[1] tumbang

1.1K 102 12
                                    

Seperti biasa, pagi hari untuk Hanin adalah menunggu Jilan menjemputnya untuk pergi ke sekolah. Sebenarnya yang ia harapkan adalah di jemput oleh Tama, tapi sepertinya itu hanya ilusi untuk Hanin.

Hanin tidak sempat sarapan, karena ia telat bangun sebab semalam insomnia.

"Nin? Pucet," Saut Jilan ketika ia sampai di depan rumah Hanin dan melihat Hanin sedang berdiri disana.

Hanin menggeleng, "Gapapa, lan. Ayo, keburu telat." Jawab Hanin mengubah topik pembicaraan.

Jilan mengangguk, lalu menancapkan gas menuju sekolah.

Sesampainya, "Belum sarapan, Nin?" Tanya Jilan, dan Hanin mengangguk.

"Ke kantin dulu, Sarapan." Saut Jilan menarik tangan Hanin menuju Kantin, dan Hanin pun mau-mau saja.

Sesampainya di kantin terlihat Tama sedang makan dengan sendirinya, Jilan pun menghampiri Tama beserta Hanin.

"Bro, Nih cewek lu belum sarapan, Suruh makan. Gue duluan," Kata Jilan kepada Tama, lalu pergi meninggalkan keduanya dan menuju kelas.

"Kamu, belum sarapan?" Tanya Tama, dan Hanin mengangguk. Tama menyodorkan makanannya ke depan Hanin,

"Nih, makan." Titah Tama, dan Hanin pun mengangguk lalu memakan makanan nya.

"Mau, kemana?" Tanya Hanin ketika melihat Tama bergegas pergi,

"Mau ke kelas Rayna dulu, Aku tinggal." Jawab Tama Meninggalkan Hanin Seorang diri.

Hanin menunduk menatap makanannya dan tersenyum kecut,

Sampai kapan kamu jadiin Rayna prioritas, Tama? —Hanin Alishia.

Memang, Status Tama dan Hanin adalah sepasang kekasih. Tapi sepertinya itu hanya status saja.

Buktinya, Yang kini jadi Prioritas Tama adalah Rayna yang notabene nya adalah Sahabat Tama.

Hanin seolah-olah menjadi pajangan untuk Tama, hanya mengisi waktu luang saat Rayna tidak ada.

Hanin sudah selesai sarapan dan ia menuju kelas nya seorang diri,

"Nin, sendiri lagi?" Tanya Jilan yang melihat Hanin sendiri lagi menuju kelas. Dan Hanin pun hanya mengangguk atas Ucapan Jilan.

Jilan hanya mengangguk, ia tahu Tama memang selalu seperti ini kepada Hanin.

💔

Jam istirahat Hanin hanya berdiam diri di dalam kelas dan enggan pergi ke kantin, Padahal ia tahu jika cacing-cacing diperutnya minta diberi makanan.

Namun Hanin enggan beranjak, Seperti yang ia tahu, pasti disana terdapat Rayna dan Tama. Dan Hanin tidak mau melihat pemandangan itu.

duk!

"Dimakan, Nin." Saut Jilan menyimpan makanan diatas meja Hanin, Lalu ia kembali menuju tempat duduk nya.

Hanin menoleh kearah Jilan, "Makasih." Ucap Hanin tanpa mengeluarkan suara.

Bel istirahat sudah habis, artinya sekarang waktunya jam pelajaran Olahraga dimulai,

"Nin, muka lo pucet. Ke UKS aja gih," Saut Helena Adriana. Teman dekat Hanin dikelas.

Hanin menggeleng, "Gausah, Helen." Jawab Hanin sambil tersenyum tipis.

[✓] PRIORITASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang