[8] kenyataan

436 68 5
                                    

[!] cringe.

💔

Kini Jilan dan Hanin masih di mall terdekat, mereka sedang di Timezone. Dan disini Jilan yang bermain, Hanin hanya menyemangati nya.

"Huh, Jilan payah! gitu aja kalah," Ucap Hanin saat Jilan kalah dalam permainan mesin capit boneka.

Jilan menengok, dan segera menarik tubuh Hanin dan segera menjitak kepala Hanin, "Ih, Diem! berantakan nanti rambutnya!" Protes Hanin,

Sret

Tubuh Jilan ditarik oleh seseorang, "Tama! Kamu ngapain?!" Decak Hanin saat Tama menarik Jilan,

"Kamu ngapain sama dia?" Tanya Tama, Hanin bingung, "Ngapain? Gak bisa liat?" Jawab Hanin tak kalah Galak.

"Hanin,"

"Apasih? Udah ah. Ayo, Lan." Ucap Hanin menarik Jilan yang berada dibelakang Tama, Namun dengan segera Tama melepaskan tangan Hanin dari tangan Jilan,

"Kamu tuh, apasih? Kenapa narik dia? Aku ini pacar kamu, Hanin." Potong Tama,

"Iya, aku pacar kamu, Tapi kamu bukan milik aku, ngapain aku pertahanin yang bukan milik aku, hah?" Jawab Hanin,

"Nin, denger–"

"Ga butuh, Urus aja tunangan kamu itu." Potong Hanin kembali menarik Jilan,

Namun, dengan segera satu pukulan mendarat di perut Jilan, Iya. Pukulan dari Tama,

"Tama! Kamu kenapa sih?" Saut Hanin kaget, "Oh, jadi ini yang namanya temen? Berani ngambil pacar temennya sendiri? Iya?" Saut Tama di hadapan Jilan,

"Ngambil? Bukannya lo sendiri yang nitip dia ke gua?" Balas Jilan,

bugh

Satu pukulan lagi mendarat di pipi Jilan,

"Tama! Berhenti." Ucap Hanin, "Kok, kamu malah belain dia, sih? Kamu suka dia, ya?" Tanya Tama,

Hanin bingung, "Apasih? Gausah negatif thinking, bisa?" Jawab Hanin,

bugh

Ya, Satu pukulan yang ketiga kalinya mendarat di perut Jilan, lagi.

"Tama, berhenti!–

bugh

–atau kita putus." Lanjut Hanin yang membuat Tama tidak jadi memukul Jilan,

Tama menatap Hanin, "Hanin,–"

"Shakira, Urusin tunangan kamu, bisa? Bawa ke psikiater kalau perlu." Ucap Hanin kepada Shakira, yang daritadi terdiam.

"Hanin,"

"Apa?"

"Nin, Maa–"

"Udah kan? Duluan." Potong Hanin pergi bersama Jilan yang lebam.

"Hanin,"

"Nin,"

"Hanin Alishia!" Teriak Tama dibelakang sana,

"Kamu tuh, Apaan sih! Ngapain berantem sama dia? ga penting tau, gak?" Ucap Shakira kepada Tama,

"Dia rebut pacar, aku." Jawab Tama, "Rebut? Bukannya kamu yang nitipin dia?" Tanya Shakira,

"Apasih, Ra. Gausah ikut campur, Kamu gak ngerti permasalahannya." Jawab Tama, "Aku ngerti, Adhitama Hadrian." Jawab Shakira,

"Engga, Shakira Kalila." Jawab Tama, "Udah sih, Makan tuh pacar!" Ucap Shakira melemparkan tas sekolah Tama dan pergi meninggalkan Tama disana,

"Hei! Sha!"

"Shakira!"

"Shakira Kalila!" Teriak Tama, Tama bingung, Kenapa dua wanita ini malah memarahinya dan pergi begitu saja?

shakira kenapa sih? cemburu? kok, lucu?

💔

"Lan, Maaf ya." Ucap Hanin saat sedang mengobati Lebam dimuka Jilan,

Jilan tersenyum, "Gapapa, kamu gapapa kan?" Tanya Jilan, Hanin bingung. "Kok, aku? kan kamu yang berantem. Gimana sih!" Decak Hanin,

Jilan Terkekeh dan dengan sengaja ia menarik tubuh Hanin dan memeluknya, Hanin membatu.

Jujur, Pelukan seperti ini yang Hanin ingin.

"Lan–"

"Diem gini Sebentar, bisa? Aku gabutuh alkohol buat obatin luka lebam, Aku butuh kamu pasti sembuh." Ucap Jilan,

plak

Satu pukulan mendarat di punggung Jilan, "Gombal!" Saut Hanin, dan Jilan hanya terkekeh sambil menahan sakit akibat pukulan Hanin, Jujur, Itu sakit.

"Nin, Mau denger sesuatu?" Tawar Jilan, "Denger, apa?" Tanya Hanin yang masih didalam dekapan Jilan.

"Tapi, jangan marah, ya?" Pinta Jilan Hanin mengangguk didalam dekapan Jilan, yang menurut Jilan itu geli.

"Aku suka kamu, Aku sayang kamu lebih dari temen, sahabat, maupun rasa sayang Tama ke kamu. Aku cemen ya? cuman bisa mendem, gabisa ngungkapin."

"Lan–"

"Belum selesai, diem dulu. Aku ga minta apa-apa dari kamu, aku cuman mau bilang aja, jangan jauhin aku, ya?" Pinta Jilan,

"Lan," Panggil Hanin. Jilan melepaskan pelukannya lalu menatap Hanin lekat.

"Bantu aku suka sama kamu, sayang kamu, dan lupain Tama, bisa?" Jilan membeku.

💔

sei, 2019

[✓] PRIORITASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang