[3] cemburu

644 84 9
                                    

Tama hari ini niatnya ingin mengajak Hanin pergi jalan-jalan, sekedar refreshing.

Drrtt

"Halo" sapa Tama,

"Halo, ada apa?" tanya Hanin to the point.

"Hari ini sibuk gak, nin?"

"engga, kenapa?"

"Aku jemput 10 menit lagi, dirumah."

"Mau kema–"

tutt tutt

Belum sempat dibalas telepon sudah dimatikan oleh Tama, disana.

Hanin bingung, tidak biasanya Tama begini kepadanya, Dia enggan mengajak Hanin jalan kecuali itu suruhan Rayna.

"Aneh," Suara Hanin pelan mendengar apa yang Tama lakukan tadi.

Tok tok tok

"Hanin, Ada Tama diluar." Suara Mama nya yang terdengar dari sini, kamar Hanin.

Hanin menoleh kearah pintu kamarnya, "Iya, sebentar ma!" Jawab Hanin sebelum bergegas siap-siap dan turun menghampiri Tama.

Dilihatnya Tama yang sedang duduk diatas sofa ruang tamu, bersama ibu Hanin disana.

"Tama," Panggil Hanin yang membuat kedua manusia didepannya ini menoleh kearah Hanin bersamaan.

Tama tersenyum lalu berdiri dan berpamitan kepada Ibu Hanin,

"Tama pinjem dulu ya Hanin nya, Tante." Sopan Tama kepada Ibu Hanin. Hanin yang melihat ini hanya bisa memandang nya tanpa berkata apapun.

Jarang sekali Tama begini, terakhir kali dia begini beberapa bulan lalu.

Mama Hanin tersenyum kearah Tama, "Iya, Hati-hati! dijaga Hanin-nya." Jawab Mama Hanin,

Tama mengangguk, "Iya siap, Tan!" Saut Tama kepada Mama Hanin,

"Ma, Hanin pergi dulu." Pamit Hanin kepada Mama-nya.

"Kamu bawa mobil? Emangnya mau kemana, sih?" Tanya Hanin melihat mobil Tama terparkir dihalaman rumahnya.

"Ajak kamu jalan," Jawab Tama.

Hanin menghela nafas kecil, "Ya, Maksud aku tu–"

"Udah, Cepet masuk." Titah Tama memotong ucapan Hanin yang belum selesai.

Lagi-lagi Hanin menghela nafas dan berjalan masuk kedalam mobil Tama.

"Kebiasaan. Pasang seat belt nya, Hanin Alishia." Saut Tama yang memasangkan seat belt di jok Hanin.

Hanin terkejut sebab jarak mereka terlalu dekat, "T-tama! Aku bisa sendiri!" Saut Hanin gugup.

Tama terkekeh, lalu mengangguk dan kembali ketempat pengemudi.

Jantung Hanin masih berdetak kencang, Hanin melihat jalan diluar untuk menetralisir rasa gugupnya ini.

Tama yang melihat itu merasa khawatir, "Kamu kenapa?" Tanya Tama,

Hanin menengok kearah Tama lalu menggeleng, "Hah? Gak kenapa-kenapa." Jawab Hanin.

"Kok tadi ngelamun, aja?" Tanya Tama, Yang digelengi oleh Hanin, "Gak, kenapa-kenapa Tama!" Jawab Hanin lagi.

berakhirlah Tama yang mengangguk akan jawaban Hanin.

Tama yang melihat Hanin diam saja merasa aneh, "Kamu tiduran aja, perjalanannya masih 1 jam lagi." Saut Tama peka.

"Jauh banget, ya?" Tanya Hanin, "Iya." Jawab Tama.

💔

"Hanin, Bangun." Suara Tama yang sedang mengguncangkan tubuh Hanin.

[✓] PRIORITASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang