Chapter 12 (he say what?)

6.2K 365 10
                                    

Hanbin mencabut nya perlahan agar tidak mengganggu jinhwan"thanks babby, ini adalah permintaan maaf yang paling baik dimasa hidupku"ucap nya lalu mengecup lembut kening itu dan kembali memeluk jinhwan dengan penuh perasaan entah perasaan apa itu yang pasti malam ini ia sangat bahagia.

Jinhwan POV

Waktu terus berjalan melewati pagi, siang, sore dan malam, banyak hari yang kita lewati dan banyak juga moment indah menurutku yang kita buat satu sama lain.

Dua minggu sudah berlalu dan selama dua minggu juga aku tinggal dimansion mewah milik Kim Hanbin, semenjak kejadian dimana aku dan daddy berhubungan intim daddy menjadi lebih perhatian padaku dan membuatku yang memang dari awal sudah mengagumi nya jadi semakin mengagumi dan menyimpan perasaan yang lebih pada nya, entah sejak kapan perasaan ini datang.

Duduk dengan damai sambil membaca buku management itulah yang ku lakukan sekarang disini diruang yang terdapat banyak buku disekitar nya.

"ingin pulang dengan ku?"

"tidak donghyuk aku pulang dengan hanbin hyung"

"aahh hanbin hyung mu itu yah"aku hanya mengangguk dan kembali menatap buku yang ada didepan ku.

Donghyuk sudah mengenal hanbin begitupula hanbin yang sudah mengenal donghyuk, disaat aku bersama donghyuk atau yang lain nya aku memanggil hanbin dengan sebutan hanbin hyung tidak mungkin bukan aku memanggil dengan sebutan daddy itu akan membuat semua orang berfikiran macam macam padaku.

Disaat aku sedang membaca dan donghyuk sedang memainkan handphone nya, terdengar suara bising dari arah kiri perpustakaan ini.

"haisshh dia lagi"donghyuk menghembuskan nafas nya dengan kasar, aku melihat ke arah suara bising itu. Sungguh apa ini akan terjadi lagi? Kenapa harus sekarang? Badan ku gemetar dan lemas, donghyuk yang melihat reaksi ku langsung merangkul pundak ku dengan erat.

"ayo pergi dari disini jinhwan"donghyuk membawaku keluar dari ruangan itu. Namun kepergian kita dilihat oleh orang yang membuat bising ruangan perpustakaan.

.
.
.

Author POV

Siang ini chanwoo tengah menunggu tuan nya yang sedang rapat di dalam ruangan yang memang di khususkan untuk rapat petinggi petinggi perusahaan, namun ia dibuat terkejut ketika tuan nya keluar dari ruang rapat sebelum rapat itu selesai.

Hanbin keluar dari ruangan ini dengan wajah yang menggambarkan ada kekhawatiran didalam nya"chanwoo ayo antar aku ke campus jinhwan"ucap hanbin dengan tergesa gesa dan langsung berlari ke arah luar.

Kini hanbin, chanwoo dan sang supir tengah berada diperjalanan menuju campus jinhwan.

"bisakah lebih cepat lagiii"sentak hanbin dan membuat sang supir mengangguk mengerti.

Kini mobil tengah terparkir indah di campus yang lumayan besar ini, hanbin langsung turun dan berlari ke arah uks yang donhyuk katakan. Sesampai nya diruang uks hanbin melihat jinhwan yang tengah berbaring dengan baju basah dan tangan yang melepuh, hanbin merasa sakit melihat jinhwan seperti itu.

"hanbin hyung"jinhwan memanggil nama hanbin dengan suara serak khas orang yang habis menangis.

Perlahan hanbin menghampiri jinhwan yang terlentang diranjang uks, mendudukan bokong nya dikursi samping ranjang uks itu dan tangan nya mulai terulur menghapus sisa sisa air mata namja mungil yang mengenaskan ini.

"jinhwan terus menangis menahan sakit yang ada di tiap tiap tubuh nya itu hyung"ucap donghyuk keoada hanbin yang seperti mengkhawatirkan sahabat nya itu.

"sangat sakit babby?"tanya hanbin dan dibalas anggukan oleh jinhwan.

"kita ke rumah sakit sekarang"hanbin membantu jinhwan untuk berdiri namun jinhwan menolak bantuan hanbin.

"tidak daddy aku bisa bangun sendiri"ucap jinhwan dengan senyuman yang kini sudah hadir dibibir manis itu"dan luka luka ku sudah diobati tadi oleh dokter di uks ini"lanjut nya yang tanpa sadar ia menyebut hanbin dengan kata daddy.

Hanbin tersenyum dan mengelus surai cokelat milik jinhwan"apakah benar donghyuk jinhwan sudah di obati?"hanbin melirik donghyuk yang tengah menatapnya dan namja mungil yang ada disamping nya dengan bingung.

Merasa tersadar dengan tatapan hanbin donghyuk membalas pertanyaan hanbin yang dilontarkan kepada nya"ya dia sudah di obati hyung"ucap donghyuk.

"baiklah babby ayo kita pulang sekarang, tapi kau berjalan lah duluan ke mobil ada yang harus ku bicarakan dengan donghyuk"jinhwan menuruti perkataan hanbin lalu ia berjalan ke arah mobil dengan chanwoo.

"bisa kau jelaskan donghyuk ada apa dengan jinhwan hingga seperti itu?"

"jadi saat aku dan jinhwan diperpustakaan kami mendengar suara rusuh dan ternyata itu ulah dari karin noona hyung, ia mencari jinhwan keperpus entah untuk apa lalu aku membawa jinhwan keluar dari perpus namun saat jalan ke arah kelas entah mengapa perut sialan ku ini ingin buang air jadi aku meninggalkan jinhwan di lorong arah kekelas, dan ketika aku kembali jinhwan tidak ada lalu banyak anak berlarian ke arah lapangan dan aku menemukan jinhwan disana dengan keadaan tergelatak ditanah sambil meringkuk lalu aku melihat karin noona menumpahkan mangkuk berisi entah kuah apa tapi itu pasti panas hyung karna masih ada asap yang mengepul keluar dari dalam mangkuk dan jinhwan menjerit kesakitan ketika kuah itu sudah mengenai tangan dan perut nya, sebelum aku menghampiri jinhwan karin noona terus menendangi perut jinhwan dan berhenti berhenti saat aku berada didepan jinhwan, begitu hyung"donghyuk menceritakan apa yang dia lihat atas jinhwan.

Hanbin menggeletukan gigi nya mencoba menahan marah atas apa yang donghyuk ceritakan.

"Aku akan membalas perbuatan nya"ucap hanbin dan pergi meninggalkan donghyuk yang merasa ketakutan dengan ucapan yang hanbin katakan.

.
.
.

Jinhwan mencoba lepas dari gendongan bridal style hanbin namun tenaga jinhwan sangat mungil seperti tubuh nya.

Hanbin membaringkan tubuh jinhwan di sofa ruang utama mansion"tangan ku yang melepuh daddy bukan kaki ku"jinhwan mempoutkan bibir nya yang membuat hanbin gemas melihat nya.

"aku tau babby"hanbin menarik jinhwan kepangkuan nya dan mulai menggesek gesek kan hidungnya ke surai cokelat milik babby mungil nya.

"daddy apa rambutku wangi?"entah ada angin apa jinhwan berani mengatakan seperti itu.

"sangat sangat wangi babby, akupun menyukai nya"jinhwan tersipu malu dengan perkataan hanbin.

"apa luka itu masih sakit?"

"he'uumm daddy"jinhwan mendongakan wajah menatap manik hitam milik hanbin sambil memasang puppy eyes andalan nya.

"sungguh menggemaskan sekaliii"hanbin mencubit pipi jinhwan"ingin menggodaku babby"lanjut nya.

"hahaha tidak daddy"jinhwan kembali memalingkan wajah nya dari wajah hanbin.

"babby, kenapa tidak melawan?"ucapan hanbin mebuat jinhwan bingung.

"maksud daddy"

"karin, kenapa tidak kau lawan babby"hanbin menangkup pipi jinhwan agar menghadap ke arah nya.

"dia wanita daddy, dan karin noona sepupu ku aku tidak mau mebuat nenek khawatir jika terjadi sesuatu kepada nya"ucap jinhwan dengan tulus.

"jangan dekati wanita iblis itu lagi sayang"ucap hanbin dengan penuh penekanan disetiap kata yang ia ucap kan.

And dammmnnn hanbin mengatakan apa? Sayang? Sungguh? Jinhwan merasa ada kupu kupu menari diperut nya sekarang. Pipinya bersemu merah mendengar kalimat itu keluar dari namja yang dikagumi nya dan namja yang sudah berhasil merebut hatinya.

Next or stop.....?^_^

Daddy and BabbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang