Chapter 16 (wanna hear stories?)

4.7K 301 14
                                    

"aku ingin bicara pada mu sekarang, temui aku di dream cafe"

Disinilah hanbin duduk dipojok cafe yang dipenuhi warna putih dengan nuansa klasik, menunggu seseorang yang kini sudah berdiri didepan pintu cafe dan berjalan ke arah nya.

"selamat pagi hanbin"sapanya dengan senyum cerah dipagi hari.

"duduklah, ada yang ingin kubicarakan dengan mu"

Sesuai perintah, wanita itu duduk dihadapan hanbin.

"jadi apa yang ingin kau bicarakan hanbin...?"

Hanbin menarik nafas nya dan mulai menayakan pertanyaan yang bersarang di kepala nya.

"mungkin ini bukan urusanku lagi tapi aku hanya ingin tau, apakah kau yang meninggalkan junhoe dengan alasan yang sama seperti kau meninggalkan ku atau junhoe yang meninggalkan mu dengan penyakit yang kau derita itu?"

Wanita itu tersenyum lembut kearah hanbin, dengan keluarnya kata kata yang seperti itu dari mulut hanbin terdengar seperti hanbin yang masih mengkhawatirka nya.

"kau masih peduli padaku?"

"tidak...."hanbin memalingkan wajah nya dari wanita bernama kim yerim.

Bukan ia ingin peduli lagi kepada wanita itu tapi mendengar wanita itu seorang diri disini dikorea dengan penyakit yang masih bersarang ditubuhnya membuat nya mengkhawatirkan wanita itu, bagaimanapun dia pernah mengisi relung hati nya.

"dia yang meninggalkan ku hanbin karena penyakit ini, disaat aku memberitahu nya tentang penyakit ku dia tidak ingin menerima ku tidak seperti dirimu yang masih ingin menerimaku walau kau tau aku mempunyai penyakit dan-"

"dan kau meninggalkan ku padahal aku tidak masalah dengan penyakitmu, kau tau pada saat itu aku merasa aku harus lebih menjagamu, menjaga istri ku tapi kau meninggalkan ku dengan alasan BODOH itu"

"maafkan aku....tapi aku tidak ingin kau merasa sedih ketika aku meninggalkan mu untuk selama lama nya jadi lebih baik aku pergi dan kau tidak akan merasa sedih ketika aku benar benar tidak ada didunia ini hanbin"ucap nya dengan nada yang penuh penyesalan, entah penyesalan tentang apa.

Hanbin menghadapkan kepala nya kearah wajah yeri, menangkup wajah wanita yang sempat menunduk itu.

"jadi apa yang membawa mu kesini ke korea? Seorang diri dengan penyakit tumor otak yang kau idap"

Kini bukan suara datar nan dingin lagi yang yeri dengar tapi suara lembut seperti 4 tahun yang lalulah yang yeri dengar.

Yeri kembali memasang senyum nya dan menjawab pertanyaan hanbin.

"aku hanya ingin liburan saja disini dan berniat untuk menemui mu hanbin, 3 hari lagi juga aku akan kembali ke swiss"

Hanbin menarik tangan nya menjauh dari wajah yeri dan mulai menggemgam tangan putih pucat yang berada diatas meja.

"ada apa ingin menemui ku?"

"hanya rindu sajaa...."ucap nya sambil tersenyum sendu.

Hanbin membalas senyuman itu dan mulai mengekus surai hitam yeri, masih lembut seperti dulu namun tidak selembut surai cokelat milik babby nya.

"hanbin apa kau mau menemaniku selama 3 hari disini? Sebelum aku ke swiss?"yeri berharap agar hanbin menyetujui ucapan nya.

"iyaaa.....aku akan menemanimu disini sebelum kau berangkat ke swiss"

"terimaksih..."lega sudah hatinya mendengar jawaban hanbin.

Tidak apa apa walau hanya 3 hari, setidaknya kedatangan nya ke sini tidak sia sia.

Daddy and BabbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang