Chapter 14 (she's coming)

5.4K 324 5
                                    

"maaf sayang bibir mu sangat manis"hanbin mengusap halus bibir ranum itu yang menjadi candu bagi nya.

Sudah 4 hari jinhwan berdiam diri dimansion ini hanbin melarang nya untuk tidak boleh keluar mansion dan hanbin juga melarang agar jinhwan tidak boleh pergi ke campus untuk sementara, dengan alasan luka ditangan yang belum sembuh, terlalu berlebihan bukan? Memang.

"daddy nanti donghyuk akan main kesini, bolehkah?"ucap namja mungil yang kini tengah berhadapan dengan daddy nya di ruang tamu mansion, tadi setelah mandi pagi dan sarapan hanbin bilang ia akan pulang malam jadi jinhwan menelfon donghyuk untuk menemani nya seharian penuh.

"boleh babby, tapi ingat jangan main keluar rumah"hanbin mengingatkan jinhwan seolah mengingatkan anak kecil yang terus terusan bermain keluar.

"yaaahh daddy, boleh yah pleassee"jinhwan memasang puppy eyes nya, karna biasa nya dengan jurus ini hanbin akan luluh.

"tidak boleh babby, tanganmu masih sakit"

"tidak daddy, sudah tidak terasa sakit atau perih sedikitpun"

"tetap tidak boleh"ucapnya agak sedikit tegas agar jinhwan mau mendengar omongan nya.

"hhmmm okay"

"good boy"hanbin mengusap surai cokelat namja mungil yang sedang merenggut kesal dihadapan nya"mana senyum nya? Aku tidak akan pergi ke perusahaan sebelum kau memberikan senyum manismu"lanjut nya dengan badan agak sedikit dibungkukan agar dapat melihat wajah babby manis nya.

Jinhwan memposisikan wajah nya tepat dihadapan wajah hanbin dan mencoba untuk meberikan daddy nya senyuman yang sangat manis.

"baiklah, aku berangkat sekarang yah"hanbin mengecup kening jinhwan agak lama, mendaratkan bibir nya ke kening mulus itu, setelah agak lama mencium kening jinhwan hanbin kembali pamit lalu pergi menaiki mobil Rolls Royce phantom milik nya.

Jinhwan mendudukan bokong nya di sofa empuk ruang tamu sambil memainkan handphone nya, setelah kepergian hanbin keperusahaan ia bingngung harus melakukan apa, membantu membersihkan rumah sudah tentu dilarang oleh semua pelayan disini jadi ia menyibukan diri dengan handphone nya saja, sehingga tak lama setelah kepergian hanbin donghyuk dengan rambut dan wangi khas nya menghampiri sang sahabat yang seperti menunggu kehadiran dirinya.

"hei tuan muda sedang apa disini dengan handphone mu hmm?"donghyuk duduk disamping jinhwan yang kini sedang menatap kearah nya.

"aahh akhirnya kau datang donghyuk, kau tau aku kesepian sekali"ucap nya sambil mencebikan bibir nya menatap kearah donghyuk.

"uuuhh kasian nya"donghyuk berniat mencubit pipi jinhwan tapi seketika bayangan wajah menyeramkan hanbin terlintas difikaran nya hingga ia mengurungkan niat nya itu.

"kau ingin mencubitku yah?"

"iyaaah tapi wajah menyeramkan daddy mu itu terlintas difikiran ku, membuat ku takut saja"ucap nya menggerutu sebal, sedangkan jinhwan ia malah tertawa dengan senang mendengar jawaban dari sahabat nya.

"stop tertawa kim jinhwan itu sungguh tidak lucu"

"haha...haha...mianhae donghyuk aku akan berhenti tertawa"donghyuk mendengus sebal karena ulah teman nya yang terus saja menertawai nya.

.
.
.

Pagi telah berganti siang, kini jinhwan dan donghyuk tengah menikmati makan siang mereka.

"jinhwan kau tahu 4 hari belakangan ini aku jarang melihat wanita licik itu"ucap donghyuk mencoba menghilakan kesunyian yang berada diruang makan ini.

"siapa yang kau maksud wanita licik?"

"siapa lagi kalau bukan karin noona mu"

"apa dia tidak datang ketempat yang biasanya kita singgahi? Biasanya kan dia selalu mencari ku bukan"

Daddy and BabbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang