[13] he's back!!!

415 62 1
                                    

Ujian telah hanin lewati dengan lancar, kini sudah waktunya mereka berlibur.

Sebenarnya yang hanin kini inginkan untuk mengisi kekosongan hari-harinya adalah, Jilan.

Iya, Hanin rindu Jilan yang selalu ada untuknya, Hanya itu yang Hanin mau.

Entah, karena Hanin mempunyai rasa kepada Jilan, Atau hanya sekadar Rindu dalam artian teman.

Tok Tok Tok

"Iya, Sebentar!" seru Hanin dari dalam ruangan ketika ada suara ketukan dari arah luar rumahnya,

Ceklek

"Siap–Jilan!" Seru Hanin, Jilan tersenyum lembut,

Grep

Hanin berhambur ditubuh Jilan, Iya, Hanin dengan sengaja memeluk Jilan. Efek Rindu, Mungkin.

Jilan pun membalas pelukan Hanin, Jujur. Ia pun merindukan Gadis bawel ini.

"Jilan kemana aja? Kok Sombong sih," pout Hanin yang menggambarkan ekspresi wajah nya.

Jilan terkekeh, "Ada, disini." Jawab Jilan menunjuk kepala Hanin, yang didalamnya terdapat Otak dan Pikiran.

"Ish! Serius," Balas Hanin kesal, Lagi-lagi Jilan hanya terkekeh.

cup

Satu kecupan mendarat di pipi Hanin. Iya, Itu Jilan yang melakukannya.

"Bawel banget sih, Aku culik boleh ngga?" Tanya Jilan, Hanin menggeleng seraya mempout-kan bibirnya.

"Bibirnya gausah digituin, Mau aku cium kamu?" Tunjuk Jilan dengan tangannya kepada Bibir Hanin yang mengerucut.

"Ish! Apasih, Ngeselin." Seru Hanin mencibir.

"Yaudah, Gih masuk." Ujar Jilan kepada Hanin, "Kok masuk?"

"Mandi dulu, Kamu bau." Saut Jilan,

Bugh

Hanin memukul lengan Jilan,

"Gamau mandi," Balas Hanin, "Oh, Yaudah. Aku pulang kalau gitu," Seru Jilan,

"Ih, Kok gitu?!" Kesal Hanin,

"Yaudah, Makanya mandi dulu Hanin Alishia." Saut Jilan sambil menarik Pipi Hanin dengan gemas.

"Ish, Iyaiya! Diem disini." Titah Hanin, "Loh, Gaboleh masuk nih?" "Gaboleh."

Sedetik kemudian Hanin pergi dari hadapan Jilan dan bergegas membersihkan diri, Jilan yang melihat itu hanya terkekeh dan tersenyum.

Jadi makin sayang kan.

💔

Sei, 2019

[✓] PRIORITASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang