Chapter 7 (live with daddy)

10.2K 533 13
                                    

"tt...ttuuan..." ya aku melihat orang yang menyewaku untuk melakukan one night stand bersama nya.

Jinhwan tidak tau harus berbuat apa, dia malu walau hanya sekedar bertatap muka dengan orang yang telah menyewa nya itu ia bingung harus bagaimana sekarang, jinhwan mencoba memikirkan cara bagaimana agar ia tidak bertemu pria yang telah menyewa nya.

ketika sedang berfikir keras untuk menemukan cara itu fikiran nya terganggu oleh seorang pelayan yang kini tengah meletakan piring-piring dan gelas yang berisi makanan dan minuman yang jinhwan pesan.

"nikmatilah tuan..."ucap nya sambil tersenyum sebelum ia melangkah pergi untuk kembali melanjutkan pekerjaan nya. Jinhwan menatap lapar makanan yang kini sudah tersedia di depan nya, lalu ia mulai memakan nya dan melupakan keberadaan seorang kim hanbin yang kini tengah menatap nya dari jauh.

.
.
.

"terima kasih telah bekerja sama dengan perusahaan kami tuan yeong"ucap hanbin dengan ramah kepada tuan yeong.

"kami yang seharus nya berterimakasih tuan, perusahaan besar milikmu mau bekerjasama dengan perusahaan kecil millik kami itu merupakan suatu kehormatan"balas tuan yeong dengan ramah pula, lalu ia dan sekretaris nya pamit untuk kembali keperusahaan mereka.

"apa kita akan kembali ke perusahaan sekarang tuan?"tanya sekretaris hanbin untuk memastikan kapan ia dan tuan nya kembali ke perusahaan.

Hanbin hendak menjawab iya tapi seketika ia nya itu berganti menjadi tidak karna sekarang ini ia melihat sosok mungil yang mengisi fikiran nya sejak kemarin.

"kau kembalilah duluan, aku masih ada urusan di sini, tidak apa bukan jika kau kembali naik taksi? "tanya hanbin dengan ekspresi wajah yang sedatar mungkin, ia menyuruh sang sekretaris naik taksi karna mereka satu mobil saat pergi ke cafe.

"tidak apa apa tuan, saya permisi"pamit nya lalu melangkah pergi dari cafe.

Hanbin mulai bangun dari duduk nya dan berjalan menghampiri namja mungil yang duduk di samping kiri pintu cafe, tidak jauh dari tempat nya duduk.

Jinhwan tidak sadar bahwa kini orang yang pernah menyewa nya itu sudah duduk tepat dihadapan nya ia terlalu sibuk dengan strawberry cake nya itu, seandai nya saja hanbin tidak mengusap cream cake yang ada di sudut bibir  nya nya itu mungkin sampai cake nya belum habis jinhwan tidak akan pernah meyadari keberadaan hanbin.

"makanlah perlahan babby atau kau akan tersedak"

Suara itu jinhwan kenal suara itu lalu ia mengangkat kepala nya dan daammm wajah tanpan hanbin sudah tepat berada di depan nya.

"tt...tuan kau disini?"

"ya aku disini, merindukan ku?"tanya hanbin diiringi dengan senyum manis dari bibir nya yang sangat jarang ia tunjukan kepada siapapun.

"aah bagaimana bisa aku merindukan orang yang baru ku kenal"

"bisa saja, aku saja sudah merindukan mu sejak kau turun dari mobil ku" goda hanbin dan seketika tawa hanbin pecah melihat semburat merah yang kini memenuhi pipi jinhwan.

"kau sangat menggemaskan"ucap hanbin mengusap ngusap pucuk kepala jinhwan, demi apapun jinhwan merasa salting sekarang.

.
.
.

Kini hanbin dan jinhwan sudah berada didalam mobil hanbin yang menuju ke arah mansion mewah milik hanbin.

"tt...tuan apa tidak apa-apa?"tanya nya dengan ragu

"tidak apa apa babby santailah"jawab hanbin.

Jadi setelah pulang dari cafe hanbin mengantar jinhwan pulang ke kontrakan nya,  setelah sampai didepan gang jinhwan melihat banyak orang yang berkerumun didepan kontrakan itu.

"ada apa ini?"tanya jinhwan kepada pemilik kontrakan yang sudah berdiri didepan kontrakan nya.

"kenapa barang barangku disini?"tanya jinhwan lagi.

"kontrakan nya sudah ku jual, jadi kau tidak berhak tinggal disini lagi"

"bagaimana bisa? Aku sudah membaya biaya sewa nya kemarin"

"aku membutuhkan lebih banyak uang dan uang sewa mu itu sangat sangat kurang"ucap nya dengan nada yang sedikit tinggi.

