prolog✓

2.2K 131 5
                                    

"Tadi, berangkat bareng jilan?" Tanya Tama kepada pacarnya ini,

"Iya," Jawab Hanin, Tama mengangguk lalu memakan makanannya kembali,

"Aku gak bisa anter kamu pulang, mau pergi sama Rayna." Saut Tama kepada Hanin, Hanin mengangguk, "Iya, hati-hati." Saut Hanin.

kapan kamu jadiin aku prioritas, tama? —Hanin Alishia.

"TAMA!" Teriak seorang wanita yang mereka ketahui adalah Rayna, Sahabat sekaligus Prioritas Tama.

Mendengar teriakan Rayna, Hanin tersenyum tipis dan menghela nafas.

"Eh, Halo Hanin," Sapa Rayna kepada Hanin yang dibalas senyuman dan anggukan oleh Hanin.

"Aku duluan, Ray." Saut Hanin kepada Rayna dan pergi meninggalkan Tama dan Rayna berdua.

Hanin tau apa yang akan terjadi selanjutnya, Maka dari itu ia memutuskan pergi dari sana. Jujur, ia tidak suka situasi seperti itu.

"Eh, Nin." Panggil Jilan,

"Kenapa?" Tanya Hanin.

"Tama mana? kok gak bareng?" Tanya Jilan yang melihat Hanin masuk kelas seorang diri.

"Sama Rayna," Jawab Hanin datar. Jilan mengangguk dan enggan bertanya lagi, ia tahu saat ini keadaan Hanin tidak baik.

💔

/prīˈôrədē/
(v.) care, merciful, always there.

trailer:

&


cast:

cast:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💔

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💔

sei, 2019

[✓] PRIORITASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang