Minggu-minggu masuk Ujian Kenaikan Kelas, pastinya murid-murid sibuk untuk belajar bukan?
Termasuk untuk Hanin. Hanin kini sedang mengikuti Les privat untuk UKK nanti, Maka dari itu sekarang ia sibuk belajar dibandingkan memikirkan hubungannya dengan Tama.
"Nin, Belajar terus, Ngga capek apa?" Tanya Jilan yang melihat Hanin masih berkutat dengan buku-buku dan soal di jam istirahat.
Hanin menggeleng, "Tanggung, dikit lagi, Lan." Jawab Hanin dan Jilan hanya mengangguk saja.
Mereka seperti lupa akan kejadian kemarin, dimana Hanin meminta Jilan untuk membantu nya melupakan Tama.
"Lan, Kantin Ayo!" Ajak Hanin yang baru saja menutup buku dan soal-soal nya.
Jilan mengangguk, "Kamu belajar giat banget, Padahal kan ujian masih 1 minggu lagi, Loh." Ingat Jilan kepada Hanin,
Hanin tersenyum, "Gapapa, Mau belajar aja. Biar nanti ujian ngga blank gitu," Jawab Hanin,
"Oiya, Kamu duduk aja Lan. Biar aku yang pesen," Saut Hanin,
"Eh, Gaus–"
"Udah deh! Diem aja. Duduk disitu! Tunggu." Titah Hanin dan Jilan menciut dan hanya duduk saja.
Setelah 10 menit Hanin memesan, Kini makanan itu datang,
"Dimakan, Lan." Saut Hanin,
"Padahal aku bisa pesen sendiri, Loh!" Kata Jilan, "Ih! Kan kamu udah tungguin aku ngerjain soal, Ini balas budinya tau!" Bawel Hanin,
Jilan tersenyum dan mencubit pipi Hanin, "Jilan! Sakit," Saut Hanin, Jilan hanya terkekeh.
Hobi Jilan = Cubit Pipi Hanin.
Duk!
"Ikut duduk, boleh? Yang lain penuh." Saut seseorang yang membuat Hanin dan Jilan kaget,
"Eh? Boleh. Duduk aja, Sha." Saut Hanin kepada Shakira, iya. Shakira seseorang itu.
Shakira tersenyum, "Ayo, Tama. Duduk," Saut Shakira menarik tubuh Tama untuk duduk.
Dan kini posisinya, Hanin berhadapan dengan Jilan, dan Jilan tepat disamping Tama, dan Shakira disamping Hanin.
10 Menit Hening.
"Eh! Kok kalian pacaran diem-dieman sih? Ngobrol dong," Saut Shakira kepada Hanin dan Jilan, Mereka kaget,
"Hah? Siapa, Sha?" Tanya Hanin, "Kamu sama Jilan pacaran, kan?" Jawab Shakira sambil tersenyum,
Hanin menggeleng, "Aku sana Jilan engga pacaran. Dapet berita darimana, Sha?" Tanya Hanin,
Shakira melirik Tama, "Dari Tama." Jawab Shakira sambil tersenyum.
Hanin melirik Tama, Dan Tama hanya terdiam.
Apa-apaan ini? Tama berkata seperti itu kepada Shakira? Dia bercanda? Jelas-jelas Aku dan Tama belum memutuskan hubungan kami, dan dia malah membuat gosip seperti ini?
"Ekhm, Shakira, Tama. Duluan ya, Lan! Ayo." Saut Hanin menarik tangan Jilan menjauh dari sini,
"Kamu apa-apaan sih, Sha! Kenapa bilang kayak gitu? Jelas-jelas aku gapernah bilang gitu ke kamu." Saut Tama,
"Kenapa? Oh, Masih sayang sama dia? Belum putus juga?" Tanya Shakira,
"Apasih, Aku udah bilang. Aku terima kemauan kamu, Dan kamu harus terima kemauan aku juga, Gabisa seenaknya kayak gini, Sha!" Protes Tama,
"Kamu tuh kenapa sih, Tama?! Ngga bisa kasih aku sedikit rasa sayang kamu ke aku? Aku tunangan kamu." Jawab Shakira,
"Gausah bawa-bawa status. Kita udah omongin ini berkali-kali, dan kamu masih aja mau ungkit lagi?" Saut Tama,
"Ah, Tau lah! Terserah kamu, Aku pusing!" Jawab Shakira meninggalkan Tama sendiri, Disini.
💔
"Nin, Kenapa?" Saut Jilan memberhentikan langkah mereka. "Apanya yang kenapa, Lan?" Tanya Hanin balik,
"Kenapa gini? Kenapa tiba-tiba pergi pas Shakira bilang gitu?" Tanya Jilan, "Lan–"
"Aku tau Nin, Move on emang susah. Tapi bisa berjuang lebih giat? Kalau kamu kayak gini terus susah nantinya, Hanin." Potong Jilan,
"Aku bantu kamu, selalu." Lanjut Jilan, "Iya, Lan. Makasih," Jawab Hanin.
Sesulit ini ya, Lan? Ngelupain orang yang udah ada bertahun-tahun dihidup kita itu susah ya? Bantu Lan, Bantu Aku.
💔
Marhaban ya Ramadhan buat kalian para muslim yang menjalankan ibadah puasa! Happy Fasting✨
💔
sei, 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] PRIORITAS
Фанфик❝Karam di laut boleh ditimba, karam di hati bilakah sudah.❞ Starting with, Han Jisung & Jeon Heejin. © Sarasloka, 2019.