"maaf aku ikut campur, tapi kau tidak bisa seenak nya seperti ini"ucap hanbin yang sedari tadi berdiri di samping jinhwan.

"lalu aku harus meminta persetujuan nya dahulu? Kontrakan ini miliku jadi terserah mau aku apakan"wanita itu berucap dengan nada yang sangat sangat menjengkelkan.

"jika kau berniat menjual nya seharus nya kau bilang kemarin pada nya sebelum ia memberikan uang kontrakan itu padamuu, ah percuma aku berdebat dengan mu kau juga sudah menjual nya jadi sekarang kau hanya tinggal mengembalikan uang sewa yang jinhwan berikan kemarin"dengan lantang hanibin berucap seperti itu, ia sungguh kesal terhadap perempuan paruh baya yang ada dihadapan nya ini.

"tudak...yang yang sudah diberi tidak boleh dikembalikan"ucap wanita paruh baya itu dengan penuh penekanan disetiap kata kata nya.

"tt...tuan sudahlah biarkan saja"jinhwan mencoba menenangkan hanbin yang sepertinya sudah tersulut emosi.

Ia mengambil koper yang tergeletak ditanah lalu pergi menjauh dari kontrakan itu sambil menahan air matanya yang akan keluar, ia bingung harus kemana sekarang. Jinhwan hanya membawa koper ketika ia menempati kontrakan itu.

Hanbin mensejajarkan langkah nya dengan jinhwan lalu memberhentikan jinhwan dari jalan nya dan memaksa namja mungil itu untuk menghadap dirinya.

"ikut daddy yah babby?"ucap hanbin yang dibalas jinhwan dengan tatapan tidak mengerti. Tanpa menunggu jawaban jinhwan hanbin langsung menarik jinhwan menuju mobil nya keluar dari gang kecil itu.

Disinilah mereka sekarang di mansion megah milik hanbin, jinhwan ternganga dibuat nya bagaimana tidak didalam mansion ini benar benar seperti istana dan ditambah lagi dengan pelayanan nya ketia ia dan hanbin memasuki mansion itu jinhwnan langsung disambut oleh beberapa pelayan dengan ramah.

Hanbin membiarkan jinhwan untuk menatap mansion ini dengan perasaan kagum dan setelah dirasa sudah cukup lama jinhwan memperhatikan mansion nya hanbin langsung menarik jinhwan keruang utuma lalu memanggil semua orang yang bekerja di mansion nya, setelah semuanya berkumpul hanbin memperkenalkan jinhwan kepada para pekerja nya.

"dia Kim jinhwan dia adalah miliku, jadi mulai sekarang di mansion ini tuan kalian bukan hanya aku saja tapi dia juga itu berarti kalian harus menuruti apapun yang dia perintahkan, melayani nya dengan baik dan jangan pernah satupun dari kalian menyakitinya MENGERTI? "ucap hanbin dengan penuh penekanan.

"MENGERTI TUAN"ucap mereka semua.

"lean kau ajak jinhwnan untuk menuju kamar nya dan layani dia"perinta hanbin kepada salah satu pelayan nya dan menyuruh pelayan yang lain untuk melanjutkan pekerjaan mereka yang sempat tertunda.

"baik tuan...mari tuan muda"lean mengajak jinhwan untuk menuju kekamar jinhwan.

Sebelum mengikuti lean untuk menuju kamar nya yang berada di lantai 2 mansion ini jinhwan menatap kearah hanbin.

"pergilah dengan lean babby dia akan mengantar mu menuju kamar mu dan jika kau butuh sesuatu beritahu orang yang ada disini yah"ucap hanbin sambil mengelus surai cokelat milik jinhwan.

"kenapa tidak kau yang mengantarku?"

"aku harus kembali ke perusahaan sekarang babby tidak apa kan jika lean yang mengantar mu?"

"baiklah....hati hati dijalan dd...dady"

Apa? jinhwan memanggil nya apaaaa?  DADDY? SUNGGUH? apa hanbin tidak salah dengar aaahh sepertinya memang hanbin tidak salah dengar, hatinya tiba tiba saja bersorak gembira ketika namja mungil itu memanggil nya DADDY aahhh sungguh menakjubkan rasa nya.

"pergilah kekamarmu sekarang babby... "perintah hanbin kepadanya dan mengintruksikan lean untuk mebawa jinhwan ke kamar karna hanbin merasa jinhwan butuh istirahat saat ini.

Setelah jinhwan pergi menuju kekamar nya hanbin menghubungi seseorang dan menyuruh nya untuk datang ke perusahaan nya.

Kata kalian kecepetan gasih jinhwan tinggal di mansion hanbin? Mianhaeee.... Kalau kecepetan.

Daddy and BabbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang