"Hanin," Panggil Tama, Hanin menatap Tama sambil bertanya-tanya, "Kenapa?" Jawab Hanin,
"Hari ini, sibuk?" Tanya Tama, Hanin menggeleng, "Kenapa emang?" Jawab Hanin,
"Jalan, yuk?" Ajak Tama, Hanin berpikir sejenak, lalu mengangguk. "Ayo, deh."
Tama mengangguk dan tersenyum.
Tidak diketahui, Di arah jendela sana ada seseorang yang menatap Keduanya dengan merasa Sakit.
💔
Singkat waktu, Hari ini Hanin tidak ada berbicara sepatah kata pun dengan Jilan. Iya, bahkan yang mengantarkannya berangkat tadi itu bus, bukan Jilan.
1 Hari Kemarin,
"Ma, Tugas gue udah selesai. Jagain Hanin selama beberapa Minggu,"
Tama mengangguk, "Thanks. Sorry ngerepotin."
Jilan mengangguk, dan Menepuk pundak Tama, "Jaga Hanin bro, Dia rapuh. Jangan bikin anak orang sakit, Itu pesen gua. Langgeng, bro." Ucap Jilan sebelum meninggalkan Tama seorang diri.
💔
Hanin memberi pesan singkat kepada Jilan lewat Line,
Hanin Alishia
|Lan, dimana?Bunyi notifikasi pun terdengar dari ponsel Jilan, Jilan membuka itu ia ingin membalas, Tapi ia ingat,
"Tugas lu jagain Hanin selama beberapa minggu doang. Selepas itu, Lu gaboleh ada chat atau ketemu Hanin."
Iya, Tama menitipkan Hanin kepada Jilan dengan Syarat setelah Tugas Jilan selesai mereka harus menjauh.
Jilan pun mematikan kembali ponselnya dan menghidupkan mode silent.
"Nin, Ayo!" Ucap Tama membuyarkan lamunan Hanin, "Ah, Iya ayo." Jawab Hanin.
"Kita, Mau kemana?" Tanya Hanin di parkiran, "Hm–cafe aja, Mau?" Tanya Tama dan Hanin pun hanya mengiyakan.
Sebenarnya, Hanin masih bingung dengan sikap Jilan hari ini, Tidak biasa-biasa nya Jilan seperti ini. Biasa dia ada disetiap Hanin butuh. Tapi kali ini tidak.
💔
"Nin, Sampe." Ucap Tama, Hanin tersadar, "Oh, Iya." Jawab Hanin begitu turun dari motor Tama.
"Mau pesen apa, Nin?" Tanya Tama, "Gatau, Ngikut kamu aja." Jawab Hanin yang dibalas dengan anggukan kepala oleh Tama.
"Ohiya, Tama." Saut Hanin dan Tama berdehem masih fokus dengan ponselnya.
"Ih, Tama! dengerin dulu." Decak Hanin mengambil ponsel Tama. "Eh–iyaiya, Kenapa hm?" Saut Tama,
"Itu, tau Jilan kemana, Gak?" Tanya Hanin. Raut muka Tama langsung berubah menjadi datar, "Kenapa nanyain dia? Kenapa gak nanyain aku aja?" Tanya Tama,
"Ih, bukan gitu! Sikap Jilan aneh tau, Masa aku chat engga dia bales. Di read doang lagi," Kesal Hanin,
"Kamu lucu kalau lagi kesel gini," Saut Tama. "Ih, Tama! denge–" "Ssstt! Udah datang nih makanannya." Potong Tama.
Setelah 20 menit mereka habiskan untung menyantap makanan dan minuman, Akhirnya mereka mengobrol.
Mereka seakan-akan lupa dengan masalah mereka, Oiya. Shakira tidak ada hadir disekolah hari ini, Jadi Tama bebas dengan Hanin.
"Shakira kemana? Tumben ngga bareng dia." Ucap Hanin. "Kok kamu nanyain Shakira, sih? Tadi Jilan, sekarang Shakira. Aku ngga ditanyain?" Jawab Tama kesal,
"Ih, gak gitu Ta–LOH PAPA?" Ucap Hanin melihat papa nya masuk kedalam cafe, "Loh, Hanin?"
"Kamu ngapain disi–" "Om yudha?"
"Loh, kamu kenal sama papa? Aku kan belum ngenalin." Tanya Hanin,
"Loh, bukannya ini papanya sh–" "Pah,"
"Shakira?" "Hanin?"
"Papah kenal Hanin? Oh pantes, ada Tama." Ucap Shakira, "Papah?" Saut Hanin.
"Iya, Ini papahku, Tama juga kenal kan?" Jawab Shakira, Hanin menengok kearah Tama,
"Pah? Jadi Shakira anak papah?" Tanya Hanin, "Hah? Loh, Kok lu panggil papah gue dengan sebutan papah, sih?" Tanya Shakira.
"Ini, Papaku." Jawab Hanin, Seketika Shakira menatap 'papah' nya.
"Pah?" "Iya. Hanin anak Papah, dan Kamu juga anak Papah." Jawab Papah Sayudha.
Dan sedetik pun Hanin langsung meninggalkan tempat ini. Dan pergi pulang dengan seorang diri,
"Hanin!" Teriak Tama, Namun Hanin mengabaikannya.
hidup itu sulit ya.
💔
sei, 2019
Note:
Ini update-an terakhir di minggu ini, Nanti pagi ujian sampai 1 minggu kedepan. Jadi ngga ada update, heheOiya, Saran couple cast milenial yang cocok ngomong baku gitu?
See you when i see you~!
![](https://img.wattpad.com/cover/184704175-288-k16929.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] PRIORITAS
Fiksi Penggemar❝Karam di laut boleh ditimba, karam di hati bilakah sudah.❞ Starting with, Han Jisung & Jeon Heejin. © Sarasloka, 2019.