[14] is over

409 67 4
                                    

Hari ini niatnya Hanin ingin bertemu Tama, untuk mengakhiri hubungan mereka. Entah, merasa Jilan kembali lagi Hanin ingin mencoba memulai kehidupan baru,

Tanpa adanya Tama dihati nya.

"Halo, Tama."

"Iya, kenapa Nin?"

"Bisa ketemu?"

"Bisa, kapan?"

"Istirahat ditaman belakang."

"Oh, oke."

Tutt Tutt

Semoga bisa, Harapan Hanin.

Hanin tidak ingin kembali dalam masa susahnya, ia ingin merubah itu semua, dengan bantuan Jilan.

Ia berharap.

💔

Jam istirahat, Dan Hanin bergegas menuju Taman Belakang.

Baru saja Hanin melangkah,

"Nin, Mau kemana?" Tanya Jilan. Hanin menoleh dan tersenyum, "Mau ke taman belakang sebentar."

"Mau ngapain?" Lanjut Jilan,

"Kepo ah, Nanti aku nyusul ke kantin. Dadah Jilan!!!" Jawab Hanin sambil tersenyum dan pergi dari hadapan Jilan.

Jilan hanya menggelengkan kepalanya, Ada-ada saja.
































"Tama?"

Tama yang terpanggil menoleh, dan mendapatkan Hanin disini.

"Mau.. Ngomong apa?" Tanya Tama to the point.

"Putus."

"Hah?"

"Aku mau putus." Jelas Hanin.

Tama mengangguk, lalu tersenyum.

"Makasih buat semuanya, Dan maaf. Selalu buat kecewa." Seru Tama,

Hanin mengangguk, "Iya, Semoga langgeng sama Shakira nya. Kalau ada apa-apa jangan sungkan buat bilang,"

Tama mengangguk, "Langgeng juga sama Jilannya." Hanin melotot, "K-kok Jilan–"

Tama menggeleng, "can i get the last hug?" Pinta Tama.

Dengan ragu Hanin mengangguk, dan mengisyaratkan Tama untuk memeluknya.

"Makasih buat jadi orang yang pernah aku sayang, Makasih juga udah ngertiin aku. Makasih buat segala-galanya yang udah kita lewatin bareng, Makasih Nin, Makasih." Seru Tama dalam dekapan.

Hanin mengangguk, "Makasih juga." Jawab Hanin seadanya.

Disana ada seseorang yang memperlihatkan mereka, dan pada akhirnya dia tersenyum sebelum beranjak pergi dari sini.

💔

Duk!

"Hei!!!" Seru Hanin sambil menggebrakan meja. Sontak Jilan yang sedang melamun kaget,

"Astaga, Hanin!" Decak Jilan. Yang dikomentari hanya cengengesan.

"Mukanya cerah tuh, Tumben." Seru Jilan yang memperlihatkan Hanin,

Hanin terkekeh, "Hehe, Habis putus nih." Jawab Hanin,

Dahi Jilan mengernyit, "Kok habis putus mukanya cerah?" Tanya Jilan,

Yang ditanya lagi-lagi cengengesan, "Gapapa, Enak aja." Jawab Hanin,

Jilan mengangguk,

"Kalau udah putus bisa dong," Jilan menggantungkan kata-katanya,

"Bisa apa?"













































"Bisa dong, aku jadiin kamu pacar?" Lanjut Jilan,

Sontak Hanin yang sedang meminum langsung terdedak.

💔

Sei, 2019

[✓] PRIORITASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang