumahnya.

"Iyaa... woles deh bang, Syarah kan sahabat Zika, ya gak sya?" Ucap Azika meminta pendapat Syarah.

Syarah tersenyum dan mengangguk dengan mengacungkan jempolnya

"Yoii" katanya.

"Nahhh... dengerkan? Owh iya.. btw Jan lupa tambahin uang jajan ya?" Ucap Azika, dia memasang pupy eyes nya.

Ali gemas dengan tingkah adiknya itu, dia mengacak rambut Azika.

"Iya-iya, kalo kamu ya...suka banget pemerasan, Abil aja jarang kaya gitu, masa kalah sama adik?" Ucap Ali

Azika memberengut kesal.

"Beda lah, Abil kan cowok" bela nya

"Ya deh, Abang pamit" kata Ali

Azika menyalim tangan abangnya, sedangkan Syarah mencium punggung tangan Ali dan Ali mencium kening Syarah

"EKHEM...YANG JOMBLO..HARAP JANGAN ESMOSI..." Teriak Azika yang mendapat gelak tawa dari Syarah dan Ali

"Ya elo kan jomblo"cibir Syarah.

"Enak aja, Dika itu apa?" Ucap Azika

"Iya dehh.."

"Hahaha..yaudah, Abang pergi, assallammualaikum.."

"Wa'alaikumsallam" ucap keduanya.

.

Setelah kepergian Ali, Azika dan Syarah duduk di sofa.

"Manggil mereka gak nih? Biar rame" usul Azika

"Gausah deh, ntar stok bulanan gue menipis" ucap Syarah membuat Azika mencebik.

"Kampret, perhitungan banget sih Lo" sungut nya.

Syarah tertawa.

"Gak ya...becanda aja gue, yaudah suruh aja mereka kesini, aing kangen juga" ucap Syarah

Azika mengangguk

"Okey.." katanya.

Hahh..

Untunglah Syarah sudah membaik, dia gak terpuruk lagi, Azika senang melihat itu

Dan berterimakasih juga Azika pada abangnya itu

Abangnya rela berkorban untuk sahabatnya ini.

Tengil+Tengil=Tengil kuadrat [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang