Chapter 11 (sorry daddy)

7.1K 392 8
                                    

Dan ia juga terus memikirkan siapa satu orang teman jinhwan itu, apakah ia namja? Atau yeoja? Jika tidak ada satupun orang yang ingin menemani jinhwan nya mengapa satu orang itu mau menjadi teman jinhwan, apakah ia memiliki perasaan pada jinhwan? Hanbin juga terus memikirkan itu berkali-kali.

'tidak ada satupun orang dikampus nya yang ingin berteman dengan nya kecuali satu orang kami tidak mendapatkan informasi tentang orang itu tuan'kata kata itu yang terus berputar dikepala hanbin, sungguh hanbin sangat ingin tau siapa orang itu dan ia juga ingin tau alasan nya orang itu ingin berteman dengan namja mungil nya, padahal chanwoo sudah berkata bahwa tidak ada orang yang ingin berteman dengan jinhwan dan itu pasti karna latar belakang Kim Jinhwan.

Suara bising ketukan pintu terdengar di luar ruang kerja hanbin dan itu sangat mengganggu fikiran hanbin saat ini, dengan kesal hanbin menyuruh orang yang mengetuk pintunya untuk masuk namun berapa detik kemudian wajah kesal itu berganti dengan wajah tenang dan damai.

"daddy ahjumma sudah menyiapkan makan malam untuk kita"ucap jinhwan kepada sang daddy yang masih duduk di kursi kebangsaan nya.

"oh ya? Baiklah babby ayo kita makan malam sekarang"hanbin mulai berdiri lalu merangkul pundak jinhwan menuju ruang makan.

Tadi sore sekitar pukul 17:34 yunhyeong pamit pulang ke apartment nya, ia bilang ia harus mengerjakan tugas kuliah yang belum selesai dan harus dikumpulkan besok kepada dosennya, hanbin pun mengizinkan yunhyeong untuk kembali ke apartment sepupu nya itu dengan diantar oleh chanwoo, semula jinhwan tidak memperbolehkan yunhyeong pulang sebelum ia makan malam bersama dengan nya tapi dengan bujukan hanbin akhirnya jinhwan mengizinkan sahabat nya itu.

Disinilah mereka sekarang diruang makan yang sangat megah dan elegant dan pastinya diisi dengan keheningan dari dua orang yang kini tengah berkutat dengan piring dan sendok mereka.

Keheningan terus berlangsung sampai mereka berada di ruang tengah mansion ini.

"daddy besok aku mempunyai jadwal kuliah, boleh aku berangkat kuliah?"tanya jinhwan dengan hati hati.

Aahhh berbicara tentang kuliah membuat nya kembali mengingat tentang teman jinhwan itu.

"boleh saja, jam berapa kau ada kelas babby?"tanya hanbin sebelum ia bertanya hal yang terpenting.

"aku memiliki jadwal pagi daddy, mungkin sekitar jam 10 an"

"baiklah, babby ada yang ingin ku tanyakan padamu"hanbin menatap lekat mata jinhwan yang kini berada di samping nya.

"apa daddy?"jinhwan membalas tatapan tajam dan menusuk dari hanbin.

"siapa teman kuliah mu yang selalu bersamamu babby?"tanpa basa basi hanbin mengutarakan nya dengan nada yang tenang.

"teman kuliah ku?"jinhwan tampak berfikir.

"aahh maksudmu donghyuk?"

"siapa donghyuk?"

"dia temanku, teman yang selalu ada untukku dan mau berteman dengan ku, donghyuk selalu menjagaku daddy"ucap nya dengan antusias.

Entah mengapa mendegar jinhwan memuji-muji pria yang bernama donghyuk itu membuat hatinya merasa panas.

"ooh begitu"jawab hanbin dengan wajah yang datar seratus persen berbeda dari wajah sebelum nya.

Melihat perubahan bentuk wajah yang hanbin tunjukan membuat nya berfikir apakah ia salah mengatakan sesuatu hingga membuat hanbin seperti itu?.

"daddy apa aku salah?"

Hanbin tidak menjawab pertanyaan jinhwan ia malah berdiri dan meninggalkan jinhwan diruang tengah.

"ada apa dengan nya?"jinhwan merasa bingung dengan hanbin, apakah kata kata nya ada yang salah tadi ketika ia berbicara dengan hanbin.

.
.
.

Didalam kamar nya hanbin terus menurus mengingat pujian jinhwan tentang teman nya itu, kenapa hatinya sangat panas dan tidak suka ketika mendengar pujian yang keluar dari mulut jinhwan dan pujian itu bukan untuk nya.

Hanbin mengambil handphone nya yang berada di meja dekat tempat tidur nya lalu ia segera menelpon chanwoo.

"chanwoo tolong cari tau tentang pria bernama donghyuk yang kuliah di unversitas yang sama dengan jinhwan"

"....."

"ya, aku tunggu info mu chanwoo"

Hanbin memutuskan sambungan dengan chanwoo lalu kembali menaruh handphone nya di meja dekat kasur nya. Menutup matanya dalam dalam dan berusaha untuk menenangkan hatinya yang masih terasa panas.

Tanpa sadar seseorang masuk kedalam kamar hanbin dan mulai berjalan perlahan menghampiri namja tampan yang kini tengah berbaring dengan menutup mata nya.

"dd... Daddy..."jinhwan tengah berdiri disamping ranjang itu tepat disamping hanbin.

Hanbin perlahan membuka matanya dan melihat siapa yang kini berada disamping nya itu.

"jinhwan? Ada apa?"hanbin sedikit terkejut dengan kedatangan jinhwan didalam kamar nya.

Entah mengapa hati jinhwan merasa sakit ketika hanbin memanggil nya dengan nama nya bukan dengan panggilan babby.

"daddy jika tadi omonganku ada yang salah aku minta maaf"ucap nya masih dengan kepala yang tertunduk.
"memang kau yakin jika itu salahmu?"

"aku merasa seperti itu daddy"

"jika kau merasa bersalah maka lakukan sesuatu untukku bukan hanya meminta maaf saja"ucapanya diiringi dengan senyuman miring nya.

"kemarilah babby duduk dipangkuan ku"hanbin menarik jinhwan untuk duduk dipangkuan nya.

Kini jinhwan sudah duduk dipangkuan hanbin, dan ia rasa ia tau apa yang akan terjadi kepada nya nanti.

Hanbin menarik dagu jinhwan dan mulai mencium nya dengan lembut mengulum nya dan memutar mutarkan lidah nya didalam mulut namja mungil ini, jinhwan membalas ciuman hanbin dengan lembut pula namun kemudian ia merasa jika hanbin kini telah merubah ciuman yang tadinya lembut menjadi agak kasar.

Tangan hanbin juga tidak tinggal diam ia mulai membuka baju jinan dan melemparnya ke sembarang arah lalu kedua tangan nya ia gunakan untuk memilin puting jinhwan dan bergantian meremas dada jinhwan yang cukup sedikit berisi.

"ngghhh...dad...daddy"tubuhnya mulai menegang ketika hanbin terus memilin dan menjilat putingnya dengan penuh nafsu, puas bermain dengan kedua puting itu hanbin mulai turun kedaerah paling intim ditubuh jinhwan, membuka celana jinhwan hingga jinhwan sekarang dalam keadaan naked.

"dia sudah menegang babby"hanbin berbisik dengan sensual ditelinga jinhwan membuat tubuh jinhwan bergetar seketika.

Ia mulai menidurkan jinhwan dikasur nya lalu melumat habis junior mungil milik jinhwan.

"daddyy....akhhh...daddyy"jinhwan menggeliat dibawah hanbin dan meremas kedua pundak itu dengan kencang.

Hanbin menjilat nya terus menerus tanpa ampun setelah merasa puas dengan junior mungil milik jinhwan ia mengubah posisi nya menjadi duduk dan menyuruh jinhwan untuk tengkurap dengan wajah yang berada didepan junior hanbin yang tengah mengeras dan mengeluarkan urat urat nya dengan gagah.

Jinhwan mulai memasukan junior hanbin kemulut nya dan mulai memainkan junior itu didalam mulut nya.

"bb...babby...aahh...like that...babby"racau nya tak karuan, dan ia mulai menusukan dua jarinya kedalam hole jinhwan dan mulai memaju mundurkan jarinya.

Setelah puas bermain main kini acara intinya telah dimulai hanbin mulai memasuka juniornya kedalam hole jinhwan dan mulai menggenjot nya dengan cepat, entah telah berapa ronde mereka bermain sampai sampai sebelum hanbin mengeluarkan kejantanan nya didalam hole jinhwan ia sudah terlelap dengan pulas dipelukan hanbin.

Hanbin mencabut nya perlahan agar tidak mengganggu jinhwan"thanks babby, ini adalah permintaan maaf yang paling baik dimasa hidupku"ucap nya lalu mengecup lembut kening itu dan kembali memeluk jinhwan dengan penuh perasaan entah perasaan apa itu yang pasti malam ini ia sangat bahagia.

Ada yang nungguin daddy and babby gak? Mianhaeee lama update nya..... ^_^

Daddy and BabbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang